Dimensi Psychological Well-Being PSYCHOLOGICAL WELL-BEING

2. Dimensi Psychological Well-Being

Menurut Ryff dalam Ryff Keyes, 1995 pondasi untuk diperolehnya psychological well-being adalah individu yang secara psikologis dapat berfungsi secara positif positive psycholigical functioning. Komponen individu yang mempunyai fungsi psikologis yang positif yaitu: a. Otonomi Dimensi otonomi ini menjelaskan mengenai kemandirian, kemampuan untuk membuat keputusan sendiri, dan kemampuan untuk mengatur tingkah laku. Individu tersebut tidak meminta persetujuan dari orang lain, namun mengevaluasi dirinya sendiri dengan standar-standar pribadinya. Individu yang memiliki tingkatan yang baik dalam dimensi ini adalah inidividu yang mampu menolak tekanan sosial untuk berpikir dan bertingkah laku dengan cara-cara tertentu, serta dapat mengevaluasi diri sendiri dengan standar personal. Sebaliknya, individu yang terlalu memikirkan ekspektasi dan evaluasi dari orang lain, bergantung pada orang lain untuk mengambil suatu keputusan serta cenderung untuk bersikap conform terhadap tekanan sosial, menandakan individu tersebut belum memiliki tingkat otonomi yang baik b. Penguasaan Lingkungan Dimensi ini menjelaskan mengenai kemampuan individu untuk memilih atau menciptakan sebuah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan dan keinginannya. Penguasaan lingkungan yang baik dapat dilihat dari sejauh mana individu dapat mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada Universitas Sumatera Utara di lingkungan. Individu yang memiliki tingkatan yang baik pada dimensi ini ditandai dengan kemampuan memilih atau menciptakan sebuah lingkungan yang sesuai dengan kebutuhan dan nilai pribadinya dan memanfaatkan secara maksimal sumber-sumber peluang yang ada di lingkungannya. Individu juga mampu mengembangkan dirinya secara kreatif melalui aktivitas fisik maupun mental. Sebaliknya, individu yang kurang baik dalam dimensi ini akan menampakkan ketidakmampuan untuk mengatur kehidupan sehari-hari, dan kurang memiliki kontrol terhadap lingkungan luar. c. Pertumbuhan Pribadi Dimensi pertumbuhan pribadi menjelaskan mengenai kemampuan individu untuk mengembangkan potensi dalam diri dan berkembang sebagai seorang manusia. Memanfaatkan secara maksimal seluruh bakat dan kapasitas yang dimiliki oleh individu merupakan hal yang penting untuk mencapai psychological well-being. Salah satu hal penting dalam dimensi ini adalah adanya kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, misalnya dengan keterbukaan terhadap pengalaman. Individu yang terbuka terhadap pengalaman-pengalaman baru berarti individu tersebut akan terus berkembang bukan hanya mencapai suatu titik dimana semua masalah terselesaikan. Individu yang memiliki tingkatan yang baik dalam dimensi ini berarti memiliki perasaan untuk terus berkembang, melihat diri sendiri sebagai sesuatu yang bertumbuh, menyadari potensi yang terdapat di dalam dirinya, dan mampu melihat peningkatan dalam diri dan tingkah laku dari Universitas Sumatera Utara waktu ke waktu. Sebaliknya, individu yang kurang baik dalam dimensi ini akan mempunyai perasaan bahwa ia adalah seorang yang membosankan, kurang peningkatan dalam perilaku dari waktu ke waktu, merasa bosan dengan hidup dan tidak mampu mengembangkan sikap dan perilaku baru d. Hubungan Positif dengan Orang Lain Dimensi ini berulangkali ditekankan sebagai dimensi yang penting dalam konsep psychological well-being. Ryff menekankan pentingnya menjalin hubungan saling percaya dan hangat dengan orang lain. Kemampuan untuk mencintai dilihat juga sebagai salah satu komponen kesehatan mental. Hubungan dengan orang lain yang hangat merupakan salah satu kriteria dari kedewasaan. Individu yang memiliki tingkatan yang tinggi atau baik dalam dimensi ini ditandai dengan adanya hubungan yang hangat, memuaskan dan saling percaya dengan orang lain, memiliki perhatian terhadap kesejahteraan orang lain, dapat menunjukkan rasa empati, rasa sayang dan keintiman serta memahami konsep memberi dan menerima dalam hubungan sesama manusia. Sebaliknya, individu yang hanya mempunyai sedikit hubungan dengan orang lain, sulit untuk bersikap hangat dan enggan untuk mempunyai ikatan dengan orang lain, menandakan bahwa ia kurang baik dalam dimensi ini. Universitas Sumatera Utara e. Tujuan Hidup Dimensi ini menjelaskan mengenai adanya keyakinan bahwa hidup ini bermakna dan menuju ke sebuah tujuan tertentu. Individu mampu untuk mencapai tujuan dalam hidupnya. Individu yang memiliki nilai yang baik dalam dimensi ini adalah inividu yang memiliki target dan cita-cita dalam hidupnya serta merasa bahwa kehidupan di saat ini dan masa lalunya bermakna. Individu tersebut juga memegang teguh pada suatu kepercayaan tertentu yang dapat membuat hidupnya lebih berarti. Sebaliknya, seseorang yang kurang baik dalam dimensi ini mempunyai perasaan bahwa tidak ada tujuan yang ingin dicapai dalam hidup, tidak melihat adanya manfaat dalam masa lalu kehidupannya, dan tidak mempunyai kepercayaan yang dapat membuat hidup lebih berarti. f. Penerimaan Diri Dimensi ini didefinisikan sebagai karakteristik utama dari kesehatan mental dan juga sebagai karakteristik utama dalam aktualisasi diri, berfungsi optimal, dan dewasa. Penerimaan diri berarti merasa baik tentang diri sendiri, terhadap masa lalu, dan disaat yang bersamaan mengetahui kelebihan dan kekurangan yang dimilikinya. Individu yang mimiliki tingkat penerimaan diri yang baik ditandai dengan bersikap positif terhadap diri sendiri, mengetahui dan menerima segala aspek yang ada dalam dirinya, baik itu yang merupakan kelebihan maupun kekurangan, serta memiliki sikap yang positif terhadap kehidupan di masa yang lalu. Demikian pula sebaliknya, Universitas Sumatera Utara seseorang yang memiliki tingkat penerimaan diri yang kurang baik dapat ditandai dengan perasaan tidak puas terhadap diri sendiri, merasa kecewa dengan pengalaman masa lalu, dan mempunyai pengharapan untuk tidak menjadi dirinya saat ini.

3. Faktor-faktor yang mempengaruhi psychological well-being