Tempat dan Waktu Penelitian Metode dan Desain Penelitian
didasarkan atas strata, random atau daerah tetapi berdasarkan atas adanya tujuan tertentu.
4
Dari populasi yang dipilih oleh peneliti untuk melakukan penelitian, yaitu MIN di kelurahan Bintaro-Jakarta Selatan, Peneliti
mengambil sampel secara acak melalui pengundian. Langkah yang dilakukan yaitu dengan memberikan nomor secara berurutan pada
masing-masing sekolah yang merupakan anggota populasi terjangkau, kemudian nomor itu dikocok atau diundi hingga akhirnya terpilih salah
satu nomor urut yang akan menjadi sampel penelitian. Pengambilan sampel seperti ini merupakan pengambilan sampel yang sederhana
untuk peneliti pemula, dan hasil dari pengundian tersebut diperoleh MIN 15 Bintaro, Jakarta Selatan sebagai sampel penelitian.
Adapun sampel yang digunakan pula oleh peneliti ialah peneliti melakukan observasi awal yaitu dengan ikut serta dalam pembelajaran
di dalam kelas dari ketiga kelas yang ada di sekolah tersebut. Kemudian membuat catatan lapangan sebagai hipotesis awal bahwa
kelas mana yang pantas untuk dijadikan sebagai kelas kontrol dan kelas eksperimen dari ketiga kelas tersebut. Setelah itu memastikan
kepada guru bidang studi Bahasa Indonesia bahwa hipotesis yang peneliti buat ialah benar.
Tabel 3.2 Sampel Penelitian
No Kelas
Jumlah responden Keterangan
1. 3 a
37 MIN 15
BINTARO 2.
3 b 35
D.
Teknik Pengumpulan Data
Teknik yang digunakan adalah non tes karena yang diukur adalah skor kemampuan membaca. Data diperoleh dengan cara menyebar instrumen
4
Ibid, h. 177-183
mengenai kemampuan membaca intensif siswa. Adapun tahap-tahap pengumpulan data adalah sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Persiapan yang dilakukan yaitu penyusunan materi yang akan diajarkan, pembuatan instrumen penelitian berdasarkan kisi-kisi yang
telah dibuat dengan bimbingan dosen pembimbing. Setelah instrumen selesai dibuat, dilanjutkan dengan penyusunan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Setelah instrumen dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran selesai
dibuat, langkah selanjutnya adalah melakukan koordinasi dengan pihak sekolah dalam hal ini guru bidang studi yang bersangkutan untuk
melaksanakan perlakuan. 2.
Tahap pelaksanaan Langkah awal tahap pelaksanaan penelitian adalah menentukan dua
kelompok sampel yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Selanjutnya, diadakan kegiatan belajar mengajar dilaksanakan.
Kelompok eksperimen diberi perlakuan berupa teknik membaca total gaya SAVI terhadap kemampuan membaca intensif. Sedangkan
kelompok kontrol tidak diberi perlakuan yaitu dengan pembelajaran konvensional teknik ceramah. Dalam penelitian ini dilakukan dengan
cara memberikan pre-test dan post-test. Dalam memberikan pre-test dilakukan dengan cara memberikan teks bacaan cerita yang sudah
disiapkan peneliti. Kemudian peserta didik diminta untuk mengerjakan soal yang telah diberikan peneliti dengan soal yang sama baik untuk
kelompok eksperimen ataupun kelompok kontrol. Setelah diberikan pre- test dan peneliti sudah mengetahui hasil dari pre-test kedua kelompok
tersebut, selanjutnya dilakukannya post-test. Adapun tahap pelaksanaan post-test dilakukan dengan dua cara
yakni sebagai berikut: a.
