Strategi Pertahananan Hidup Orang Kaya Startegi Pertahananan Hidup Orang SedangBerkecukupan

ekstensifikasi dan komersialisasi pertanian untuk menghasilkan pangan sebesar- besarnya guna memenuhi kebutuhan nasional dan kebutuhan ekport. Secara Sosiologis, dimensi kemiskinan dapat ditelusuri melalui Institusional arrangements yang hidup dan berkembang dalam masyarakat. Asumsi dasarnya adalah bahwa kemiskinan tidak semata-mata hanya berakar pada “kelemahan diri” sebagaimana dipahami perspektif kultural. Kemiskinan semacam itu justru merupakan konsekuensi dari pilihan-pilihan strategi pembangunan ekonomi itu sendiri. Kemiskinan tersebutlah yang dialami oleh para petani jala apung keramba di Kecamatan Baktiraja, namun keadaan itu tidak membuat mereka patah semangat dan meninggalkan pekerjaan mereka, justru mereka mencari sumber penghidupan lain untuk dapat bertahan hidup. Para petani jala apung keramba melakukan berbagai strategi guna memenuhi kebutuhan hidup sehar-hari. Seorang pengamat permasalahan kemiskinan, membuat analisis yang disebut dengan “the asset vulnerability framework”, dimana kerangka strategi tersebut ketika dianalisis dilakukanditerapkan juga oleh para petani jala apung keramba di kecamatan Baktiraja. Strategi tersebut dapat kita lihat dalam analisis berikut:

4.6.1 Strategi Pertahananan Hidup Orang Kaya

Universitas Sumatera Utara Asset tenaga kerja labour assets, yaitu dengan meningkatkan keterlibatan wanitaistri dan anak-anak dalam keluarga dalam menopang ekonomi keluarga, seperti ikut membantu pekerjanya mengawasi usaha, selain itu juga istri mereka adalah juga guru, anak-anak ikut terlibat secara langsung membantu pekerja sehari- hari. Asset Modal Sosial human capital assets, misalnya memanfaatkan status kesehatan yang dapat menentukan kapasitas orang untuk bekerja. Asset produktif produktif assets, mereka menggunakan rumah, pekarangan untuk meningkatkan pendapatan, misalnya dengan membuka usaha café, kilang padi, membuka warung menjual pakan ikan, menambah jumlah keramba dekat dengan rumahnya. Asset Modal Sosial social capital assets, mereka memanfaatkannya, misalnya dengan mengadakan kerjasama, misalnya dengan saling membantu dalam memulai usaha, mengadakan arisan, dan juga kadang-kadang ngumpul bakar-bakar ikan dan makan bersama-sama utuk mempererat hubungan mereka.

