Perlindungan Hukum Atas Karya Cipta Seni Lukis Dalam Analisis Putusan

Bagi hakim faktor-faktor tersebut ibarat pisau bermata dua, pada satu sisi dapat menjadi faktor yang mempengaruhi hakim membuat putusan yang tidak baik dan tidak bermutu, pada sisi yang lain dapat menjadi faktor pendukung bagi hakim untuk membuat putusan yang baik dan bermutu. Dengan demikian sudah seharusnya faktor-faktor tersebut dipahami dan dikelola dengan baik hingga menjadi faktor pendukung untuk membuat putusan yang baik dan bermutu. Dari uraian diatas dari faktor-faktor hakim dalam memutuskan suatu putusan Ada 2 Faktor yaitu Faktor ekternal dan faktor internal. maka pada intinya Faktor- faktor yang mempengaruhi hakim dalam memberikan putusan MA No.596KPdt.Sus2011. Itu tidak jauh beda dari faktor eksternal dan internal. Misalnya dalam putusan MA No.596KPdt.Sus2011faktor yang mempengaruhi hakim dalam meberikan putusan itu melihat dari segi undang-undang dan hukum yang terkait yaitu pada Undang-undang Hak Cipta No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta.

C. Dasar Pertimbangan Hakim Dalam Memberikan Putusan MA

No.596KPdt.Sus2011 Pertimbangan hakim terhadap perkara perdata khususnya dalam kasus HAKI dimulai dari tahap-tahap pemeriksaan yang meliputi: gugatan penggugat, jawaban tergugat, replik penggugat, duplik penggugat, dan pembuktian adalah sebagai duduk perkaranya yaitu segala sesuatu yang terjadi di persidangan. Pertimbangan hakim dalam putusanya adalah berdasarkan pada pembuktian yaitu berdasarkan pada pembuktian yaitu berdasarkan keterangan-keterangan dari saksi dan bukti surat. Putusan hakim berdasarkan pada gugatan yang berdasarkan hukum, dengan pembuktian kepemilikan hak cipta apakah sudah sesuai dengan Undang-Undang No.19 Tahun 2002 tentang hak cipta? Alasan-alasan Penggugat benar atau tidak harus dibuktikan dengan bukti surat. Sehingga hakim yakin kalau alasan penggugat benar dan perkara tersebut dapat diutus. Bahwa sesudah Putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat dijatuhkan dengan hadirnya Tergugat pada tanggal 6 juli 2011 kemudian terhadapnya oleh Tergugat dengan perantaraan kuasanya, 5 berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 25 juli 2011 diajukan permohonan kasasi secara lisan pada tanggal 25 Juli 2011 sebagaimana ternyata dari Tanda Terima Permohonan Kasasi Terhadap Putusan Gugatan Pembatalan Hak Cipta Nomor 25KHaKI2011PN.Niaga.Jkt.Pst., jo Nomor 35Hak Cipta2011PN. Niaga.Jkt.Pst., yang dibuat oleh Panitera Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat, permohonan mana disertai dengan memori kasasi yang memuat alasan-alasan yang diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri tersebut pada tanggal 04 Agustus 2011; Bahwa permohonan kasasi tersebut diterima di Kepaniteraan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat pada tanggal 25 juli 2011, sedangkan putusan yang dimohon kasasi i.c. putusan Pengadilan Niaga pada Pengadilan Negeri Jakarta Pusat No. 35Hak Cipta2011PN.Niaga.Jkt.Pst., dijatuhkan pada 5 Lampiran Putusan Mahkamah Agung No.596kPdt.Sus2011. Hal. 15 tanggal 06 Juli 2011, dengan demikian pengajuan permohonan kasasi tersebut telah melampaui tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 62 Undang-undang No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima; Bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi dinyatakan tidak dapat diterima, maka Pemohon Kasasi dihukum membayar biaya perkara dalam tingkat kasasi.

D. Analisis Penulis

Setelah mengikuti duduk perkara dan pertimbangan perlindungan hukum perkara tentang hak cipta dalam putusan Mahkamah Agung No. 596KPdt.Sus2011, ada beberapa hal yang menjadi perhatian penulis untuk dianalisis. Di bawah ini penulis akan memaparkan hasil pandangan penulis terhadap kasus tersebut. Pertama,kasus dalam putusan MA No.596KPdt.Sus2011 yang dimana penggugat rekonvensi adalah pemegang hak eksklusif atas lukisan yang menggambarkan 7 tujuh ekor ikan dan 1 satu ekor kura-kura, dimana 2dua ekor ikan diantaranya 7 tujuh ekor ikan tersebut digambar lebih besar dari 5lima ekor ikan lainya, sehingga pemakaian gambarseni lukisan yang dimana penggugat selalu menyampaikan rumusan-rumusan yang justru lazim dipergunakan dalam hukum merek dan paten. Yaitu tentang “kemasan makanan ikan”. Serta kata “TUBIFEX WORMS” pada kemasan ikan tersebut, padahal

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122