Penyelenggaraan Pendidikan Profil Sekolah

laki; sedangkan kelas 3B ialah kelas yang dijadikan kelas kontrol yaitu kelas yang tidak mendapat perlakuan Gaya SAVI, tetapi hanya mendapatkan teknik ceramah konvensional memiliki 35 peserta didik yang meliputi 27 perempuan dan 8 laki-laki. Dalam masing-masing kelas memiliki papan tulis, meja guru, kursi guru, meja dan kursi siswa. Selain itu dalam penataan ruang belajarnya dari masing-masing kelas memiliki tata ruang yang sama yakni masih belum membentuk kelompok belajar, sehingga kurang efektif dan efisien. Pada pelajaran bahasa Indonesia, masing-masing kelas III sudah memiliki guru bidang studi. Guru bidang studi tersebut bernama ibu Farida Ariyani, S. Pd. Guru bidang studi bahasa Indonesia memegang peranan penting dalam pelajaran bahasa Indonesia khususnya di kelas III.

2. Data dan Analisis data

a. Interview Dalam analisis data yakni menggunakan interview oleh guru bidang studi bahasa Indonesia, dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan peserta didik menyukai pelajaran bahasa Indonesia. Tetapi apabila diberikan bacaan, mereka mengeluh apalagi jika bacaan tersebut terlalu banyak. Selain itu, mereka belum mulai dibiasakan untuk gemar membaca, misalnya saja diminta untuk pergi ke perpustakaan untuk membaca buku disana. Kemudian, dalam pembelajaran bahasa Indonesia guru belum menggunakan kegiatan belajar yang menyenangkan atau menggunakan metode tertentu. Guru bidang studi tersebut hanya menggunakan metode konvensional ceramah. b. Observasi Dalam analisis data sekaligus pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti, observasi digunakan untuk menentukan kelas mana yang akan dijadikan sampel yakni kelas eksperimen dan kelas kontrol. Dalam penelitian ini, peneliti mengikuti guru bidang studi di dalam kelas untuk mengamati sekaligus agar lebih mengenal dengan peserta didik. Dalam pengamatan yang dilakukan oleh peneliti, dapat disimpulkan bahwa pada kelas III A lebih aktif jika dibandingkan dengan kelas III B. Kriteria ini juga diperkuat dengan hasil pretest yang diberikan oleh peneliti kepada kedua kelas tersebut. Alhasil peneliti menetapkan bahwa kelas III A dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas III B dijadikan sebagai kelas kontrol. a. Rating Scale Dalam analisis data yakni menggunakan rating scale, dapat disimpulkan bahwa setiap peserta didik memiliki kemampuan membaca berbeda-beda. Hal ini berpengaruh dari berbagai faktor, misalnya faktor dari dalam diri peserta didik ataupun faktor dari luar peserta didik. b. Skoring Dalam analisis data yakni menggunakan scoring, dapat diambil kesimpulan bahwa adanya perbedaan dalam kedua kelompok tersebut. Adapun perbedaanya terlihat dari hasil lampiran yang peneliti cantumkan. Di lampiran tersebut jelas terlihat bahwa kelas kelompok eksperimen memiliki sikap dan kemampuan membaca sangat baik, jika dibandingkan dengan kelas kontrol. Peneliti menggunakan scoring empat kategori, yakni sangat baik A; baik B; cukupC; dan burukD. Dalam kategori sangat baik, apabila peserta didik mampu mendengarkan secara baik apa yang diucapkan oleh peneliti. Selain itu, peserta didik juga mampu membaca kata demi kata, kalimat demi kalimat dengan baik dan jelas tanpa harus terbata-bata dalam pengucapannya. Kemudian peneliti juga menilai apabila dalam menjawab soal dengan baik dan benar, maka peneliti memberikan peserta didik tersebut dalam kategori sangat baik. Apabila peserta didik yang diberikan kategori baik, maka peserta didik tersebut sudah mendengarkan dengan baik, mengucapkan dalam pelafalan dengan baik. Selanjutnya dapat diberikan kategori cukup, jika peserta didik dalam sesi perlakuan ataupun penjelasan tidak mendengarkan dengan baik dan seksama. Jika diberikan kategori buruk, apabila peserta didik dalam mendengarkan dan pelafalan tidak jelas. Kemudian dalam mengerjakan soal, peserta didik hanya menjawab secara asal tanpa membaca secara intensif. c. Rumus Berdasarkan teknik pengumpulan data yang menggunakan skoring, maka cara menganalisis data dengan menggunakan rumus sebagai berikut: S = X 100 Keterangan: S = Nilai yang diharapkan R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar N = Skor maksimum dari test tersebut 1 Data Tes Kelas Eksperimen a Data Pretest Kelas Ekperimen Tabel 4.1 Data Pretest Kelas Ekperimen No Nama Siswa Skor Nilai Tingkat Penguasaan Keterangan 1. Adam M.S 50 50 50 Kurang Berhasil 2. Afri Wijayani Putri 50 50 50 Kurang Berhasil 3. Aisyah Putri Pratama 50 50 50 Kurang Berhasil 4. Alexa Nur Fadillah 60 60 60 Cukup Berhasil

Dokumen yang terkait

Kemampuan Membaca Cepat Siswa Kelas VII di SMPN 2 Cikarang Barat Tahun Pelajaran 2015/2016

1 10 101

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif tipe STAD terhadap Kemampuan Membaca Karangan Narasi Pada Siswa Kelas V Di MIN 6 Jagakarsa, Jakarta Selatan Tahun Ajaran 2012/2013

0 5 186

Hubungan Antara Kebiasaan Membaca dengan Kemampuan Pemahaman Bacaan Siswa Kelas XI SMA Insan Kamil Bogor Tahun Pelajaran 2013/2014

1 7 105

Peningkatan Keterampilan Membaca Cepat Melalui Teknik Skimming Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V Sd Al-Zahra Indonesia Pamulang Pada Tahun Pelajaran 2013/2014

1 6 140

Pengaruh Metode Membaca Cepat Terhadap Kemampuan Memahami Isi Teks Bacaan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Siswa Kelas V SDI Al Ihsan Jakarta Barat

3 23 148

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Teknik Two Stay Two Stray Terhadap Keterampilan Menyimak Siswa Kelas V MIN 15 Bintaro Jakarta Selatan

1 10 130

Pengaruh Teknik Membaca Total Gaya SAVI Terhadap Kemampuan Membaca Intensif Kelas III MIN 15 Bintaro Tahun Pelajaran 2014/2015

1 29 168

Pengaruh Metode Pembelajaran Learning Starts With A Question (LSQ) Terhadap Hasil Belajar Mata Pelajaran IPS Kelas IV Di MIN 15 Bintaro

4 49 215

Kemampuan Siswa dalam Menulis Paragraf Persuasi Sederhana Berdasarkan Iklan Audio Visual di Kelas III MIN 15 Bintaro

0 15 0

Meningkatkan Kemampuan Membaca Pemahaman Siswa melalui Metode Membaca Kritis pada Siswa Kelas V SD Negeri 18 Kampung Pansur Kecamatan Koto Xi Tarusan Tahun Pelajaran 2014/2015

1 1 8