Agar penelitian ini sesuai dengan yang diharapkan, maka diadakan teknik pengumpulan data, mengumpulkan data adalah penelitian yang sukar, karena apabila
data yang diperoleh data yang salah, tentu saja kesimpulannya menjadi salah pula, dan hasil penelitiannya menjadi palsu Arikunto, 2001: 24. Dalam penelitian ini ada
dua yang menjadi teknik pengumpulan data yaitu:
a. Data Primer
Dalam Penelitian ini teknik pengumpulan data dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Wawancara Mendalam In-Depth Interview.
Wawancara mendalam yang dimaksud adalah percakapan yang sifatnya luwes, terbuka dan tidak baku. Intinya adalah peneliti akan mengadakan pertemuan secara
langsung dengan informan, dan harapannya informan dapat mengungkapkan informasi atau data yang diharapkan dengan bahasanya sendiri. Jikalau ada
pedoman wawancara interview guide, hanya sebatas instrument pembantu bagi si peneliti yang sifatnya monoton. Wawancara mendalam yang dilakukan adalah
tanya jawab antara peneliti dan informan saja.
b. Data Sekunder
Yaitu semua data yang didapatkan secara tidak langsung dari objek peneliti, yaitu dapat diperoleh dari penelitian terdahulu, dapat juga dengan mengambil data dari
buku-buku, majalah, jurnal, internet dan data dari badan pusat statistik BPS yang
Universitas Sumatera Utara
dianggap relevan dengan masalah yang diteliti, dalam hal ini adalah petani jala apung keramba di Kecamatan Baktiraja Kabupaten Humbang Hasundutan.
2. Fokus Goup Discussion FGD, adalah suatu proses pengumpulan informasi
mengenai suatu permasalahan tertentu yang sangat spesifik melalui diskusi kelompok. Permasalahan yang sangat spesifik menunjukkan bahwa diskusi
dilaksanakan untuk memenuhi tujuan penelitian yang sudah sangat jelas, oleh karena itu pertanyaan penelitian juga sudah jelas dan spesifik. Irwanto 1998: 1.
3.5. Interpretasi Data
Bogdan dan Biklen dalam Moleong, 2006: 248 menjelaskan analisis data adalah upaya yang dilakukan jalan bekerja dengan data, mengorganisasiskan data dan
memilah-milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskan, membuat ikhtisarnya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dipelajari,
serta memutuskan apa yang diceritakan kepada orang lain. Analisis data dimulai dengan menelaah data yang tersedia dari berbagai
sumber, yaitu data yang diperoleh yakni catatan lapangan, gambar-gambar, dokumen resmi atau foto serta hasil wawancara dilapangan dan sebagainya yang akan
dituangkan dalam bentuk tulisan, kemudian dianalisis sesuai dengan analisis kualitatif yang diuraikan dalam bentuk deskriptif.
Universitas Sumatera Utara
3.6. Jadwal Kegiatan
3.7. Keterbatasan Penelitian
Penelitian yang dilakukan di Kecamatan Baktiraja ini memiliki fenomena tersendiri, di awal penelitian ini muncul kekuatiran dalam pemikiran peneliti, hal ini
berhubungan dengan teknik pengumpulan data, yaitu membuat fokus group
No Jadwal Kegiatan
Bulan Ke
1 2 3 4 5 6 7 8 9 1
Pra Observasi √
2 ACC Judul
√
3 Penyusunan Proposal Penelitian
√ √
4 Seminar Proposal PenelitianJudul
√
5 Revisi Proposal Penelitian
√
6 Penelitian ke Lapangan
√
7 Pengumpulan dan Analisis Data
√
8 Bimbingan Skripsi
√ √ √ √
9 Penulisan Laporan Akhir
√ √
10 Sidang Meja Hijau √
Universitas Sumatera Utara
discussion FGD. Kekuatiran pertama adalah, seperti penulis ketahui sangat sulitnya mengumpulkan masyarakat di daerah ini, dimana ketika ada kegiatan mengumpulkan
masyarakat seperti ini, sebagian besar mereka beranggapan akan mendapatkan bantuanuang, seperti pengakuan dari pegawai kantor camat dan Bapak camat
Baktiraja sendiri misalnya, ketika mereka melakukan sosialisasi tentang peternakan dan pertanian masyarakat sangat sulit untuk datang, dan jika mereka datang pasti di
berikan makan, dan setelah makan dibekali lagi dengan amplop, jadi keadaan ini sudah seperti kebiasaan. Hal ini juga yang dirasakan oleh peneliti, sehingga
pelaksanaan FGD sempat tertunda sampai dua kali, dimana para petani jala apung keramba yang sudah saya undang melalui surat yang dibuat oleh bapak camat untuk
melakukan FGD hanya dua orang yang datang, dan pada rencana pertemuan kedua orang yang datang hanya dari desa Sinambela dua orang, Marbun Toruan satu orang,
lalu setelah satu jam berikutnya ada yang datang satu orang dari desa Tipang dan satu lagi dari desa Sinambela, tetapi kedatangan mereka tidak saya sia-siakan, kami
melakukan diskusi bersama dengan sebagian pegawai kantor camat, walaupun dalam melakukan FGD ini dari segi kuantitas belum memadai dan diskusi ini juga tidak
saya rekam. Dengan kondisi ini peneliti memutuskan untuk melakukan FGD ini menjelang malam hari di sebuah café yang ada di desa Tipang pada hari Minggu, hal
ini peneliti lakukan oleh karena petunjuk dari beberapa orang, seperti bapak camat, pegawai kantor camat dan juga sebagian dari petani jala apung keramba, dan puji
Tuhan proses FGD berlangsung dengan baik yang dihadiri dari setiap desa walaupun kebanyakan yang datang dari desa Tipang.
Universitas Sumatera Utara
Hal lain juga disebabkan oleh karena kegiatan informan yang sarat dengan kesibukan, dimana dalam hal ini peneliti harus melaksanakan wawancara dengan
informan pada pagi-pagi, dan menjelang malam pada saat mereka memberikan ikan mereka makan, karena para petani jala apung keramba di Kecamatan Baktiraja
sebagian besar masyarakatnya adalah petani sawahladang dan juga martoba, mengangkap ikan menggunakan jaring dan sampan, dimana mereka setiap harinya
pergi ke sawah pada pagi hari setelah, memberi ikan makan dan baru pulang pada sore hari, sehingga peneliti harus melakukan wawancara setelah makan siang, sore
hari, dan bahkan pada malam hari. Selain itu juga peneliti menyadari masih terdapat keterbatasan dan juga minimnya pengalaman untuk melakukan penelitian ilmiah,
apalagi dalam membuat FGD, termasuk dalam hal menyampaikan maksud dari pertanyaan. Walaupun demikian, peneliti terus berusaha untuk melaksanakan
penelitian ini dengan sebaik mungkin supaya hasil yang diperoleh dapat di pertanggungjawabkan validitasnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV DESKRIPSI LOKASI DAN INTERPRETASI DATA PENELITIAN
4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian 4.1.1 Letak Geografis dan Batas Wilayah