B. Analisis Bivariat
1. Hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi
Hasil analisis hubungan antara tingkat pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi dasar pada balita usia 1-5 tahun dapat dijelaskan
bahwa dari 26 ibu yang memiliki pengetahuan kurang baik yang tidak memberikan imunisasi dasar secara lengkap sebanyak 12 orang ibu
46,2 dengan yang memberikan sebanyak 14 orang ibu 53,8. Hasil uji statistik diperoleh P value=0,000 dengan tingkat kepercayaan
95 maka dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan dengan kelengkapan imunisasi, nilai OR=27.704 yang berarti
bahwa ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun yang memiliki tingkat pengetahuan kurang baik beresiko 27 kali lebih besar untuk tidak
memberikan imunisasi dasar lengkap terhadap bayinya dibandingkan ibu yang berpengetahuan cukup dan baik.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Albertina 2008 bahwa ada hubungan antara pengetahuan orang tua dengan kelengkapan imunisasi
dasar balita. Begitu pula dengan penelitian Ningrum 2008, Jannah 2009, Ladifre 2009, Istriyati 2011, Widayati 2012 bahwa pengetahuan ibu
berhubungan dengan status imunisasi dasar lengkap balita. Tetapi penelitian ini bertentangan dengan penelitian Prayoga 2009, Astrianzah
2011 menyatakan bahwa tidak ada hubungan antara pengetahuan dengan imuisasi dasar lengkap balita.
Pengetahuan adalah hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan dapat
diperoleh diantaranya melelui pendidikan formal, non formal dan media masa. Pengetahuan atau domain kognitif merupakan domain yang sangat
penting untuk terbentuknya tindakan seseorang over behavior. Pengetahuan itu sendiri dapat diperoleh melalui pengalaman diri sendiri
maupun dari orang lain Notoatmodjo,2003
.
Menurut Rogers dalam Notoatmojo 2003 suatu perilaku yang di dasarkan oleh pengetahuan akan lebih lama daripada perilaku yang tidak di
dasarkan pengetahuan, dan urutan proses dalam diri seseorang sebelum mengadopsi perilaku baru.
Peneliti menganalis bahwa pengetahuan tidak selalu di dapat dari tingginya suatu tingkat pendidikan, karena pengetahuan juga dapat
diperoleh dari media massa, pengalaman pribadi ataupun pengalaman orang lain. Suatu pengetahuan merupakan domain yang sangat penting
untuk terbentuknya tindakan, semakin baik pengetahuan ibu maka semakin tinggi pula peluang ibu untuk kelengkapan imunisasi pada bayinya.
Untuk itu peneliti menyarankan Puskesmas Situ Gintung lebih meningkatkan lagi upaya peningkatan pengetahuan masyarakat mengenai
imunisasi dengan cara meningkatkan penyuluhan-penyuluhan di dalam kegiatan puskesmas dan posyandu di setiap desa dan pemberian Pendidikan
Kesehatan kepada para kader posyandu mengenai imunisasi.