57
dikumpulkan langsung oleh peneliti Indriantoro dan Supomo, 2002:154.
3.4 Metode Analisis Data
Metode analisis data yang digunakan adalah statistik deskriptif, uji kualitas data, uji asumsi klasik dan uji hipotesis.
3.4.1 Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian,
maksimum, minimum,
sum, range,
kurtosis dan
skewness kemencengan distribusi Ghozali, 2013:19.
3.4.2 Uji Kualitas Data
Untuk melakukan uji kualitas data atas data primer ini, maka peneliti menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas.
3.4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk menguji sah atau tidaknya suatu kuisioner. Suatu kuesioner dikatakan valid jika pertanyaan
pada kuesioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut. Uji validitas pada
penelitian ini menggunakan pearson correlation yaitu dengan menghitung korelasi antara nilai yang diperoleh dari
pertanyaan-pertanyaan. Apabila pearson correlation yang diperoleh memiliki nilai di bawah 0,05 berarti data yang
diperoleh adalah valid Ghozali, 2013.
58
3.4.2.2 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas digunakan untuk mengukur konsistensi jawaban responden. Suatu kuisioner dikatakan reliabel, jika jawaban
seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten atau stabil dari waktu ke waktu. Pengukuran reliabilitas dapat dilakukan
dengan dua cara yaitu: 1
Repeated measure atau pengukuran ulang. 2
One shot atau pengukuran sekali saja, pengukurannya hanya sekali kemudian hasilnya dibandingkan dengan
pertanyaan lain atau mengukur korelasi antar jawaban pertanyaan.
Kriteria pengujian dilakukan dengan menggunakan pengujian Cronbach Alpha. suatu variabel dikatakan reliable jika
memberikan nilai Cronbach Alpha 0,70 Ghozali, 2013.
3.4.3 Uji Asumsi Klasik
Untuk melakukan uji asumsi klasik atas data primer ini, maka peneliti melakukan uji multikolineritas, uji normalitas dan uji
heteroskedastisitas. 3.4.3.1
Uji Multikolineritas Bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan
adanya korelasi antar variabel independen. Uji multikolineritas dilihat dari nilai tolerance dan Variance Inflantion Factor
VIF Ghozali, 2013. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan
59
terdapat problem multikolineritas multiko. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel
independen. Suatu model regresi dikatakan bebas multiko jika mempunyai nilai VIF di bawah angka 10 dan mempunyai
angka tolerance 0,10. sedangkan jika dilihat dengan besaran korelasi antar variabel independen, maka suatu model regresi
dikatakan bebas multiko jika koefisien korelasi antar variabel independen haruslah lemah di bawah 0,5. Jika korelasinya
kuat, maka terjadi problem multiko Santoso, 2004:203-206. 3.4.3.2
Uji Normalitas Uji Normalitas bertujuan untuk mengukur apakah di dalam
model regresi variabel independen dan variabel dependen, keduanya memiliki distribusi normal atau mendekati normal.
Dalam penelitian ini, uji normalitas menggunakan Normal Probability Plot P-P Plot. Suatu variabel dikatakan normal
jika gambar distribusi dengan titik-titik data yang menyebar di sekitar garis diagonal, dan penyebaran titik-titik data searah
mengikuti garis diagonal Santoso, 2004:212. 3.4.3.3
Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah di
dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dari residual satu pengamatan ke pengamatan lainnya. Uji
heteroskedastisitas dapat dilihat dengan menggunakan grafik
60
plot antara nilai pediksi variabel terikat ZPRED dengan residual SRESID. Jika grafik plot menunjukkan suatu pola
titik seperti titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi
heteroskedastisitas. Tetapi jika grafik plot tidak membentuk pola yang jelas, maka tidak terjadi heteroskedastisitas
Ghozali, 2013.
3.4.4 Uji Hipotesis