Analisis Perbandingan Framing antara Republika Online dan

hingga pembunuhan, bahkan merebut dan menguasai wilayah orang lain secara paksa. Penulis menemukan berita pada Republika Online yang menunjukkan bahwa ISIS merupakan menjadi penyebab masalah: Sekitar 45.000 orang Kurdi asal Suriah membanjiri Turki, demi menyelamatkan diri dari kelompok ISIS yang menguasai daerah tempat tinggal mereka. Mereka datang ke Turki, setelah perbatasan negara itu dibuka pada Jumat lalu, 199. 29 Sebaliknya, dalam keseluruhan berita Merdeka.Com terkait kasus pemberitaan ISIS, Merdeka.Com memposisikan aksi kekejaman ISIS sebagai penyebab masalah. Misalnya di teks salah satu pemberitaan yang penulis teliti menceritakan bagaimana ISIS mengancam Amerika Serikat AS. Dalam pemberitaan Merdeka.Com terkait isu pemberitaan ISIS ini diungkapkan bagaimana ancaman itu ditujukan saat video itu dirilis. Seperti kutipan pernyataan dalam teks berita berikut : Saya kembali, Obama, saya kembali karena kebijakan luar negeri Anda yang sombong terhadap ISIS, karena Anda tetap mengebom kami di Amerli, Zumar, dan Mosul, meski kami sudah memperingatkan, ujar pria bertopeng hitam itu kepada Presiden Amerika Barack Obama. 29 http:internasional.republika.co.idberitainternasionaltimur- tengah140921nc91ut-takut-isis-45-ribu-warga-suriah-mengungsi-ke-turki diakses pada 05 Mei 2015 pukul 13:45 Sebagaimana rudal-rudal kalian terus menyerang orang-orang kami, begitu pula pisau kami akan terus menggorok leher warga kalian. 30 Dari pernyataan semacam ini, hendak dikatakan bahwa wartawan AS yang tereksekusi adalah korban. Ia korban dari pembunuhan yang dilakukan oleh militan ISIS dengan tujuan untuk mengancam AS yang ditujukan kepada Obama, sehingga memicu kemarahan warga AS lainnya. Reporter Merdeka.Com, Pandasurya Wijaya mengatakan : Kekejaman ISIS bisa dikatakan karena pemahaman Islam mereka berhaluan garis keras. Tapi segala kekejaman mereka itu sebetulnya tidak layak dikaitkan dengan agama Islam. Karena Islam dan ajaran agama lainnya sesungguhnya tidak mengajarkan kekerasan dan kekejaman seperti yang dilakukan ISIS. 31 Dalam pemberitaan ini, penilaian moral yang diberikan Republika Online dan Merdeka.Com adalah aksi kekejaman yang dilakukan oleh ISIS. Dengan bingkai hukum,Republika Online melihat adanya pelanggaran hukum berupa tindakan-tindakananarkis seperti kekerasan dan pembunuhan yang dilakukan oleh ISIS. Sementara Merdeka.Com melihat berita ini dengan bingkai moral, bukan hanya melihat adanya pelanggaran hukum berupa tindakan kekerasan tetapi juga pelanggaran HAM. ISIS mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan di dalam masyarakat dengan mengusir para korbannya secara paksa untuk pergi dari wilayah yang ditempatinya tersebut, yang pada seharusnya mereka berhak untuk tinggal dan hidup dengan layak di wilayah tersebut tanpa merasa terancam oleh apapun, sehingga membuat para korban harus mengungsi ke Negara 30 http:www.merdeka.comduniaisis-rilis-video-wartawan-amerika-steven- sotloff-digorok.html diakses pada 05 Mei 2015 pukul 14:05 31 Wawancara Pribadi dengan Reporter Merdeka.Com, Pandasurya Wijaya, Jakarta, 09 Maret 2015 lain demi menyelamatkan diri. Hal ini juga dipertegas dengan Reporter Merdeka.Com, Pandasurya Wijaya : Secara moral, tentu kekejaman ISIS itu tidak dapat dibenarkan dan bertentangan dengan nilai-nilai kemanusiaan. 