Equity Sensitivity X4 Penghentian Prematur atas Prosedur Audit

65 dkk. 2010 yaitu sebanyak 15 instrumen. Instrumen-instrumen tersebut kemudian dimodifikasi dengan jumlah pernyataan sebanyak 7 butir dengan menggunakan skala likert 5 poin, dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5.

3.5.3 Self Esteem X3

Self esteem berhubungan dengan depresi, kecemasan dan motivasi yang terjadi pada setiap individu. Self esteem berhubungan dengan tekanan kerja. Seseorang yang mempunyai self esteem rendah berkemungkinan akan mengalami tekanan dalam lingkungan kerjanya. Seseorang dengan self esteem tinggi merasa yakin akan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya dan diharapkan memiliki tekanan kerja yang rendah. Seorang auditor yang memiliki self esteem rendah cenderung tidak berkomitmen lebih baik dalam melakukan pekerjaan auditnya. Auditor tersebut merasa mengalami tekanan kerja yang tinggi, sehingga ada kecenderungan bagi auditor yang memiliki self esteem rendah untuk melakukan penghentian prematur atas prosedur audit Budiman, 2013. Variabel ini diukur menggunakan 7 item pertanyaan. dengan menggunakan skala likert 5 poin, dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5.

3.5.4 Equity Sensitivity X4

Equity berhubungan dengan fairness keadilan yang dirasakan seseorang dibanding orang lain Sashkin dan Williams dalam Fauzi, 2001. Equity sensitivity mencoba menjelaskan perbedaan perilaku etis 66 dan tidak etis yang disebabkan oleh karakteristik individual Fauzi, 2001. Terdapat tiga tipe individu tentang teori keadilan yaitu 1 benevolent, adalah individu yang merasa adil ketika apa yang diberikan kepada organisasi lebih besar daripada apa yang diterima dari organisasi; 2 equity sensitives adalah individu yang merasa adil ketika apa yang diberikan kepada organisasi sama dengan apa yang diterima dari organisasi; dan 3 entitleds adalah individu yang merasa adil ketika apa yang diterima dari organisasi lebih besar daripada apa yang diberikan kepada organisasi. Dengan demikian, individu benevolents tidak terlalu mengejar penghargaan seperti kecenderungan yang dilakukan oleh individu entitleds yang lebih mementingkan apa yang didapat dari organisasi daripada apa yang diberikan kepada organisasi. Seorang auditor dengan tipe entitleds cenderung melakukan hal-hal yang kurang etis untuk mencapai apa yang diinginkannya dibandingkan auditor dengan tipe benevolents. Auditor yang termasuk tipe entitleds cenderung mengabaikan salah satu prosedur audit atau menghentikan prosedur audit yang sudah ditetapkan hanya untuk mencapai apa yang diinginkannya tersebut Budiman, 2013. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Budiman, 2013, Variabel equity sensitivity diukur dengan menggunakan 8 item pertanyaan dengan menggunakan skala likert 5 poin, dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5.