Aspek audio – intelektual
Pelaksanaan aspek audio dan intelektual ialah dengan cara memberikan teks bacaan cerita, kemudian memberikan petunjuk
bagaimana mengerjakannya. Untuk kelompok eksperimen diberikan dengan cara memberikan contoh membaca dengan benar dan tepat,
kemudian meminta perwakilan peserta didik untuk mengikuti cara membaca serta sikap dari teks bacaan tersebut sesuai dengan yang
telah diajarkan sebelumnya. Selanjutnya untuk kelas kontrol diberikan hanya dengan
menjelaskan secara singkat tanpa memberikan contoh dan mencontohkannya di depan kelas. Kemudian setelah perlakuan dari
kedua kelompok tersebut, peserta didik diminta untuk mengerjakan soal-soal yang berhubungan dengan teks bacaan tersebut dengan soal
yang sama, baik kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. b.
Aspek Somatis – Visual Pelaksanaan aspek somatis dan visual dilakukan dengan cara
penelti memanggil setiap peserta didik ke depan kelas sambil membawa teks bacaan yang sebelumnya telah diberikan. Kemudian
penelti mengisi lembar instrumen penilaian sambil melihat peserta didik membacakan teks bacaan cerita tersebut. Dalam penilaian ini
dilakukan oleh kedua kelompok yaitu kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
3. Tahap akhir penelitian
Setelah kedua kelompok penelitian melakukan tes akhir Posttest, langkah selanjutnya ialah penarikan kesimpulan dari hasil penelitian
kedua kelompok tersebut.
Tabel 3.3 Kisi-Kisi Instrument Penilaian
No Aspek
Indikator
1. Somatis
Siswa mampu memperagakan dialog yang
terdapat dibacaan. Siswa mampu membacakan bacaan dengan
jelas dan benar. 2.
Audio Siswa dapat mendengarkan bacaan yang telah
dibacakan oleh guru secara jelas. Siswa dapat mengucapkan sesuai apa yang
didengar. Siswa dapat memberikan contoh cara
membaca sesuai dengan apa yang didengar. Siswa dapat menangkap pengetahuan yang
baru. 3.
Visual Siswa mampu melihat mimik wajah yang
diperagakan oleh guru. Siswa mampu melihat mimik wajah yang
diperagakan oleh temannya. Siswa mampu melihat bacaan dengan jelas.
4. Intelektual
Siswa dapat memahami kata. Siswa dapat memahami kalimat.
Siswa dapat memahami isi teks bacaan. Siswa dapat memberikan kesimpulan.
Tabel 3.4 Instrumen Penilaian
Nama : Kelas :
Sekolah : Hari Tgl :
No Aspek
Nilai
5 4
3 2
1 1.
Somatis
Siswa mampu memperagakan dialog yang terdapat
dibacaan. Siswa mampu membacakan
bacaan dengan jelas dan benar.
3. Visual
Siswa mampu melihat mimik wajah yang diperagakan oleh
guru. Siswa mampu melihat mimik
wajah yang diperagakan oleh temannya.
Siswa mampu melihat bacaan dengan jelas.
Jumlah
Tabel 3.5 Indikator Penilaian
No Aspek
Sangat Baik A
Baik B
Cukup Buruk
D
1. Audio
1. siswa dapat mendengarkan
bacaan yang telah
dibacakan oleh guru secara
1. siswa dapat
mendengarka n bacaan
yang telah dibacakan
1. siswa dapat
mendengarka n bacaan
yang telah dibacakan
1. siswa dapat
mendengar kan bacaan
yang telah dibacakan
jelas. 2. siswa dapat
mengucapkan sesuai apa
yang didengar. 3. siswa dapat
memberikan contoh cara
membaca sesuai dengan
apa yang didengar.
4. siswa dapat menangkap
pengetahuan yang baru.
oleh guru secara jelas.
2. siswa dapat
mengucapkan sesuai apa
yang didengar.
3. siswa dapat
memberikan contoh cara
membaca sesuai dengan
apa yang didengar.
oleh guru secara jelas.
2. siswa dapat
mengucapkan sesuai apa
yang didengar.
oleh guru secara jelas.
2. Intelektual 1. siswa dapat
memahami kata.
2. siswa dapat memahami
kalimat. 3. siswa dapat
memahami isi. 4. siswa dapat
memberikan kesimpulan.
1. siswa dapat
memahami kata.