32 Pada akhirnya, dari semua berita yang disajikan berimbas pada bagaimana peristiwa ini direkomendasikan penyelesaiannya oleh masing- masing media. Republika Online sesuai dengan bingkai permasalahan hukum yang dikembangkannya mengusulkan agar masalah ini diproses secara hukum karena kasus ini merupakan kasus pidana, dan para korban dari aksi kekejaman ISIS dilindungi agar jalannya proses hukum berjalan dengan lancar tanpa adanya potensi ancaman dari pihak ISIS.Republika Online mengusulkan agar kasus ini segera ditindak secara hukum agar tak ada lagi militan ISIS yang melakukan perbuatan yang melanggar, baik secara fisik kekerasan maupun berupa teror ancaman. Redaktur pelaksana Republika Online mengatakan : Solusinya kita proses hukum, agar kasus ini selesai. Kita tidak berhenti untuk mengawal isu ini, teman-teman di media lain juga begitu. Kita mengikuti perkembangan isu ini setiap hari agar semua masyarakat tahu bahwa ISIS itu berbahaya, khususnya bagi umat Islam. 33 Sebaliknya, Merdeka.Com merekomendasikan agar kasus ini diproses hukum. Proses hukum dianggap hal yang paling adil untuk menyelesaikan isu pemberitaan ISIS ini. 34 Berdasarkan analisis penulis, 32 Wawancara Pribadi dengan Reporter Merdeka.Com, Pandasurya Wijaya, Jakarta, 09 Maret 2015 33 Wawancara Pribadi dengan Redaktur Pelaksana Republika Online, Maman Sudiaman, Jakarta, 31 Maret 2015 34 Wawancara Pribadi dengan Reporter Merdeka.Com, Pandasurya Wijaya, Jakarta, 09 Maret 2015 penulis menemukan teks pada pemberitaan yang dimuat oleh Merdeka.Com yang berupaya menggiring pembaca agar kasus ini diproses secara hukum, sebagaimana teks dalam berita sebagai berikut : Presiden Susilo Bambang Yudhoyono SBY di Minggu 149 sore ini menggelar rapat terbatas bersama sejumlah menteri dan Wakil Presiden Boediono di Kantor Presiden, Jakarta. Agenda utama yang dibahas yakni terkait penangkapan 7 orang, yakni 4 WN Turki dan 3 WNI yang diduga dari kelompok ISIS di Poso, Sulawesi Tengah. SBY meminta seluruh aparat jangan terlena lantaran ISIS saat ini hanya berkembang di Timur Tengah. 35 Elemen Republika Online Merdeka.Com Problem Identification Masalah hukum Masalah moral Causal Interpretation ISIS Aksi kekejaman ISIS Moral Evaluation Aksi kekejaman ISIS merupakan pelanggaran hukum Aksi kekejaman ISIS merupakan pelanggaran HAM Treatment Recommendation Diproses secara hukum, korban harus dilindungi sebagai dukungan penegakan proses hukum Proses hukum menjadi cara yang tepat untuk mengadili 35 http:www.merdeka.comperistiwagelar-rapat-minggu-sore-sby-bahas- isis.html diakses pada 05 Mei 2015 pukul 14:15 89

