ingin sekali mengimunisasikan anak-anaknya akan tetapi tidak jadi karena tidak punya biaya Mahfoedz, 2006.
5. Hubungan antara jarak rumah ke tempat imunisasi terhadap kelengkapan imunisasi
Hasil analisis hubungan antara jarak rumah ke pelayanan imunisasi dengan kelengkapan imunisasi dasar pada balita usia 1-5 tahun dapat
dijelaskan bahwa dari 25 ibu yang memiliki jarak rumah jauh yang tidak memberikan Imunisasi dasar secara lengkap sebanyak 11 orang ibu
44,0 dengan yang memberikan sebanyak 14 orang ibu 56,0. Hasil uji statistik diperoleh P value=0,000 dengan tingkat kepercayaan
95 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara jarak dengan kelengkapan imunisasi, nilai OR=18.857 yang berarti bahwa ibu
yang memiliki Balita usia 1-5 tahun yang memiliki jarak rumah jauh beresiko 19 kali lebih besar untuk tidak memberikan Imunisasi dasar
lengkap terhadap balitanya dibandingkan ibu yang memiliki jarak rumah dekat ke pelayanan imunisasi.
Penelitian ini tidak sejalan dengan penelitian Ningrum 2008, Jannah 2009, Prayoga 2009 bahwa tidak ada hubungan antara jarak rumah ke
pelyanan imunisasi dengan imunisasi dasar lengkap balita. Menurut kamus besar bahasa Indonesia 2013, jarak adalah ruang sela panjang atau jauh
antara dua benda atau tempat. Jarak dekat adalah ruang sela yang pendek
antara dua benda atau tempat. Sedangkan jarak jauh adalah ruang sela yang panjang antara dua tempat dsb.
Peneliti menganalisis bahwa tempat pelayanan yang jaraknya jauh bisa jadi membuat orang akan enggan untuk mendatanginya. Jauhnya tempat
pelayanan bisa menyebabkan membengkaknya akomodasi pelayanan, karena selain biaya pelayanan kesehatan ada biaya tambahan yaitu biaya
transportasi. Bagi orang-orang yang akan berfikir sederhana mungkin akan memutuskan untuk tidak datang ke sarana pelayanan kesehatan. Hal ini
mungkin terjadi adalah ketidakterjangkauan sarana pelayanan kesehatan oleh masyarakat.
6. Hubungan antara Sikap dengan kelengkapan imunisasi
Hasil analisis hubungan antara sikap dengan kelengkapan imunisasi dapat dijelaskan bahwa dari 52 ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun
dengan sikap negatif yang tidak memberikan imunisasi sebanyak 13 orang ibu 25,0 dengan yang memberikan imunisasi sebanyak 39 orang ibu
75,0. Hasil uji statistik diperoleh P value=0,003 dengan tingkat kepercayaan
95 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kelengkapan imunisasi, nilai OR=15.667, yang berarti bahwa
ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun yang memiliki sikap negatif