Hipotesis Penelitian KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
perlakuan dengan menggunakan teknik membaca total gaya SAVI dan kelas
kontrol yang
menggunakan teknik
ceramah teknik
konvensional. 2.
Desain Penelitian Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah
group pretest-posttest design yaitu kelompok pertama diberikan perlakuan kelompok eksperimen dan kelompok kedua tidak diberikan
perlakuan kelompok kontrol, kedua kelompok tersebut dilakukan pretest terlebih dahulu dan kemudian diberikan posttest.
Pretest dilakukan untuk mengetahui sejauhmana materi atau bahan pelajaran yang akan diajarkan tersebut dapat dikuasai peserta didik,
sedangkan postest dilakukan untuk mengetahui apakah semua peserta didik sudah mengetahui materi penting yang harus dikuasai.
Desain atau rancangan penenlitian yang digunakan adalah sebagai berikut :
Tabel 3.1 Rancangan Penelitian Menggunakan
Group Pretest-Posttest Design dengan Subjek diacak dari 2 Kelompok
Kelompok Pretest
Treatment Postest
R KE
X1 O
Y1 R
KK X2
- Y2
Keterangan :
R : Randomisasi
KE : Kelas Eksperimen
KK : Kelas Kontrol
X1 : Kemampuan
membaca Pretest
kelompok eksperimen
X2 : Kemampuan membaca Pretest kelompok kontrol
O : Variabel
Tindakan Pembelajaran
dengan menggunakan teknik membaca total gaya SAVI
Y1 :
Kemampuan membaca
Postest kelompok
eksperimen Y2
: Kemampuan membaca Postest kelompok kontrol
Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara random yang terdiri dari siswa kelas III SD MI. Satu kelas ditetapkan sebagai
kelas eksperimen dan kelas lain ditetapkan sebagai kelas kontrol. Kedua kelas ini berdistribusi normal dan homogen.
Baik kelas eksperimen maupun kelas kontrol mempunyai kemampuan yang sama. Perbedaannya hanya pada teknik yang
digunakan guru dalam proses belajar mengajar. Pada kelas eksperimen menggunakan teknik membaca total gaya SAVI, sedangkan kelas kontrol
menggunakan teknik ceramah teknik konvensional.
C.
Populasi dan Sampel
1.
Populasi Peneliti menjadikan MIN di Kecamatan Pesanggrahan Bintaro
sebagai populasi target, sedangkan populasi terjangkau adalah seluruh siswa-siswi MIN 15 Bintaro, Jakarta Selatan tahun pelajaran 2014
2015.
2.
Sampel Sampel adalah bagian dari populasi.
2
Sampel juga merupakan sebagian atau wakil populasi yang diteliti.
3
Karena keterbatasan dana, tenaga, dan waktu, maka peneliti menggunakan teknik purposive
sample dalam pengambilan sampel. purposive sample yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil subjek bukan
2
Ibid, h. 90
3
Arikunto, Suharsimi, Op. Cit, h. 174.
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu.
4
Dari populasi yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian, yaitu MIN di kelurahan Bintaro-Jakarta Selatan, Peneliti
mengambil sampel secara acak melalui pengundian. Langkah yang dilakukan yaitu dengan memberikan nomor secara berurutan pada
masing-masing sekolah yang merupakan anggota populasi terjangkau, kemudian nomor itu dikocok atau diundi hingga akhirnya terpilih salah
satu nomor urut yang akan menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel seperti ini merupakan pengambilan sampel yang sederhana
untuk peneliti pemula, dan hasil dari pengundian tersebut diperoleh MIN 15 Bintaro, Jakarta Selatan sebagai sampel penelitian.
Adapun sampel yang digunakan pula oleh peneliti ialah peneliti melakukan observasi awal yaitu dengan ikut serta dalam pembelajaran
di dalam kelas dari ketiga kelas yang ada di sekolah tersebut. Kemudian membuat catatan lapangan sebagai hipotesis awal bahwa
kelas mana yang pantas untuk dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen dari ketiga kelas tersebut. Setelah itu memastikan
kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia bahwa hipotesis yang peneliti buat ialah benar.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Kelas
Jumlah responden Keterangan
1. 3 a
37 MIN 15
BINTARO 2.
3 b 35
D.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan adalah non tes karena yang diukur adalah skor kemampuan membaca. Data diperoleh dengan cara menyebar instrumen
4
Ibid, h. 177-183