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan

Setiap media massa memiliki perbedaan dalam membingkai sebuah berita. Frame ini tergantung pada kepentingan suatu media sehingga memperlihatkan konstruksi media atas suatu realitas. Dalam suatu peristiwa yang sama, bisa dipandang berbeda oleh setiap media karena terkait dengan proses pembuatan berita yang telah dikontruksi realitas. Berita ini lalu dibentuk dengan frame melalui selesi penekanan terhadap sebuah isu. Oleh karena itu, penulis mengambil kesimpulan Republika Online dan Merdeka.Com memiliki perbedaan dalam membingkai isu pemberitaan ISIS Islamic State of Iraq and Syria, sebagai berikut : 1. Republika Online a. Problem Identification identifikasi masalah dalam kasus isu pemberitaan ISIS, Republika Online melihat kasus ini sebagai permasalahan hukum. b. Causal Interpretation siapa penyebab masalah, Republika Online terkait isu pemberitaan ISIS, Republika Online menilai ISIS merupakan sebagai penyebab masalah. c. Moral Evaluation penilaian atas penyebab masalah, Republika Online menjelaskan bahwa aksi kekejaman ISIS merupakan pelanggaran hukum. d. Treatment Recommendation saran penanggulangan masalah, Republika Online merekomendasikan kasus ini agar diproses secara hukum, korban harus dilindungi sebagai dukungan penegakan proses hukum. 2. Merdeka.Com a. Problem Identification identifikasi masalah dalam kasus isu pemberitaan ISIS, Merdeka.Com melihat kasus ini sebagai permasalahanm moral. b. Causal Interpretation siapa penyebab masalah, Merdeka.Com terkait kasus pemberitaan ISIS, Merdeka.Com memposisikan aksi kekejaman ISIS sebagai penyebab masalah. c. Moral Evaluation penilaian atas penyebab masalah, Merdeka.Com menjelaskan bahwa aksi kekejaman ISIS merupakan pelanggaran HAM. d. Treatment Recommendation saran penanggulangan masalah, Merdeka.Com merekomendasikan kasus ini dengan menyerahkannya kepada proses hukum.

B. Saran

1. Republika Online dan Merdeka.Com hendaknya memberikan informasi yang benar, objektif, tidak menimbulkan polemik dengan melepaskan keberpihakan pada sesuatu di luar fakta. 2. Bagi khalayak hendaknya menjadi subjek yang aktif dalam menerima realitas yang dikonstruksi oleh media massa, agar tidak terjebak dalam prasangka sosial yang berujung pada kekerasan. 3. Republika Online dan Merdeka.Com hendaknya terus berkomitmen membantu mengungkap dan memberitakan kasus dengan tuntas agar kasus ISIS ini tidak menguap begitu saja seperti kasus-kasus lainnya. 4. Republika Online dan Merdeka.Com sebagai saluran komunikasi yang dapat memberikan pengaruh kepada masyarakat luas, diharapkan dapat menjalankan fungsi yang dapat memberi wawasan dan pengetahuannya kepada masyarakat seagai sarana pendidikan secara positif. 5. Republika Online dan Merdeka.Com bisa menjadi penyampai aspirasi bagi penyelesaian kasus ISIS. 92 DAFTAR PUSTAKA BUKU : Creswell, John W. Desain Penelitian: Pendekatan Kualitatif dan Kuantitatif. Jakarta: KIK Press, 2003. Eriyanto. Analisis Framing: Konstruksi, Ideologi, dan Politik Media. Yogyakarta: LkiS, 2002. Fishman, Mark. Manufacturing News. Austin: University of Texas Press, 1980. Littlejohn, Stephen W, Karen A. Foss, Teori Komunikasi: Theories of Human Communication. Jakarta: Salemba Humanika, 2009. Mashuri, Ikhwanul Kiram, ISIS Jihad atau Petualangan. Jakarta: Republika Penerbit, 2014. Moleong, Lexy J. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2009. Mondry, Pemahaman Teori dan Praktik Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Morissan, Dr. Andy Corry Wardhani, Dr. Farid Hamid U: Teori Komunikasi Massa: Media, Budaya, dan Masyarakat. Bogor: Ghalia Indonesia, 2010. Morissan, Jurnalistik Televisi Mutakhir. Jakarta: Kencana, 2008. Prastowo, Andi. Memahami Metode-metode Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2011. Rakhmat, Jalaludin. Metode Penelitian Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya, 2001. Rusmulyadi, Jurnal Komunikasi Islam Surabaya: Jur. Komunikasi Dan Penyiaran Islam, Fakultas Dakwah IAIN Sunan Ampel Bersama Asosiasi Profesi Dakwah Islam indo, 2013. Severin, Werner J, James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa. Jakarta: Kencana, 2005. Sobur, Alex. Analisis Teks Media: Suatu Pengantar Untuk Analisis Wacana, Analisis Semiotik, dan Analisis Framing. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2009. Subana, M. Dasar-dasar Penelitian Ilmiah. Bandung: Pustaka Setia, 2005. Utomo, Anif Punto. Republika 17 Tahun Melintas Zaman. Jakarta: Republika, 2010.