4.6.2 Startegi Pertahananan Hidup Orang SedangBerkecukupan

Universitas Sumatera Utara Dalam memenuhi hidup dan strategi mereka dalam bertahan hidup, para petani jala apung keramba melakukan berbagai cara yaitu: Asset tenaga kerja labour assets misalnya meningkatkan keterlibatan wanitaistri dan anak-anak bekerja dalam membantu perekonomian rumah tangga seperti: anak-anak ikut membantu memberikan ikan makan, mengolah makanan tambahan ikan, ikut ke sawah, sedangkan wanitaistri bertani, beternak babi, ayam, itik, dan lain-lain, ada juga yang mengusahakan kapal dan juga berjualan. Asset Modal Sosial human capital assets, misalnya memanfaatkan status kesehatan yang dapat menentukan kapasitas orang untuk bekerja. Asset produktif produktif assets, mereka menggunakan rumah, sawah, untuk meningkatkan pendapatan, misalnya dengan membibitkan ikan, memelihara ternak, membuka warungkelontong, menambah jumlah keramba jika ada modal. Asset Modal Sosial social capital assets, misalnya dengan mengadakan arisan kecil-kecilan seperti arisan uang dan beras nantinya ketika pas butuh misalnya ada pesta dan kebutuhan mendadak bisa saja mereka minta tolong untuk menerima arisan lebih awal. 4.6.3 Strategi Pertahananan Hidup Orang Miskin Asset tenaga kerja labour Assets, seperti yang kita ketahui bahwa di daerah pedesaan sudah biasa apabila wanitaistri dan anak-anak turut bekerja dalam Universitas Sumatera Utara membantu ekonomi rumah tangga, hal itu sudah merupakan kebiasaan dan tidak asing lagi. Dalam keluarga miskin. Menurut Moser 1998, strategi penanganan masalah ini pada dasarnya merupakan kemampuan segenap anggota keluarga dalam mengelola atau mengatur berbagai asset yang dimilikinya, artinya setiap anggota keluarga yang ada di dalam rumah tersebut bertangungjawab bersama-sama dalam menopang ekonomi keluarga, wanitaistri bertani, berjualan. Sedangkan anak-anak ikut martoba menangkap ikan, ikut membantu orangtua bertani, mencari uang dengan gajian kepada orang lain, dan lain-lain. Asset modal Manusia human capital assets misalnya memanfaatkan status kesehatan yang dapat menentukan kapasitas orang untuk bekerja atau keterampilan dan pendidikan yang menentukan kembalian atau hasil kerja return terhadap tenaga yang mereka keluarkan, pada umumnya petani jala apung keramba yang tergolong miskin dalam penelitian ini pendidikan mereka rata-rata rendah, sehingga jika hanya mengandalkan pendidikanketerampilan tentu saja mereka kurang mampu. Dengan keterampilan seadanya dan tenaga yang dimiliki adalah modal utama mereka dalam memperoleh penghasilan, selain hal ini pihak keluarga juga harus memiliki keterampilan irit yaitu melakukan Penekananpengetatan pengeluaran. Dalam hidup sehari-hari dalam konsumsi mereka harus irit termasuk jarang jajan, usaha yang mereka lakukan juga yaitu dengan mengusahakan apa saja yang dapat menjadi sumber penambahan penghasilan agar tetap dapat makan dan yang lain terpenuhi. Kebanyakan pekerjaan sebagai tambahan penghasilan dari keramba yaitu martoba nelayan, yaitu menangkap ikan dengan menggunakan solu sampan dan Universitas Sumatera Utara doton jaring, bertani sawahladang, tetapi sawah yang mereka kelola sebagian besar adalah disewa, memelihara ternak walaupun hanya dalam jumlah kecil saja, seperti babi, ayam, itik, entok dan lain-lain. Untuk mengirit pengeluaran keluarga untuk kebutuhan sekolah setelah tamat SMP, mereka tidak jarang menitipkan anaknya sekolah kepada keluarga yang lumayan dari segi ekonomi agar tidak mereka yang biayai secara penuh. Menurut salah seorang informan Jubel S Lk 21 tahun “ Strateginya selain bertani jala apaung keramba, mereka juga martoba nelayan, yaitu menangkap ikan menggunakan doton dan solu jaring dan sampan untuk menangkap ikan pora-pora setiap harinya, dan orangtuanya juga bertani, menanam padi, sayur, kopi. Sebenarnya mengusahakan keramba ini modalnya sedikit, baru supaya bertahan, ya kami irit-iritlah dalam hidup sehari- hari, dan abang dan kakak yang membantu keluarga kami, mereka sering juga mengirim uangnya sama kami”. Asset produktif produktif assets, misalnya mereka menggunakan rumah, sawahladang, memelihara ternak dan bertani, seperti menanam padi, bawang merah, sayur-sayuran, kacang-kacangan, dan lain-lain. Hasil dari pekerjaan ini ada yang untuk dikonsumsi sendiri, tetapi lebih banyak juga hasilnya untuk dijual dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Asset relasi rumah tangga atau keluarga household relation assets, mereka memanfaatkan jaringan dan dukungan dari sistem keluarga besar, kelompok etnis, migrasi, tenaga kerja dan mekanisme “uang kiriman”. Hal ini dilakukan oleh petani jala apung keramba jika memang kondisi sudah benar-benar dalam keadaan sulit, mereka terpaksa meminta anaksaudara untuk membantu mereka. Hal ini diakibatkan Universitas Sumatera Utara adanya perasaan malu jika meminta bantuan pada orang lain, dimana ketika hal itu diketahui tetangga dan keluarga yang agak jauh adalah merupakan suatu kemaluan karena dianggap tidak dapat bertangungjawab dalam membina dan membiayai keluarganya. Asset modal sosial social capital relation, misalnya memanfaatkan hubungan yang baik dengan para toke dan langganan, jaringan ini jelas terlihat ketika dalam membutuhi pakan ikan mereka hal yang mereka lakukan adalah mengutang kepada toke, lalu setelah panen baru mereka bayar, ada juga yang meminjam uang kepada langganan, untuk mengembalikannya mereka memberikan ikan mereka nantinya setelah bisa dipanen. Menurut salah seorang informan Op Naomi Lk 70 tahun “ Strategi bertahan hidup jika ada yang memberikan pinjaman, kalau tidak ada ditahan-tahankanlah, tidak mungkin kita paksa orang. Jadi tidak bisa dipastikan, seperti orang Jawa bilang mangan ora mangan yang penting ngumpul, apapun yang ada itulah yang kami makan, usaha kami yang lain, memelihara itik dan entok, ya itulah cara kami bertahan hidup sampai sekarang apa adanya. Matriks 3. Pekerjaan yang ditekuni oleh petani jala apung keramba supaya dapat bertahan hidup dan meningkatkan usahanya. No informan Usaha tambahan yang ditekuni kaya 1 M. Situmorang Menambah jumlah keramba, membuka usaha café, kilang padi dan istrinya adalah seorang guru SMP. 2 V. Banjarnahor Membuka usaha lain seperti bagan pora-pora, bertani, menambah jumlah keramba 3 H. Simanullang Selain pegawai kantor camat, dia menambah jumlah kerambanya, bertani walaupun sedikit. Universitas Sumatera Utara Usaha yang ditekuni petani keramba yang tergolong sedang berkecukupan 1 R. Sitohang Selain berkeramba dia bertani, memelihara babi, dan istrinya adalah seorang guru. 2 Henry Sinambela Keramba adalah tambahan, bertani adalah fokusnya, selain itu juga dia memelihara babi yang lumayan banyak jumlahnya. 3 Zuanda S Selain berkeramba, dia mengusahakan sendiri bibit untuk kerambanya, dalam berusaha dia tetap bergantung pada iklim, dan jika ada hasilnya dia menambah usaha kerambanya. 4 Kordis Nainggolan Usaha lain yang ditekuni adalah, memelihara babi, itik, entok, ayam, istrinya berjualan ke Dolok Sanggul, dan juga mengusahakan kapal Usaha yang ditekuni petani keramba yang tergolong miskin 1 Jubel Sinambela Selain berkeramba, mereka juga martoba nelayan setiap hari, bertani, dan mengharapkan uang kiriman dari anak dan saudara 2 A.L.Toruan Bertani 3 Op Naomi Selain membuat jala apung keramba mereka memelihara itik, babi dan entok, dan setiap harinya selalu irit-irit 4 Op Lumingga Bertani, dan mengharapkan uang kiriman dari anak dan saudara. Sumber: Wawancara dengan petani jala apung keramba, Juni 2010 Universitas Sumatera Utara BAB V PENUTUP Universitas Sumatera Utara

5.1 Kesimpulan