Pemeriksaan Sarana Produksi Tim auditor halal melakukan pemeriksaan terhadap:
a. Fasilitas fisik berupa bangunan, tata ruang, tempat produksi, dan lingkungan produksi.
b. Fasilitas peralatan produksi, penyimpanan, penyiapan, pengangkutan, dan pengawasan.
c. Cara berproduksi, meliputi penyiapan dan penyembelihan hewan potong, pemilihan bahan baku, bahan tambahan, bahan bantu, dan bahan
penolong, serta pengolahan, pengemasan, dan penyimpanan.
35
B. Label Halal
1. Pengertian Label Halal
Islam adalah sebuah agama yang menjadi ideologis, sistem dan aturan hidup, kerangka berpikir, pedoman terhadap konsep dan pengembangan
integritas diri, menjadi tolak ukur keabsahan suatu tindakan, serta sumber inspirasi bagi sebagian besar teori peradaban. Sebagai ideologi, Islam
memiliki aturan yang lengkap dan menyeluruh, serta komprehensif dalam mengatur setiap aspek utama kehidupan manusia.
36
35
Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pedoman Sistem Produksi Halal Jakarta, 2003, h. 148.
36
Sa’id Hawwa, Al-Islam, Jakarta: Al Islahy Press, 1993 h. 27.
Pemberian label berkaitan erat dengan pengemasan. Label merupakan bagian dari suatu produk yang menyampaikan informasi mengenai produk
dan penjual. Stanton membagi label ke dalam 3 tiga klasifikasi yaitu:
37
a. Brand Label, yaitu merek yang diberikan pada produk atau dicantumkan pada kemasan.
b. Descriptive Label, yaitu label yang memberikan informasi objektif mengenai penggunaan, konstruksipembuatan, perawatanperhatian, dan
kinerja produk, serta karakteristik-karakteristik lainnya yang berhubungan dengan produk.
c. Grade Label, yaitu label yang mengindentifikasikan penilaian kualitas produk product’s judged quality dengan suatu huruf, angka, atau kata.
Misal buah-buahan dalam kaleng diberi label kualitas A, B dan C. Pengertian Halal menurut Departemen Agama yang dimuat dalam
KEPMENAG RI No 518 Tahun 2001 tentang Pemeriksaan dan Penetapan Pangan Halal adalah tidak mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang
untuk dikonsumsi umat Islam, dan pengolahannya tidak bertentangan dengan syariat Islam.
38
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, label didefinisikan sebagai sepotong kertas kain, logam, kayu dan sebagainya yang ditempelkan pada
37
Retno Sulistyowati “Labelisasi Halal” artikel ini diakses pada tanggal 10 Juli 2010 dari http:www.esqmagazine.com..
38
Ibid.
barang dan menjelaskan tentang nama barang, nama pemilik, tujuan, alamat dan sebagainya.
39
Label halal yang secara prinsip adalah label yang menginformasikan kepada pengguna produk yang berlabel tersebut, bahwa produknya benar-
benar halal dan nutrisi-nutrisi yang dikandungnya tidak mengandung unsur- unsur yang diharamkan secara syariah sehingga produk tersebut boleh
dikonsumsi.
40
Label halal yang ada pada kemasan produk yang beredar di Indonesia adalah sebuah logo yang tersusun dari huruf-huruf Arab yang
membentuk kata halal dalam sebuah lingkaran.
41
Untuk memperoleh label halal dari MUI, produsen harus melalui proses sertifikasi halal terlebih dahulu. Sertifikasi halal adalah suatu proses
pemeriksaan secara rinci terhadap kehalalan produk, yang selanjutnya diputuskan kehalalannya dalam bentuk Fatwa MUI.
42
Sertifikasi halal secara definisi dijelaskan dalam panduan untuk memperoleh sertifikat halal yang dikeluarkan oleh LPPOM MUI yaitu, fatwa
tertulis MUI yang menyatakan kehalalan suatu produk sesuai dengan syariat
39
Hoetomo M.A, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Surabaya: Mitra Pelajar, 2005, h. 301.
40
Ahmad Haris, “Halal di kemasan Belum Tentu Halal Dimakan”. artikel ini diakses pada tanggal 13 Juli dari http:www.harisahmad.com.
41
Ibid.
42
Departemen Agama, Panduan Sertifikasi Halal,Jakarta: 2003, h. 2.
Islam. Sertifikat halal ini merupakan syarat untuk mendapatkan izin pencantuman label halal pada kemasan produk dari instansi terkait.
43
Dengan demikian label halal adalah label yang diberikan pada produk- produk yang telah memenuhi kriteria halal menurut agama Islam. Perusahaan-
perusahaan yang telah mencantumkan produknya dengan label halal merupakan perusahaan yang telah melakukan prosesi halal pada produknya.
Mengacu pada klasifikasi label yang diberikan oleh Stanton, maka label halal masuk dalam klasifikasi Descriptive Label yaitu label yang
menginformasikan tentang:
44
1. Konstruksi atau pembuatan produk yang sesuai dengan standard halal; 2. Ingredient atau bahan baku produk yang sesuai dengan standard halal dan;
3. Efek yang ditimbulkan other characteristic produk yang sesuai dengan standard halal.
2. Proses Labelisasi Halal