Marnov P.P. Nainggolan : Analisis Pengaruh LDR, NIM dan BOPO Terhadap ROA Bank Umum Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
4.7 Perkembangan BOPO Bank Umum
Dalam pengoperasian kegiatannya, bank harus mampu melakukannya dengan efisien. BOPO Biaya Operasional terhadap Pendpatan Operasional sebagai
indikator tingkat kesehatan yang menunjukkan tingkat efisiensi suatu bank dalam beropersi, tentunya dengan semakin efisiensi suatu bank umum, maka akan
memberikan keuntungan serta kinerja yang baik dalam kegiatan operasionalnya. Di mana BOPO yang ideal adalah sebesar 70 - 80 .
Rasio BOPO yang menjadi indikator rentabilitas bank umum dalam pengoperasiannya mengalami perkembangan yang paling berbeda. Karena dengan
semakin kecil rasio ini akan memberikan keuntungan yang semakin baik terhadap kinerja bank umum. Pada tahun 2004 gambaran BOPO bank umum menunjukkan
belum baiknya kinerja pengoperasian karena tingkat efisiensinya masih belum baik. Rasio BOPO menunjukkan rata-rata sebesar 116,7 tiap bulannya. Kemudian pada
tahun 2005, rasio BOPO tercatat rata-rata tiap bulannya sebesar 95,2 tetapi kembali naik dengan rata-rata di tahun 2006 yaitu sebesar 98,5 tiap bulannya.
Setahun kemudian BOPO kembali membaik walau masih belum stabil, yakni dengan penurunan menjadi rata-rata sebesar 89,5 tiap bulannya di tahun 2007. Berikut
adalah tabel BOPO Bank Umum di Indonesia tahun 2004-2008 dalam bulanan :
Marnov P.P. Nainggolan : Analisis Pengaruh LDR, NIM dan BOPO Terhadap ROA Bank Umum Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.6 BOPO BANK UMUM 2004-2008
Tahun Bulan
ke- BOPO
2004 1
194.66 2004
2 153.16
2004 3
131.76 2004
4 123.05
2004 5
103.89 2004
6 98.68
2004 7
100.36 2004
8 98.12
2004 9
101.41 2004
10 101.61
2004 11
94.40 2004
12 99.14
2005 1
89.95 2005
2 97.07
2005 3
85.11 2005
4 85.06
2005 5
94.39 2005
6 95.30
2005 7
97.20 2005
8 100.79
2005 9
98.71 2005
10 104.51
2005 11
96.83 2005
12 98.06
2006 1
85.99 2006
2 97.95
2006 3
98.81 2006
4 97.88
2006 5
98.40 2006
6 97.68
2006 7
98.58 2006
8 100.27
2006 9
101.12 2006
10 100.33
2006 11
100.57 2006
12 104.38
2007 1
94.69 2007
2 79.74
2007 3
90.87 2007
4 89.18
2007 5
84.64 2007
6 99.07
2007 7
95.02 2007
8 92.50
2007 9
88.90 2007
10 86.44
2007 11
87.01 2007
12 86.60
2008 1
85.43 2008
2 77.35
2008 3
77.91 2008
4 78.99
2008 5
79.17 2008
6 79.40
2008 7
77.54 2008
8 76.56
2008 9
76.46
Sumber: Statstik Perbankan Indonesia 2004-2008,BI
Pada tahun 2007 BOPO kembali membaik walau masih belum stabil, yakni dengan penurunan menjadi rata-rata sebesar 89,5 tiap bulannya. Tetapi gambaran
rasio BOPO yang baik dan mampu dicapai oleh bank umum sebagai kondisi
Marnov P.P. Nainggolan : Analisis Pengaruh LDR, NIM dan BOPO Terhadap ROA Bank Umum Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
kesehatan yang ideal ternyata diperoleh di tahun 2008, dengan rata-rata sebesar 78,8 tiap bulannya
4.8 Analisis dan Pembahasan 4.8.1 Analisis dan Pengumpulan Data