Sistem Pendaftaran Hak Cipta

tidak dipisahkan, oleh hukum pengakuan milik perorangan dan milik umum diakui, karena itu dapatlah dimengerti bahwa pembatasan jangka waktu Hak Cipta itu merupakan pertimbangan atas milik umum dan milik individu perorangan, antara kepentingan individu dan masyarakat tidak dapat dipisahkan atau dengan lainnya. Ketentuan mengenai jangka waktu perlindungan bagi hak cipta atas ciptaan segala bentuk rupa terutama seni lukis berlaku selama hidup pencipta dan terus berlangsung hingga 50 lima puluh tahun setelah pencipta meninggal dunia. Banyak yang berpandangan dengan perpanjangan waktu itu Undang-undang Hak Cipta yang sekarang ini semakin individualis, namun disisi lain perlu untuk menjamin atau melindungi kepentingan pencipta.

8. Dewan Hak Cipta

Di dalam Pasal 39 dan Pasal 40 UU No.6 Tahun 1982 terdapat ketentuan-ketentuan mengenai Dewan Hak Cipta, ketentuan mana tidak mendapat perubahan, dalam arti tetap seperti yang diatur dalam UU No.6 Tahun 1982. Ketentuan Pasal 39 ayat 1, ayat 2, ayat 3, dan ayat 4 menyatakan sebagai berikut: a. Untuk membantu pemerintah dalam memberikan penyuluhan dan bimbingan, serta untuk pembinaan hak cipta, dibentuk dewan hak cipta. b. Anggota Dewan Hak Cipta terdiri dari wakil departement atau instansi pemerintah yang bersangkutan, serta wakil dari organisasi menurut bidang keahlian dan profesi yang bersangkutan. c. Syarat organisasi pencipta yang dapat mengirimkan wakilnya dalam Dewan Hak Cipta, jumlah wakil dan syaratnya, ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. d. Penetapan anggota ahli atau wakil profesi dalam bidang hak cipta dan tambahan keanggotaan diputuskan oleh pemerintah bersama-sama dengan anggota yang mewakili anggotanya. Pada Pasal 40 ayat 1, ayat 2, dan ayat 3 dalam ketentuannya berbunyi: a. Ketua, wakil ketua, sekertaris, wakil sekertaris dan anggota Dewan Hak Cipta lainya diangkat dan diberentikan oleh presiden atas usul Menteri Kehakiman. b. Ketentuan lebih lanjut mengenai tugas, fungsi, susunan, tata kerja, pembiayaan dan tatacara penggantian lowongan dalam Dewan Hak Cipta ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah. c. Biaya untuk Dewan Hak Cipta sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dibebankan kepada Anggaran Belanja Departement Kehakiman.

Dokumen yang terkait

Eksistensi Presidential Threshold Paska Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 14/Puu-Xi/2013

6 131 94

Analisis Putusan Mahkamah Agung Nomor 101/K.Pdt.Sus/Bpsk/2013 Tentang Penolakan Klaim Asuransi Kendaraan Bermotor

22 248 119

Analisis Yuridis Terhadap Putusan Mahkamah Agung No. 981K/PDT/2009 Tentang Pembatalan Sertipikat Hak Pakai Pemerintah Kota Medan No. 765

4 80 178

Analisis Putusan Mahkamah Agung Mengenai Putusan yang Dijatuhkan Diluar Pasal yang Didakwakan dalam Perkaran Tindak Pidana Narkotika Kajian Terhadap Putusan Mahkamah Agung Nomor 238 K/Pid.Sus/2012 dan Putusan Mahkamah Agung Nomor 2497 K/Pid.Sus/2011)

18 146 155

Efektivitas Penerapan Yurisprudensi Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor 179/K/SIP/1961 Di Dalam Persamaan Hak Mewaris Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Pada Masyarakat Suku Batak Toba Perkotaan (Studi Di Kecamatan Medan Baru)

2 68 122

Eksekusi Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia No. 609 K/Pdt/2010 Dalam Perkara Perdata Sengketa Tanah Hak Guna Bangunan Dilaksanakan Berdasarkan Penetapan Ketua Pengadilan Negeri

3 78 117

Analisis Hukum Terhadap Putusan Mahkamah Konstitusi Tentang Calon Independen Di Dalam Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah

0 68 130

Penetapan Luas Tanah Pertanian (Studi Kasus : Putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 11/Puu-V/2007 Mengenai Pengujian Undang-Undang No: 56 Prp Tahun 1960 Terhadap Undang-Undang Dasar 1945)

4 98 140

Sikap Masyarakat Batak-Karo Terhadap Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesia (MA-RI) No.179/K/SIP/1961 Dalam Persamaan Kedudukan Anak Laki-Laki Dan Anak Perempuan Mengenai Hukum Waris (Studi Pada Masyarakat Batak Karo Desa Lingga Kecamatan Simpang...

1 34 150

Efektifitas Penyelesaian Perselisihan Hasil Pemilukada oleh Mahkamah Agung dan Mahkamah Konstitusi

3 55 122