Pengertian HIVAIDS Penularan HIVAIDS

Gottlieb 1983 kontribusi yang mereka berikan terhadap kesejahtreaan individu berbeda dengan kontribusi yang diberikan dari kalangan profesional. Hal ini dikarenakan hubungan antara individu dengan kalangan non-profesional lebih mudah diperoleh, bebas dari biaya pinansial, dan berakar pada keakraban yang cukup lama.

2.4. HIVAIDS

Dalam pembahasan HIVAIDS peneliti menguraikan mengenai defenisi HIVAIDS, faktor-faktor yang mempengaruhi penularan HIVAIDS, cara pencegahan HIVAIDS, dampak psikososial.

2.4.1. Pengertian HIVAIDS

AIDS adalah suatu penyakit menular seksual yang disebabkan oleh virus, Human Immunodeficiency Virus HIV, yang menghancurkan sistem pertahanan tubuh Santrock, 2002. Menurut Djoerban 2009 AIDS Acquired Immunodefiency Syndrome dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh viarus HIV Human Immunodeficiency Virus yang termasuk family retroviridae, AIDS merupakan tahap akhir dari infeksi HIV.. Sylvia 2006 menjelaskan bahwa AIDS adalah suatu kumpulan kondisi klinis tertentu yang merupakan hasil akhir dari infeksi oleh HIV. Kasus AIDS mencerminkan infeksi HIV yang sudah berlangsung lama. Nisa, 2007 menjelaskan sedangkan HIV dalam Pusat Pendidikan Nasional Kesehatan Republik Indonesia PUSDIKNAKES RI, 1997 dijelaskan bahwa HIV adalah sekumpulan mikro organisme yang menyerang sistem kekebalan tubuh. Menurut Green 2006 HIV Human Immunodificienci Virus adalah virus yang menyerang system kekebalan tubuh manusia dan melemahkan kemampuan tubuh kita untuk melawan segala penyakit yang datang. Pada saat kekebalan tubuh kita mulai lemah, maka timbullah masalah kesehatan. Gejala yang umumnya timbul antara lain, demam, batuk atau diare yang terus menerus. Kumpulan gejala penyakit akibat melemahnya sistem kekebalan tubuh inilah yang disebut AIDS Acquired Immune Deficiency Syndrome. Berdasarkan beberapa penjelasan di atas, AIDS atau Acquired Immune Deficiency Syndrome merupakan sekumpulan gejala yang timbul akaibat menurunnya sistem kekebalan tubuh manusia yang didapat bukan keturunan dan disebabkan oleh HIV Human Immunodeficiency Virus. Sedangkan orang yang terinfeksi HIV atau telah memasuki tahapan AIDS dapat juga disebut Orang dengan HIVAIDS ODHA.

2.4.2. Penularan HIVAIDS

Para ahli manyatakan bahwa AIDS hanya dapat ditularkan melalui hubungan seksual, penggunaan jarum suntik bersama, atau transfusi darah Santrock, 2002 Djoerban 2007 penularan HIVAIDS terjadi akibat melalui cairan tubuh yang mengandung virus HIV yaitu melalui hubungan seksual, baik homoseksual maupun heteroseksual, jarum suntik pada pengguna narkotika, transfuse komponen darah dan dari ibu yang terinfeksi HIV ke bayi yang dilahirkannya. Oleh karena itu kelompok risiko tinggi terhadap HIVAIDS misalnya pengguna narkotika, pekerja seks komersil dan pelanggannya serta narapidana Nisa 2007, mengungkapkan beberapa cara penularan HIV antara lain: 1. Hubungan seksual, baik secara vaginal, oral ataupun anal dengan seorang pengidap. Ini adalah cara cara yang paling umum terjadi, meliputi 80-90 dari total kasus sedunia. Lebih mudah terjadi penularan bila terdapat lesi penyakit kelamin dengan ulkus atau peradangan jaringan seperti herpes genetalis, sifilis, gonorea, klamidia, kankroid dan trikomoniasis. Resiko pada seks anal lebih besar dibanding seks vaginal. 2. Kontak langsung dengan darahproduk darah jarum suntik: a. Transfuse darahproduk darah yang tercemar HIV, resikonya sangat tinggi, sampai lebih dari 90. b. Pemakaian jarum tidak sterilpemakaian bersama jarum suntik dan sempritnya pada pecandu narkotik suntik. c. Penularan lewat kecelakaan tertusuk jarum pada petugas kesehatan. 3. Secara vertikel dari ibu hamil pengidap HIV kepada bayinya, baik selama hamil, saat melahirkan ataupun setelah melahirkan.

2.4.3. Cara Pencegahan HIVAIDS