2. siswa dapat
memahami kalimat.
3. siswa dapat
memahami isi.
1. siswa dapat
memahami kata.
2. siswa dapat
memahami kalimat.
1. siswa dapat
memahami kata.
Tabel 3.6 Instrumen Penilaian
Nama : Kelas :
Sekolah : Hari Tgl :
No Aspek
Sangat Baik A
Baik B
Cukup C
Buruk D
1. Audio
2. Intelektual
E.
Teknik Analisis Data
Analisis dan pengolahan data dalam penelitian ini berpedoman pada data yang terkumpul. Analisis data bertujuan untuk memperoleh makna
dari data yang telah terkumpul. Analisis data pada penelitian ini ialah sebagai berikut:
1. Interview
Interview yang sering juga disebut dengan wawancara atau kuesioner lisan, adalah sebuah dialog yang dilakukan oleh
pewawancara untuk memperoleh informasi dari terwawancara.
5
Dalam penelitian ini, interview digunakan untuk mengetahui keadaan peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran di dalam kelas pada saat pelajaran bahasa Indonesia. Adapun peneliti mewawancarai guru bidang studi
bahasa Indonesia kelas III di MIN 15 Bintaro. 2.
Observasi
5
Arikunto, Op. Cit, h. 198
Di dalam pengertian psiologik, observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan, meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap
sesuatu objek dengan menggunakan seluruh alat indera.
6
Dalam penelitan ini, peneliti mengobservasi keadaan dua kelas yang akan
dijadikan sebagai kelas eksperimen dan kelas kontrol. 3.
Rating Scale Instrumen observasi berupa rating scale ini merupakan
pengamatan yang sekaligus dilakukan penilaian dari pengamatan kepada orang atau gejala yang diamati.
7
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan rating scale untuk menilai dalam aspek somatis dan
visual yang dilakukan dengan cara melihat secara langsung kemampuan membaca intensif peserta didik dan menilainya dengan
mengisi rating scale yang telah disusun sebelumnya. 4.
Skoring Tahapan scoring adalah pemberian nilai pada setiap jawaban yang
dikumpulkan peneliti dari instrumen yang telah disebarkan. Setiap item pertanyaan atau pernyataan yang dimunculkan dalam instrumen
dikuantifikasi dalam bentuk angka.
8
Untuk menentukan skoring dalam hasil penelitian ini, penulis menyusun alternatif jawaban. Untuk nilai A mendapat nilai 4 sangat
baik, nilai yang menengah B mendapat nilai 3 baik, nilai C mendapat nilai 2 dan nilai D mendapat nilai 1.
5. Rumus
Berdasarkan teknik pengumpulan data yang menggunakan skoring, maka cara menganalisis data dengan menggunakan rumus
sebagai berikut: S =
X 100 Keterangan:
6
Ibid, h. 199
7
Musfiqon, Op. Cit, h. 123
8
Ibid, h. 173
S = Nilai yang diharapkan R = Jumlah skor dari item atau soal yang dijawab benar
N = Skor maksimum dari test tersebut
9
Tabel 3.7 Kriteria Interpretasi Tes Membaca Intensif
Interval Presentase Tingkat Penguasaan Keterangan
85 - 100 Sangat Berhasil
75 - 84 Berhasil
60 - 74 Cukup Berhasil
40 - 59 Kurang Berhasil
0 - 39 Tidak Berhasil
10
F.
Hipotesis Statistik
Perumusan hipotesis statistik adalah sebagai berikut: H
:
µ
1
= µ
2
H
1 ;
µ
1
µ
2
Keterangan : µ
1 :
rata-rata kemampuan membaca siswa pada kelompok eksperimen.
µ
2 :
rata-rata kemampuan membaca siswa pada kelompok kontrol.
9
M. Ngalim Purwanto, Prinsip-prinsip dan Teknik Evaluasi Pengajaran, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006, h. 112
10
Burhan Nugriyantoro, Penilaian Dalam Pengajaran Bahasa dan Sastra, Yogyakarta: Gajah Mada University, 2001, h. 399
41