BAB 3 KERANGKA PENELITIAN
1. Kerangka Konseptual
Nyeri secara serius menyebabkan ketidakmampuan dan imobilisasi pada individu, sehingga kondisi ini akan merusak kemampuan individu untuk melakukan
aktivitas perawatan diri. Nyeri juga menyebabkan isolasi sosial, depresi, dan perubahan konsep diri. Konsep nyaman memiliki subjektivitas yang sama dengan
nyeri. Setiap individu memiliki karakteristik fisiologis, sosial, spiritual, psikologis, dan kebudayaan yang mempengaruhi cara mereka menginter-
pretasikan dan merasakan nyeri. Kolcaba 1992 dalam Potter Perry, 2005 menyatakan bahwa kenyamanan dengan cara yang konsisten pada pengalaman
subjektif klien. Berdasarkan pemaparan tersebut maka peneliti merumuskan kerangka
penelitian berdasarkan konsep Nyeri 1989 dalam Potter Perry, 2005. Tentang faktor kenyamanan yang menjadi kebutuhan dasar manusia yang harus dipenuhi
makanya konsep ini tepat dijadikan panduan dalam penelitian untuk melihat pengaruh kompres dingin kirbat es terhadap intensitas nyeri RA.
Skema 1. Kerangka Penelitian Efektivitas Kompres Dingin Terhadap Penurunan Skala Nyeri pada Penderita Reumatoid Arthritis
Post Nyeri
RA Kirbat
Es Pre
Universitas Sumatera Utara
2. Defenisi Operasional
2.1 Nyeri reumatoid
Nyeri dalam penelitian ini didefenisikan sebagai sensasi sakit yang ditimbulkan pada sendi sendi kaki, pergelangan kaki, pergelangan tangan dan siku
yang diakibatkan inflamasi dengan kategori nyeri ringan dan nyeri sedang pada penderita nyeri Reumatoid Arthritis. Intensitas nyeri tersebut diidentifikasi
berdasarkan skala pengukuran nyeri yaitu skala numerik Numerical Rating Scale dengan rentang skala 0-10.
2.2 Kompres dingin kirbat es Kompres dingin yang dimaksud dalam penelitian ini adalah terapi dingin
menggunakan kirbat es. Kompres dilakukan dengan rentang suhu 15-27
o
C pada pergelangan kaki, pergelangan tangan dan siku yang terasa nyeri pada pagi hari
dilakukan dalam waktu 20 menit dengan frekuensi 3 kali.
3. Hipotesa Penelitian
3.1 Terdapat perbedaan intensitas nyeri RA pre dan post kompres dingin kirbat es pada kelompok intervensi.
3.2 Terdapat perbedaan intensitas nyeri RA antara kelompok intervensi dengan kelompok kontrol setelah perlakuan.
Hipotesa dalam penelitian ini adalah gagal menolak hipotesa Ha dan menolak hipotesa
H .
Universitas Sumatera Utara
BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN