Faktor-faktor Interaksi Guru dengan Murid

antara guru dengan murid. Jadi tidak ada gunanya melakukan kegiatan belajar mengajar, kalau anak didik hanya pasif. 5. Guru berperan sebagai pembimbing, dalam peranannya sebagai pembimbing, guru harus berusaha menghidupkan dan memberi motivasi agar terjadi proses interaksi yang kondusif. Guru harus siap sebagai mediator dalam segala situasi, sehingga guru merupakan tokoh yang akan dilihat dan ditiru tingkah lakunya oleh anak didik. Guru akan lebih baik bersama anak didik sebagai pemimpin terjadinya interaksi. 6. Membutuhkan disiplin, disiplin dalam kegiatan belajar mengajar diartikan sebagai suatu pola tingkah laku yang diatur menurut ketentuan yang sudah ditaati dengan sadar oleh pihak guru maupun pihak anak didik. Jadi langkah- langkah yang dilaksanakan sesuai dengan prosedur yang sedah digariskan. Penyimpangan dari prosedur berarti suatu indikator pelanggaran disiplin. 7. Ada batas waktu, untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu dalam sistem berkelas, batas waktu menjadi salah satu ciri yang tidak bisa ditinggalkan. Setiap tujuan akan diberi waktu tertentu dan kapan tujuan harus sudah tercapai. 8. Evaluasi, dari seluruh kegiatan tersebut, masalah evaluasi merupakan bagian penting yang tidak bisa diabaikan. Evaluasi harus guru lakukan untuk mengetahui tercapai atau tidak tujuan pembelajaran yang telah ditentukan. 9 Pendapat ini serupa dengan pendapat Miftahul Huda yang menjelaskan bahwa ciri-ciri interaksi antara guru dengan murid dalam proses belajar mengajar, yaitu: “interaksi yang memiliki tujuan, mempunyai prosedur yang direncanakan untuk mencapai tujuan, interaksi yang ditandai dengan materi khusus, ditandai dengan aktivitas anak didik, pendidik atau guru yang berperan sebagai pembimbing, interaksi pendidikan membutuhkan kedisiplinan, adanya batasan waktu, dan diakhiri dengan adanya evaluasi”. 10 9 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Rineka Cipta, 2002, Cet. II, h. 46-48. 10 Huda, op. cit., h. 41.

D. Macam-macam Pola Interaksi Guru dengan Murid

Interaksi antara guru dan murid, unsur guru dan murid harus aktif, tidak mungkin terjadi proses interaksi dalam proses pembelajaran bila hanya satu unsur yang aktif. Baik aktif dalam sikap, mental, dan perbuatan. Kegiatan interaksi belajar mengajar sangat beraneka ragam coraknya, mulai dari kegiatan yang didominasi oleh guru sampai kegiatan mandiri yang dilakukan oleh murid. Hal ini tentu saja bergantung pada keterampilan guru dalam mengelola kegiatan interaksi belajar mengajar. Penggunaan variasi pola interaksi mutlak dilakukan oleh guru. Hal ini dimaksudkan agar tidak menimbulkan kebosanan, kejenuhan, serta untuk menghidupkan suasana kelas demi keberhasilan guru dan anak dalam mencapai tujuan pendidikan. Ada beberapa pola interaksi antara guru dengan murid dalam proses pembelajaran yang dilakukan antara guru dengan murid, diantaranya yaitu: 1. Pola pendidik guru – anak didik murid, merupakan komunikasi sebagai aksi komunikasi satu arah. Gambar 1.1 Pola Komunikasi Satu Arah Komunikasi satu arah ini biasanya dilakukan oleh seorang guru dalam pembelajaran dengan metode ceramah. Dalam pola interaksi antara guru dengan murid yang seperti ini dapat diumpamakan seorang guru yang mengajar muridnya hanya dengan menyuapi makanan kepada muridnya. Sehingga murid selalu menerima suapan itu tanpa komentar dan tanpa aktif berfikir. Pelaksanaan bentuk interaksi seperti ini gurulah yang berperan penting, gurulah yang aktif, murid pasif, dan semua kegiatan berpusat pada guru. Guru sebagai sumber segala pengetahuan, sumber segala kebenaran, dan sumber segala yang diperlukan siswa di sekolah. Semua yang dikatakan oleh guru dipegang oleh murid sebagai suatu kebenaran yang mutlak. 11 Semua orang mempercayai bahwa guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pembelajaran di sekolah dan membantu perkembangan peserta didik dalam mengembangkan potensi-potensi yang dimiliki peserta didik secara optimal sesuai dengan tujuan hidup peserta didik tersebut. 12 2. Pola pendidik guru – anak didik murid – pendidik guru, ada feedback bagi guru, tetapi tidak ada interaksi antara anak didik komunikasi dua arah. Gambar 2.1 Pola Komunikasi Dua Arah Pola komunikasi ini biasanya dalam proses pembelajaran menggunakan metode tanya jawab. Setelah guru menjelaskan tentang suatu materi, maka guru akan memberi kesempatan kepada murid untuk bertanya, yang kemudian pertanyan tersebut akan dijawab oleh guru. 11 Ibid. 12 Enco Mulyasa, Menjadi Guru Profesiona: Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, Cet. IV, h. 35.