Marnov P.P. Nainggolan : Analisis Pengaruh LDR, NIM dan BOPO Terhadap ROA Bank Umum Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
optimis dan percaya diri sehingga diharapkan tidak lagi menjadi krisis ekonomi serius seperti tahun 1998. Situasi tersebut antara lain, pertumbuhan ekonomi Indonesia
dalam jalur di atas 6 , perekonomian meningkat lebih dari dua kali yang diiringi dengan pendapatan per kapita, sumber pertumbuhan makin bertumpu pada sumber
dalam negeri, risiko ekonomi makro makin menurun, serta terutama perbankan yang jauh lebih sehat, dan persiapan menghadapi krisis yang lebih baik.
4.3 Perkembangan Bank Umum
Dalam menjalankan fungsi intermediasi dan memegang kepercayaan masyarakat, bank umum tumbuh menjadi bank komersil yang paling banyak beredar
di Indonesia. Bank umum memiliki kegiatan pemberian jasa yang paling lengkap dan dapat beroperasi di seluruh wilyah Indonesia. Dengan adanya deregulasi perbankan
tahun 1988 yang membuka peluang dan kemudahan dalam mendirikan dan memperluas daya jangkauan perbankan sehingga semakin banyak bank yang berdiri
hingga sekarang. Dapat kita lihat perkembangan jumlah bank dan kantor bank umum di Indonesia dalam tabel di bawah ini :
Marnov P.P. Nainggolan : Analisis Pengaruh LDR, NIM dan BOPO Terhadap ROA Bank Umum Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
Tabel 4.2 Jumlah Kantor Bank Umum di Indonesia 1988-2007
Tahun Bank
Persero Bank
Pemerintah Daerah
Bank Swasta
Nasional Bank Asing
Dan Campuran
Jumlah Bank
Umum JB
JK JB
JK JB
JK JB
JK JB
JK 1988
7 1.034
27 270
66 631
11 22
111 1.957
1992 7
1.434 27
613 144
2.855 30
63 208
5495 1993
7 1.455
27 639
161 3.036
39 78
234 5.773
1994 7
1.490 27
645 166
3.203 40
86 240
6.590 1995
7 1.635
27 705
165 3.458
41 90
240 6.590
1996 7
1.707 27
745 164
3.964 41
94 239
7.314 1997
7 1.843
27 822
144 4.150
44 100
222 7.860
1998 7
1.875 27
822 144
4.150 44
100 222
7.860 1999
5 1.853
27 825
92 4.150
44 106
208 7.661
2000 5
1.736 26
826 81
3.837 39
101 151
6.500 2003
5 2.072
26 1.003
76 4.529
31 126
138 7.868
2004 5
2.112 26
1.064 72
4.635 30
128 133
7.939 2005
5 2.171
26 1.217
71 4.882
29 136
131 8.406
2006 5
2.548 26
1.217 71
5.154 28
191 130
9.110 2007
5 2.765
26 1.205
71 5.472
28 238
130 9.680
Sumber: Statstik Perbankan Indonesia 1990-2008,BI. JB=Jumlah Bank ; JK=Jumlah kantor
Jumlah bank umum telah meningkat demikin pesat dari 111 buah bank pada tahun 1988 saat deregulasi dimulai menjadi 240 buah bank pada tahun 1995,
yang merupakan jumlah bank tertinggi sebelum krisis. Namun setelah krisis jumlah bank umum menurun menjadi 138 bank umum pada tahun 2003 dan terakhir berturut-
turut turun hingga tahun 2007 menjadi 130 bank umum, hal ini disebabkan karena adanya pembekuan pada bank-bank yang dianggap tidak sehat ataupun karena adanya
merger dan likuidasi.
Marnov P.P. Nainggolan : Analisis Pengaruh LDR, NIM dan BOPO Terhadap ROA Bank Umum Indonesia, 2009. USU Repository © 2009
4.4 Perkembangan ROA Bank Umum