antara dua benda atau tempat. Sedangkan jarak jauh adalah ruang sela yang panjang antara dua tempat dsb.
Peneliti menganalisis bahwa tempat pelayanan yang jaraknya jauh bisa jadi membuat orang akan enggan untuk mendatanginya. Jauhnya tempat
pelayanan bisa menyebabkan membengkaknya akomodasi pelayanan, karena selain biaya pelayanan kesehatan ada biaya tambahan yaitu biaya
transportasi. Bagi orang-orang yang akan berfikir sederhana mungkin akan memutuskan untuk tidak datang ke sarana pelayanan kesehatan. Hal ini
mungkin terjadi adalah ketidakterjangkauan sarana pelayanan kesehatan oleh masyarakat.
6. Hubungan antara Sikap dengan kelengkapan imunisasi
Hasil analisis hubungan antara sikap dengan kelengkapan imunisasi dapat dijelaskan bahwa dari 52 ibu yang memiliki balita usia 1-5 tahun
dengan sikap negatif yang tidak memberikan imunisasi sebanyak 13 orang ibu 25,0 dengan yang memberikan imunisasi sebanyak 39 orang ibu
75,0. Hasil uji statistik diperoleh P value=0,003 dengan tingkat kepercayaan
95 maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara sikap dengan kelengkapan imunisasi, nilai OR=15.667, yang berarti bahwa
ibu yang memiliki Balita usia 1-5 tahun yang memiliki sikap negatif
beresiko 16 kali lebih besar untuk tidak memberikan Imunisasi terhadap bayinya dibandingkan ibu yang memiliki sikap positif.
Penelitian ini sejalan dengan penelitian Jannah 2009 bahwa ada hubungan antara sikap ibu dengan status imunisasi dasar lengkap balita.
Akan tetapi penelitian ini bertentangan dengan penelitian Albertina, dkk 2008.
Sikap merupakan respon tertutup seseorang terhadap stimulus atau objek tertentu. Robert Kwick dalam notoatmojo 2003, menyatakan bahwa
sikap adalah suatu kecenderungan untuk mengadakan tindakan terhadap suatu objek, dengan suatu cara yang menyatakan adanya tanda-tanda untuk
menyenangi atau tidak menyenangi objek tertentu. Peneliti menganalisi bahwa sikap dapat mempengaruhi kelengkapan
imunisasi, karena ibu yang memiliki sikap positif biasanya memiliki tingkat pendidikan dan pengetahuan yang tinggi mengenai Imunisasi yang
diperoleh melalui media massaelektronik dan penyuluhan-penyuluhan dari petugas kesehatan sudah sangat baik. dan ibu dengan sikap positif akan
memberikan bayinya Imunisasi agar bayinya mencapai tumbuh kembang yang optimal.
C. Keterbatasan Penelitian
Peneliti merasa bahwa penelitiannya ini belum mencapai hasil yang diharapkan karena ada beberapa kendala. Selain itu penelitian ini
menggunakan metode kuantitatif dengan desain penelitian Cross Sectional, sehingga tidak bisa memberikan penjelasn hubungan sebab akibat, tetapi
hubungan yang didapatkan dari penelitian ini hanya menunjukkan adanya keterkaitan saja, dan hanya mengkaji variabel independen dan variabel
dependen secara bersama pada saat berlangsungnya penelitian. Adapun instrumen penelitian menggunakan kuesioner dengan bentuk
tertutup, yaitu kuesioner yang sudah disediakan alternatif jawabannya sehingga responden dapat memilih jawaban dengan bebas. Sedangkan kualitas
jawaban kuesioner tergantung dari kejujuran responden dalam menjawab setiap pertanyaan dan pernyataan sehingga bisa saja terdapat bias karena
responden menjawab sesuai dengan keinginan responden tersebut. Analisa data yang digunakan adalah analisa univariat dan bivariat.