4. Teori Agenda Media
Sebuah agenda pada dasarnya adalah sebuah daftar hal-hal yang disusun berdasarkan urutan kepentingannya, dengan yang paling penting
berada di tempat paling atas.
12
Agenda setting adalah suatu proses atau efek komunikasi massa di media terhadap masyarakat dan budaya. Agenda setting menggambarkan
kekuatan pengaruh media yang sangat kuat terhadap pembentukan opini masyarakat.
Media massa dengan memberikan perhatian pada isu tertentu dan mengabaikan yang lainnya, akan memiliki pengaruh terhadap pendapat
umum. Masyarakat akan cenderung mengetahui tentang hal-hal yang diberitakan oleh media massa dan menerima susunan prioritas yang
diberikan media massa terhadap isu-isu yang berbeda. Masyarakat akan menilai suatu isu menjadi penting apabila media menilai isu tersebut
sebagai penting. Media massa memiliki kemampuan untuk menyampaikan kepada
masyarakat atau khalayak tentang isu-isu tertentu yang dianggap penting dan kemudian khalayak tidak hanya mempelajari dan memahami isu-isu
pemberitaan tapi juga seberapa penting arti suatu isu atau topik berdasarkan cara media massa memberikan penekanan terhadap isu
tersebut. Jadi apa yang dianggap penting dan menjadi dalam suatu agenda media maka itu pulalah yang juga dianggap penting dan menjadi media
bagi khalayak.
12
Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, Jakarta: Kencana, 2011, Cet. Kelima, h. 281.
Media melakukan seleksi sebelum melaporkan berita dan kemudian melakukan penciptaan isu di tengah publik terhadap informasi. Media
membuat pilihan apa saja yang akan diberitakan dan tidak. Apa yang diketahui oleh khalayak pada umumnya merupakan hasil dari buah pikiran
pembentuk opini publik.
13
Zucker 1978 menyatakan bahwa menonjolnya isu mungkin menjadi faktor yang penting dalam apakah terjadi penentuan media atau tidak.
Zucker menyatakan bahwa semakin kurang pengalaman langsung yang dimiliki publik berkenaan dengan bidang isu tertentu, semakin besar
publik harus bergantung pada media berita untuk informasi tentan bidang itu. Isu yang dialami langsung oleh publik, seperti pengangguran, adalah
isu yang menonjol obtrusive issues. Isu yang mungkin tidak dialami langsung oleh publik, misalnya polusi, adalah isu yang tidak menonjol
unobtrusive issues.
14
Ada 3 proses agenda setting: 1.
Media Agenda - dimana isu didiskusikan di dalam media.
2. Public Agenda - ketika isu didiskusikan dan secara pribadi sesuai
dengan khalayak.
3. Policy Agenda – pada saat para pembuat kebijaksanaan menyadari
pentingnya isu tersebut.
4. Jadi media massa mempunyai kemampuan untuk memilih dan
menekankan topik tertentu yang dianggapnya penting menetapkan
13
http:socialmarketingindonesia.blogspot.com201305agenda-setting-dan- pembentukan-opini.html
diakses pada 20 Januari 2015 pukul 12:49 WIB
14
Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, h. 272.
‘agenda’ sehingga membuat publik berpikir bahwa isu yang dipilih media itu penting.
15
Dalam menentukan
agenda media,
Funkhouser 1973b
memberikan sebuah daftar lima mekanisme sebagai tambahan untuk arus peristiwa nyata yang bekerja mempengaruhi besarnya perhatian media
yang mungkin diterima sebuah isu. 1.
Adaptasi media terhadap arus peristiwa. Ketika pola yang sama terus ada, maka hal itu dianggap sebagai “kurang lebih sama” dan
tak lagi dianggap sebagai berita. 2.
Pelaporan yang berlebihan tentang peristiwa penting yang tidak biasa. Beberapa kejadian, seperti tumpahan minyak Santa Barbara,
penting tetapi menerima liputan yang berlebihan karena keunikannya atau sifatnya yang menimbulkan sensasi.
3. Pelaporan selektif aspek-aspek yang patutu diberikan dari situasi
yang tidak layak diberitakan.misalnya, sebuah penelitian terkenal menunjukkan leksi detil-detil tertentu, liputan televisi tentang
sebuah parade yang menghormati Jenderal Douglas MacArthur, tampak lebih menarik daripada kejadian sebenarnya K. Lang dan
G. E Lang, 1972. 4.
Pseudoevent, atau pembuatan peristiwa yang patut dijadikan berita. Gerakan protes, demonstrasi, protes publik dengan menduduki
tempat, dan trik publisitas adalah contoh-contoh yang pseudeovent yang bisa membantu memindahkan isu ke agenda pers.
15
http:socialmarketingindonesia.blogspot.com201305agenda-setting-dan- pembentukan-opini.html
diakses pada 20 Januari 2015 pukul 12:49 WIB
5. Rangkuman kejadian, atau situasi yang melukiskan kejadian biasa
dengan cara yang patut dijadikan berita. Contohnya adalah perilisan laporan umum ahli bedah pada tahun 1964 yang
menunjukkan hubungan antara merokok dengan kanker paru- paru.
16
Shoemaker dan Reese 1991, dengan memanfaatkan karya Herbert Gans dan Todd Gitlin mengusulkan lima kategori utama pengaruh isi
media : 1.
Pengaruh dari pekerja media secara individu. Di antara pengaruh- pengaruh ini adlaah karakteristik pekerja komunikasi, latar
belakang profesional dan kepribadian, sikap pribadi, dan peran- peran profesional.
2. Pengaruh-pengaruh rutinitas media. Apa yang diterima media
massa dipengaruhi oleh praktik-praktik komunikasi sheari-hari communicatororang penghubung, termasuk deadlinebatas waktu
dan kendala waktu lainnya, kebutuhan ruang dalam penerbitan, struktur piramida terbaik untuk menulis berita, nilai berita, standar
objektivitas, dan kepercayaan reporter pada sumber-sumber berita. 3.
Pengaruh organisasi terhadap isi. Organisasi media memiliki beberapa tujuan, dan menghasilkan uang sebagai salah satu yang
paling umum digunakan. Tujuan-tujuan organisasi media ini bisa berdampak pada isi melalui berbagai cara.
16
Werner J. Severin, James W. Tankard, Jr, Teori Komunikasi: Sejarah, Metode, dan Terapan di Dalam Media Massa, h. 277.