tanggal 06 Juli 2011, dengan demikian pengajuan permohonan kasasi tersebut telah melampaui tenggang waktu yang ditentukan dalam Pasal 62 Undang-undang
No.19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta, maka oleh karena itu permohonan kasasi tersebut harus dinyatakan tidak dapat diterima;
Bahwa oleh karena permohonan kasasi dari Pemohon Kasasi dinyatakan tidak dapat diterima, maka Pemohon Kasasi dihukum membayar biaya perkara
dalam tingkat kasasi.
D. Analisis Penulis
Setelah mengikuti duduk perkara dan pertimbangan perlindungan hukum perkara
tentang hak
cipta dalam
putusan Mahkamah
Agung No.
596KPdt.Sus2011, ada beberapa hal yang menjadi perhatian penulis untuk dianalisis. Di bawah ini penulis akan memaparkan hasil pandangan penulis
terhadap kasus tersebut. Pertama,kasus dalam putusan MA No.596KPdt.Sus2011 yang dimana
penggugat rekonvensi adalah pemegang hak eksklusif atas lukisan yang menggambarkan 7 tujuh ekor ikan dan 1 satu ekor kura-kura, dimana 2dua
ekor ikan diantaranya 7 tujuh ekor ikan tersebut digambar lebih besar dari 5lima ekor ikan lainya, sehingga pemakaian gambarseni lukisan yang dimana
penggugat selalu menyampaikan rumusan-rumusan yang justru lazim dipergunakan dalam hukum merek dan paten. Yaitu tentang “kemasan makanan
ikan”. Serta kata “TUBIFEX WORMS” pada kemasan ikan tersebut, padahal
antara hukum hak cipta, terdapat perbedaan yang mendasar dengan hukum merek maupun paten.
Kedua, pada putusan ini penggugat juga mendalilkan bahwa hak cipta penggugat dipakai dalam bidang perdagangan barang yang secara konkrit
dijadikan pula sebagai merek dagang dengan cara melekatnya hak cipta pada produk barang yang diproduksi oleh pengugat, sehingga selain terdapat
kekacauan dalil-dalil serta rumusan-rumusan hukum pengugat dalam gugatannya. Hal ini juga menunjukan bahwa pengugat adalah pemegang hak cipta yang
beritikad tidak baik dengan mempergunakan karya cipta untuk keperluan merek dagang.
Ketiga, dalam undang-undang Hak Cipta tidak dikenal adanya batal atau pembatalan hak cipta; namun yang ada adalah “hapus atau penghapusan”,
sehingga menjadi jelas bahwa semakin kabur, sehingga sudah seharusnyalah gugatan tergugat tidak diterima.
Dari pemaparan penulis diatas maka sudah jelas penulis tidak setuju tentang Putusan Mahkamah Agung No. 596KPdt.Sus2011 tentang kasus pendaftaran
Hak cipta yang dimana hakim melihat dari segi Hukum yang berlaku yaitu Undang-undang No. 19 Tahun 2002 tentang Hak Cipta. yang dimana pada kasus
ini memenangkan pemegang hak cipta dan yang pertama kali mengumumkan hasil ciptaanya kepada masyarakat yaitu lukisan “DUA IKAN” milik perusahaan
CV. ASIAN PASIFIC AQUATICS, berdasarkan SURAT IZIN USAHA