Risiko Audit X1 Tindakan Supervisi X2 Self Esteem X3

63 Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelas atau independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen dan digunakan untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh masing-masing variabel independen secara individual terhadap variabel dependen yang diuji pada tingkat signifikansi 0,05 Ghozali, 2013. Menurut Santoso 2004:168, dasar pengambilan keputusan adalah sebagai berikut: 1 Jika nilai probabilitas lebih besar dari 0,05 maka H diterima atau H a ditolak. Ini berarti menyatakan bahwa variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen. 2 Jika nilai probabilitas lebih kecil dari 0,05 maka H ditolak atau H a diterima. Ini berarti menyatakan bahwa variabel independen mempunyai pengaruh secara individual terhadap variabel dependen.

3.5 Operasional Variabel Penelitian

Pada bagian ini akan diuraikan definisi dari masing-masing variabel yang digunakan berikut dengan definisi operasional dan cara pengukurannya:

3.5.1 Risiko Audit X1

64 Risiko audit dalam penelitian ini terkait dengan risiko deteksi yang merupakan suatu ketidakpastian yang dihadapi oleh auditor dengan kemungkinan bahwa bahan bukti yang dikumpulkan tidak mampu mendeteksi adanya salah saji material. Risiko ini muncul saat auditor tidak melakukan konfirmasi, perhitungan fisik, dan melakukan pengurangan jumlah sampel. Variabel ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Herningsih 2001 dan digunakan oleh Wahyudi, dkk. 2011, Budiman 2013 serta Andani dan Merta 2014 daftar pertanyaan yang digunakan untuk mengukur variabel risiko deteksi terdiri dari 3 item pertanyaan dengan menggunakan skala likert yang berkaitan dengan lima poin penilaian, dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5.

3.5.2 Tindakan Supervisi X2

Tindakan supervisi didefinisikan sebagai pengarahan usaha asisten dalam mencapai tujuan audit dan penentuan apakah tujuan tersebut tercapai. Konsep tindakan supervisi diterjemahkan ke beberapa aspek dari tindakan supervisi menurut AECC Statement No. 4 yang salah satu pembahasannya adalah AECC Recommendations for Supervisors of Early Work Experience, yaitu aspek kepemimpinan dan mentoring, aspek kondisi kerja, dan aspek penugasan. Variabel tindakan supervisi dalam penelitian ini diukur dengan menggunakan instrumen yang dikembangkan oleh Galih 2008 dan digunakan oleh Maulina, 65 dkk. 2010 yaitu sebanyak 15 instrumen. Instrumen-instrumen tersebut kemudian dimodifikasi dengan jumlah pernyataan sebanyak 7 butir dengan menggunakan skala likert 5 poin, dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5.

3.5.3 Self Esteem X3

Self esteem berhubungan dengan depresi, kecemasan dan motivasi yang terjadi pada setiap individu. Self esteem berhubungan dengan tekanan kerja. Seseorang yang mempunyai self esteem rendah berkemungkinan akan mengalami tekanan dalam lingkungan kerjanya. Seseorang dengan self esteem tinggi merasa yakin akan kemampuan dan keahlian yang dimilikinya dan diharapkan memiliki tekanan kerja yang rendah. Seorang auditor yang memiliki self esteem rendah cenderung tidak berkomitmen lebih baik dalam melakukan pekerjaan auditnya. Auditor tersebut merasa mengalami tekanan kerja yang tinggi, sehingga ada kecenderungan bagi auditor yang memiliki self esteem rendah untuk melakukan penghentian prematur atas prosedur audit Budiman, 2013. Variabel ini diukur menggunakan 7 item pertanyaan. dengan menggunakan skala likert 5 poin, dari sangat tidak setuju 1, tidak setuju 2, cukup setuju 3, setuju 4, dan sangat setuju 5.

3.5.4 Equity Sensitivity X4