BAB III TINJAUAN TEORITIS
A. Konsep Halal
Dalam persoalan halal, Kehalalan produk yang akan dikonsumsi merupakan persoalan besar dan penting yang paling pertama berhubungan dengan
manusia, sehingga apa yang dikonsumsi itu benar-benar halal atau tercampur dengan barang haram. Masalah tersebut telah ada semenjak manusia belum
diturunkan ke bumi dan merupakan pelajaran pertama yang diterima dari Tuhan ketika Allah menentukan kaidah tentang kehalalan, dipertimbangkan pula
kemampuan manusia dalam bersabar terhadap segala sesuatu, maka dari itu Allah tidak menentukan tentang kehalalan pada udara, akan tetapi untuk makanan dan
minuman serta hal-hal yang dikonsumsi selain makanan dan minuman seperti halnya; kosmetika, obat-obatan dan lain-lain ditentukan tentang kehalalannya.
23
1. Pengertian Halal
Halal adalah sesuatu yang dibolehkan menurut ajaran Islam.
24
Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah dimuka bumi ini pada asalnya adalah halal
dan mubah. Tidak ada satupun yang haram, kecuali ada nash yang sah dan
23
Imam Al-Ghazali, Benang Tipis antara Halal dan Haram, alih bahasa oleh Ahmad Shiddiq, Surabaya: Putra Pelajar, 2002, h. 12.
24
Departemen Agama RI, Petunjuk Teknis Pedoman Sistem Produksi Halal, Jakarta, 2003, h. 5.
tegas dari syari’ yang membuat hukum itu sendiri, yaitu Allah dan rasul- Nyayang mengharamkannya. Kalau tidak ada nash yang sah misalnya karena
ada sebagian hadits lemah atau tidak ada nash yang tegas Sharih yang menunjukkan haram, maka hal tersebut tetap sebagaimana asalnya yaitu
mubah. Seperti ayat Al-Quran dibawah ini: QS. Al-Baqarah: 29
“Dialah Allah yang menjadikan segala yang ada di bumi untuk kamu, dan Dia berkehendak menuju langit, lalu dijadikan-Nya tujuh langit dan
Dia Maha mengetahui segala sesuatu.” QS. Al-Baqarah: 29
25
Halal adalah segala sesuatu yang boleh dikerjakan atau digunakan. Dengan pengertian bahwa orang yang melakukannya tidak mendapat sanksi
dari Allah SWT. Pengertian Halal menurut Departemen Agama yang dimuat dalam
KEPMENAG RI No 518 Tahun 2001 tentang Pemeriksaan dan Penetapan Pangan Halal adalah: tidak mengandung unsur atau bahan haram atau dilarang
untuk dikonsumsi umat Islam, dan pengolahannya tidak bertentangan dengan syariat Islam.
26
Dalam buku Ensiklopedia Islam Indonesia disebutkan bahwa halal artinya tidak dilarang, dan diizinkan melakukan atau memanfaatkannya. Halal
25
Imam Al-Ghazali, Benang Tipis antara Halal dan Haram, h. 12.
26
www.lpommui.or.id.
itu dapat diketahui apabila ada suatu dalil yang menghalalkannya secara tegas dalam al-Qur’an dan apabila tidak ada satu dalil pun yang mengharamkannya
atau melarangnya.
27
2. Kriteria Halal Menurut Islam