WANITA BEKERJA LANDASAN TEORI

menjunjung tinggi nilai kolektivisme, memiliki skor yang tinggi pada dimensi hubungan positif dengan orang lain. Hal ini dikarenakan budaya individualism mendorong seseorang mampu menerima segala kekurangan agar dapat bertindak lebih mandiri dalam berbagai hal hal ini berbeda dengan budaya kolektivisme yang mengutakan rasa kebersamaan yang terkadang membuat seseorang tidak perlu berbuat banyak untuk dirinya dan orang-orang disekilingnya karena mereka masih memiliki orang-orang yang bersedia membantu.

B. WANITA BEKERJA

1. Definisi Wanita Bekerja Kerja work didefinisikan sebagai aktivitas yang menghasilkan sesuatu yang bernilai, baik barang maupun jasa. As’ad 1998 mengatakan bahwa bekerja adalah aktivitas manusia baik fisik maupun mental yang pada dasarnya adalah bawaan dan mempunyai tujuan yaitu mendapatkan kepuasan. Konsep kerja juga dinyatakan oleh Thomason dalam Ndraha, 1999 sebagai aktivitas yang menuntut pengeluaran energi atau usaha untuk menciptakan produk dan jasa yang bernilai bagi manusia dari bahanmaterial mentah. Brown dalam Anoraga, 2006 mengatakan bahwa kerja sesungguhnya merupakan bagian penting dari kehidupan manusia karena memberikan status dalam masyarakat, baik pria maupun wanita sejak dahulu kala memang menyukai pekerjaan. Wanita dapat dikatakan bekerja apabila mendapatkan penghasilangaji, setelah mengerjakan tugas-tugasnya Matlin, 2004. Anoraga 2006 menyebutkan Universitas Sumatera Utara wanita yang bekerja dengan menggantikan istilah wanita karir. Menurut kamus besar bahasa indonesia 1996, wanita karir adalah wanita yang mempunyai pekerjaan atau jabatan, dimana diharapkan berkembang pada periode yang akan datang. Umumnya, wanita yang bekerja memiliki level kepuasan hidup yang lebih tinggi, merasa adekuat dan harga diri yang lebih tinggi dibandingkan wanita yang tidak bekerja Hooyer dan Roodin 2003. Hal utama yang didapatkan wanita yang bekerja dan mendapat upah adalah menjadikannya lebih mandiri secara finansial dan menjadikan wanita lebih tertantang untuk mampu bersaing dengan rekan kerja lainnya baik itu wanita ataupun pria. Bekerja di luar juga menjadikan mereka memiliki kedudukan yang lebih baik, meningkatkan status dan memberikan mereka arti keberadaan mereka dalam dunia kerja, yang menjadi faktor utama emansipasi wanita. Selain itu, bekerja dan mendapatkan upah juga memungkinkan wanita untuk menumbuhkan rasa hormat dan kepercayaan diri dalam diri mereka. Dalam era globalisasi ini, Pekerja wanita sudah menyatu dalam proses globalisasi. Dimana wanita yang mendapatkan gaji dari pekerjaannya tidak hanya menjadi pelengkap tetapi juga menyatu dengan berbagai dimensi perubahan ekonomi global. Kehadiran wanita dapat merubah dinamika dan mempengaruhi trend globalisasi ILO, 2007 Berdasarkan uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa wanita bekerja adalah wanita yang melakukan aktivitas pengeluaran energiusaha dalam menghasilkan produk atau jasa dan bertujuan untuk mempertahankan hidup, mendapatkan kepuasankesenangan dan meningkatkan taraf kehidupan. Universitas Sumatera Utara 2. Peran Wanita Bekerja Saat ini tersedianya akses bagi wanita untuk mendapat pendidikan yang lebih tinggi memungkin wanita untuk memiliki kesempatan menjadi seorang profesional di berbagai bidang dan mendapatkan gaji yang lebih tinggi dan terkadang lebih baik dibandingkan gaji yang di dapatkan suaminya. Oakley dalam Berger, 1999 mengungkapkan catatan penting mengenai wanita bekerja, wanita yang bekerja biasanya memandang pekerjaan sebagai peran kedua disamping perannya menjadi istri dan ibu. Tidak hanya untuk kebutuhan ekonomi, bekerja juga dapat membuat wanita mampu mengembangkan potensi yang ada dalam dirinya karena tidak jarang dengan bekerja wanita dituntut untuk memiliki keahlian dan pendidikan yang lebih baik dan hasilnya adalah mendapatkan gaji yang menambah pemasukan keluarga. Wanita bekerja yang menikah umumnya mencari pekerja yang memungkinnya untuk tetap mengurusui suami, anak dan rumahnya Chafetz dalam Berger, 1999. Banyak wanita yang memandang bahwa dengan mempunyai banyak peran akan memberikan pengaruh yang baik bagi mereka. Khususnya, aktivitas bekerja dapat dijadikan sebagai solusi melawan stres akibat berbagai masalah keluarga, dan aktivitas kehidupan keluarga menjadi pengalih dari berbagai masalah pekerjaan. Secara umum, wanita bekerja dilaporkan memiliki perasaan kompeten dan kecakapan yang lebih baik dibandingkan wanita yang tidak bekerja. Banyak wanita yang terdorong oleh tantangan akan tugas-tugas yang sulit dan banyak kesenangan akan pencapaian kesuksesan dalam bekerja Matlin, 2004. Ketika wanita bekerja biasanya mereka juga dapat lebih independen dan dapat Universitas Sumatera Utara berperan serta dalam mengambil keputusan dalam rumah tangga. Adanya kekuasan dan kemandirian yang lebih dalam mengambil keputusan inilah yang diasumsikan memiliki efek yang menguntungkan bagi wanita menopause. selain itu adanya dukungan dari rekan kerja yang dapat memberikan informasi mengenai menopause juga membuat wanita dapat memiliki sikap yang positif terhadap menopause Berger, 1999. Meskipun demikian bekerja di luar rumah juga membutuhkan waktu dan energi yang lebih. Pekerjaan diluar rumah biasanya bersifat cepat, mudah berubah dan membutuhkan usaha keras karena kualitas kerjanya akan dinilai. Selain itu, pekerjaan itu biasanya membutuhkan usaha fisik dan pemikiran yang lebih dan biasanya juga berkaitan dengan konflik keluarga. Konflik biasanya terjadi ketika adanya kesulitan menyesuaikan peran mereka sebagai pekerja juga sebagai ibu dan istri. Keadaan menjadi sulit dan penuh tekanan ketika wanita harus bekerja dan juga diharapkan untuk selalu hadir di sisi suami dan anaknya. Peran ganda inilah yang seringkali juga dapat meningkatkan tekanan karena masalah keluarga dan dan pekerjaaan yang mungkin memberikan efek negative bagi well-being wanita menopause Berger, 1999. Wanita bekerja adalah wanita yang memperolehmengalami perkembangan dan kemajuan dalam bidang pekerjaannya Anoraga, 2006. Umumnya wanita bekerja memiliki jam kerja tertentu sekitar 30 jam atau lebih per minggunya Mikchuka, 2011. Universitas Sumatera Utara

C. WANITA TIDAK BEKERJA