3.5.5 Penghentian Prematur atas Prosedur Audit

67 Penghentian prematur atas prosedur audit merupakan penghentian satu atau beberapa langkah audit yang diperlukan dalam prosedur audit Maulina, dkk. 2010. Indikator penghentian prematur atas prosedur audit berupa mengakhiri program audit sebelum waktunya, penghentian terhadap prosedur audit yang diisyaratkan, mengabaikan prosedur audit, dan pemberian opini atas laporan keuangan tanpa peninjauan mendalam. Variabel penghentian prematur atas prosedur audit dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen dengan jumlah pernyataan sebanyak 10 butir dengan menggunakan skala likert 5 poin dari tidak pernah 1, jarang 2, kadang-kadang 3, sering 4, dan selalu 5. 68 Tabel 3.1 Operasional Variabel Penelitian Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan Risiko Audit Weningtyas, dkk 2006 Risiko deteksi tinggi 1. Tidak melakukan konfirmasi dengan pihak ketiga Skala Interval 1 2. Mengurangi jumlah sampel Skala Interval 2 3. Tidak melakukan penghitungan fisik pada kas, investasi, persediaan dan aktiva tetap Skala Interval 3 Tindakan Supervisi Maulina, dkk 2010 Sikap kepemimpinan dan mentoring 1. Perhatian supervisor 2. Konseling dan mentoring 3. Feedback Skala Interval 1-3 Kondisi kerja 1. Penjelasan mengenai penugasan 2. Alokasi waktu 3. Pengawasan dan penugasan 4. Meminimalkan stress Skala Interval 4-7 Self Esteem Budiman 2013 Harga diri 1. Membina hubungan baik dengan rekan sekerja Skala Interval 1 2. Mencapai aktualisasi diri Skala Interval 2 3. Saling membutuhkan antara auditor dengan organisasi dan rekan kerja Skala Interval 3 Berlanjut ke halaman berikutnya 69 Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan 4. Ingin dihormati dan dihargai oleh rekan sekerja Skala Interval 4 5. Merasa puas dengan kinerja diri sendiri Skala Interval 5 6. Merasa berguna bagi orang lain Skala Interval 6 7. Yakin memiliki potensi dan kualias diri Skala Interval 7 Equity Sensitivity Clark, et. al 2010; Budiman 2013 Perbedaan perilaku etis dan tidak etis yang disebabkan oleh karakteristik individual 1. Individu yang cenderung merasa adil ketika pengorbanan yang dilakukan lebih sedikit daripada hasil Skala Interval 1 2. Individu yang merasa puas ketika pengorbanan yang dilakukan lebih sedikit daripada hasil Skala Interval 2 3. Puas akan hasil yang diperoleh bukan dari usahanya Skala Interval 3 4. Merasa cerdas ketika pengorbanan yang dilakukan lebih sedikit daripada hasil Skala Interval 4 Berlanjut ke halaman berikutnya Tabel 3.1 Lanjutan 70 Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan 5. Merasa tidak nyaman ketika memperoleh sedikit pekerjaan Skala Interval 5 6. Merasa tidak puas ketika memperoleh sedikit pekerjaan Skala Interval 6 7. Pekerjaan dengan tugas dan tanggung jawab yang banyak adalah lebih baik Skala Interval 7 8. Tetap melakukan yang terbaik meskipun keuntungan yang diperoleh sedikit Skala Interval 8 Penghentian Prematur atas Prosedur Audit Weningtyas, dkk 2006 Prosedur audit pada tahap perencanaan audit dan pekerjaan lapangan yang telah ditetapkan dalam SPAP 1. Tidak melakukan pemahaman bisnis klien dan mengakhiri progran audit sebelum waktunya Skala Interval 1 2. Tidak menggunakan Sistem Pengendalian Intern Skala Interval 2 3. Tidak menggunakan informasi asersi dalam merumuskan tujuan audit dan merancang pengujian substantif Skala Interval 3 Berlanjut ke halaman berikutnya Tabel 3.1 Lanjutan 71 Variabel Sub Variabel Indikator Skala Pengukuran No. Butir Pertanyaan 4. Tidak menggunakan fungsi auditor internal Skala Interval 4 5. Tidak melakukan prosedur analitis dalam perencanaan dan review audit Skala Interval 5 6. Tidak melakukan konfirmasi dengan pihak ketiga Skala Interval 6 7. Tidak menggunakan representasi manajemen Skala Interval 7 8. Tidak melakukan uji kepatuhan terhadap pengendalian atas transaksi dalam aplikasi sistem computer on-line Skala Interval 8 9. Mengurangi jumlah sampel yang direncanakan Skala Interval 9 10. Mengabaikan perhitungan fisik terhadap kas atau persediaan Skala Interval 10 Sumber: Diolah dari berbagai referensi Tabel 3.1 Lanjutan 72

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilakukan terhadap auditor yang bekerja di Kantor Akuntan Publik KAP yang berada di wilayah Jakarta. Auditor yang berpartisipasi dalam penelitian ini meliputi manajer, supervisor, auditor senior, dan auditor junior. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada responden yang bekerja pada KAP di wilayah Jakarta dan terdaftar dalam Directory Kantor Akuntan Publik 2013 yang diterbitkan oleh Institut Akuntan Publik Indonesia IAPI. Penyebaran serta pengembalian kuesioner dilaksanakan mulai tanggal 14 April 2015 hingga 29 Mei 2015. Peneliti mengambil sampel sebanyak 10 KAP dari keseluruhan KAP yang berada di wilayah Jakarta, dengan peta distribusi yang terlihat dalam tabel 4.1. Tabel 4.1 Data Distribusi Sampel Penelitian No. Nama Kantor Akuntan Publik Kuesioner dikirim Kuesioner dikembalikan 1. Usman Rekan 5 5 2. Kartoyo Rekan 5 5 Berlanjut ke halaman berikutnya