C.  WANITA TIDAK BEKERJA
1.
Definisi wanita tidak bekerja
UU  Perkawinan  No.11974  pasal  31  ayat  3  mendefenisikan    seorang  istri sebagai  ibu  rumah  tangga.  Definisi  ini  menunjukkan  bahwa  seorang  istri
bertanggung jawab akan urusan rumah tangga, yang tidak menghasilkan, sehingga ia  tergantung  pada  hasil  kerja  suaminya  Adiningsih,  2004.  Sedyono  dalam
Gardiner,  Wagemann,  Sulaeman  dan  Sulastri,  1996  mengungkapkan  bahwa  ibu rumah  tangga  adalah  para  istri  yang  pekerjaannya  terbatas  pada  mengatur
berbagai  macam  pekerjaan  dalam  rumah  tangga  mereka  sendiri.  Menurut  Word Reference  2006  ibu  rumah  tangga  adalah  seorang  ibu  yang  mengatur  rumah
tangga  sementara  suami  bekerja  mendapatkan  gaji  untuk  pendapatan  keluarga. Shaadi 2006 mengatakan bahwa ibu rumah tangga adalah wanita yang memiliki
pekerjaan utama untuk menjaga atau merawat keluarga dan rumah, suatu bentuk untuk  menggambarkan  wanita  yang  tidak  dibayar  sebagai  tenaga  kerja  untuk
menjaga keluarganya. Berdasarkan  uraian  diatas  dapat  disimpulkan  bahwa  wanita  tidak  bekerja
adalah  seorang  ibu  yang  bertanggung  jawab  untuk  mengurus  rumah  tangga  atau merawat  keluarga  tanpa  memiliki  pekerjaan  diluar  rumah,  tidak  memiliki
penghasilan  sendiri  dan  menghabiskan  sebagian  besar  waktunya  untuk melaksanakan pekerjaan dalam rumah tangga mereka.
Universitas Sumatera Utara
2.
Peran Wanita Tidak Bekerja
Berger  1999  mengukapkan  bahwa  sampai  saat  ini  masih  banyak  yang percaya  tugas  seorang  wanita  adalah  di  rumah.  Apa  yang  diharapkan  dari  peran
tradisional  dan  alami  seorang  wanita  adalah  menjadi  ibu  rumah  tangga,  istri  dan ibu  bagi  anak-anaknya.  Beberapa  pekerjaan  yang  termasuk  pekerjaan  rumah
tangga adalah 1.
Membersihkan, mengatur dan merawat rumah 2.
Memastikan kesehatan dan kesejahteraan anggota keluarga 3.
Membentuk dan membina hubungan sosial. Ibu  rumah  tangga  melakukan  berbagai  tugas  di  rumah  sepanjang  waktu.
Rumah adalah tempat utama wanita dan peran sebagai ibu rumah tangga memiliki kelebihan  dan  kekurangan.  Peran  sebagai  ibu  rumah  tangga  sering
dikararakteristikan sebagai pekerjaan yang rutin dan monoton. Sebagai ibu rumah tangga  berarti  wanita  tidak  dapat  berhenti  dari  berbagai  pekerjaan  rumah,
pekerjaan  rumah  biasanya  banyak  dan  berulang,  waktu  kerja  yang  panjang  dan pekerjaannya biasanya hanya dirumah saja. Selain itu Ibu rumah tangga juga lebih
beresiko  mengalami  tekanan  dan  lebih  sering  mengeluhkan  adanya  gejala  fisik dan  psikologis  yang  dapat  mempengaruhi  kondisi  psikologis  mereka  selama
menopause  dibandingkan  dengan  wanita  yang  bekerja  Berger,  1999.  Hal  yang sama diungkapkan Azar Vasudeva 2006, dan Mickhuka 2011 bahwa wanita
bekerja  cenderung  memiliki  kondisi  psikologis  yang  lebih  baik  dibandingkan dengan wanita yang tidak bekerja yang hanya menjadi ibu rumah tangga.
Universitas Sumatera Utara
Selain itu biasanya sering terjadi ketidakseimbangan kekuasaan antara pria dan wanita dalam rumah tangga jika wanita tidak bekerja dan hanya menjadi ibu
rumah tangga saja. Pada situasi seperti ini biasanya pria memiliki kekuasaan yang lebi secara fisik dan keuangan untuk mengambil keputusan dalam rumah tangga.
Namun di sisi lain berperan sebagai ibu rumah tangga saja berarti berarti tidak ada atasan  yang  mengawasi,  dapat  menentukan  sendiri  waktu  yang  tepat  untuk
melaksanakan  berbagai  pekerjaan  rumah  dan  dapat  terlibat  langsung  dalam perawatan anak dan  mendisain rumah. Berger, 1999.
D.  DEWASA MADYA 1.  Definisi Dewasa Madya