dengan aplikasi hydrocollator pack kulit langsung menjadi dingin, jaringan subkutan beberapa menit sesudahnya, dan otot sedalam 2 cm menjadi dingin sekitar 5
C setelah 20 menit.
4.2.3 Terapi dingin ice immersion
Digunakan untuk mengobati bagian distal ekstremitas. Penampung container yang cukup menampung ekstremitas diisi dengan es dan air kemudian bagian
ekstremitas yang akan diterapi direndam. Suhu berkisar antara 13-18 C untuk terapi
yang berlangsung 10-20 menit.
4.2.4 Terapi dingin ice massage
Balok es yang dibentuk dalam gelas plastik atau pada batang kayu dan diusap pada daerah yang akan diterapi, biasanya daerah kecil dengan radang jaringan atau
spasme otot. Arah aplikasi harus sejajar dengan serabut otot, dan usapan terus- menerus selama 3-10 menit sampai tercapai rasa kebas anastesi.
4.2.5 Terapi dingin vapocoolant spray
Digunakan zat flouromethan atau kloretil atau nitrogen cair vaporasi. Apabila disemprotkan pada kulit akan memberikan akan memberikan pendinginan yang
bermakna melalui evaporasi. Kaleng semprotan dipegang sekitar 50 cm dari bagian tubuh yang akan diterapi, arah semprotan membentuk sudut sekitar 30
C, hanya satu arah dari origo ke insersi otot, dengan kecepatan 10 cm perdetik, sekitar 4 garis
sejajar, menggunakan 1-2 sweep sambil mempertahankan regangan pasif.
4.3 Prinsip Terapi Dingin
Memberikan rasa dingin dengan menggunakan kirbat es atau kain yang dingin pada tempat yang terasa nyeri. Tujuannya untuk mengurangi inflamasi yang terjadi
pada tempat yang terserang nyeri sehingga sensasi nyeri pasien pun berkurang Ganong, 2000. Pada saat pasien mengalami nyeri, hitung skala nyeri pasien tersebut
Universitas Sumatera Utara
dengan skala numeris. Terapi ini diberikan saat pasien mengalami nyeri. Kompres dingin diberikan pada lokasi yang terkena nyeri kemudian ukur kembali skala nyeri
pasien dengan skala numeris. Kompres dingin dapat menimbulkan reaksi sistemik dan lokal. Respon
sistemik terjadi melalui mekanisme pengilang panas sedangkan respon lokal menimbulkan stimulasi ujung saraf dari perifer ke hipotalamus, yang akan
menyebabkan timbulnya kesadaran terhadap suhu lokal dan memicu timbulnya respon adaptif untuk mempertahankan suhu tubuh normal. Tubuh dapat mentoleransi suhu
dalam rentang tertentu. Suhu normal permukaan kulit 34 C, tetapi reseptor suhu dapat
beradaptasi dengan suhu lokal antara 15 -45
C. Jika suhu terlalu dingin dapat menyebabkan mati rasa sebelum rasa nyeri. Hal ini berbahaya karena dapat
menyebabkan cedera jaringan yang serius Potter Perry, 2005.
4.4 Manfaat Terapi Dingin
Kompres dingin digunakan untuk mengurangi nyeri, peradangan, mencegah edema, menurunkan suhu tubuh dan mengontrol pendarahan dengan meningkatkan
vasokontriksi. Kompres dingin tidak boleh digunakan pada area yang sudah terjadi edema, karena efek vasokontriksi menurunkan reabsorpsi cairan. Kompres dingin
tidak boleh diteruskan apabila nyeri semakin bertambah atau edema meningkat atau terjadi kemerah-merahan berat pada kulit. Untuk mencapai hasil yang maksimal maka
kompres idngin dipasang ditempat selama 20 menit kemudian diambil, dan beri kesempatan jaringan untuk hangat kembali Priharjo, 1993.
Universitas Sumatera Utara
Potter Perry 2005 menyatakan efek terapi dingin sebagai berikut:
Respon fisiologis Keuntungan terapeutik Contoh kondisi yang
diobati
Vasokontriksi Menurunkan aliran darah ke
daerah tubuh yang mengalami cedera, mencegah terbentuknya
edema, menurangi inflamasi. Trauma langsung
keseleo, ketegangan, fraktur, spasme otot,
luka tusuk, luka bakar minor, nyeri,
penyuntikan, artrhritis dan trauma sendi.
Anastesi lokal Mengurangi nyeri lokal
Metabolisme sel menurun
Mengurangi kebutuhan oksigen jaringan
Visikositas darah meningkat
Meningkatkan koagulasi darah pada temapat yang cidera.
Ketegangan otot menurun
Menghilangkan nyeri
5. Terapi Dingin Pada Nyeri Reumatoid Arthritis
Kompres dingin pada sendi reumatoid akan menghambat aktivitas kolagenase di dalam sinovium dan mengurangi spasme otot. Pemberian terapi dingin pada pasien
RA sangat mudah diaplikasikan baik oleh pihak tenaga kesehatan ataupun oleh pasien. Terapi ini mudah digunakan, tidak mahal, dan dapat diaplikasikan. Aplikasi
dingin pada kulit menyebabkan vasokontriksi kutan segera melalui mekanisme reflek dengan rangsangan saraf simpatetik dan secara langsung merangsang kontraksi otot
polos. Vasokontriksi awal diperkirakan akibat peningkatan afinitas reseptor alfa
adrenergik pascaperbatasan terinduksi dingin, terhadap norepinefrin yang ada yang ada dalam otot polos vaskuler. Terjadi vasodilatasi reaktif karena pendinginan lebih
lanjut menginterupsi pelepasan norepineprin. Vasodilatasi menghangatkan jaringan, kembali melepaskan norepineprin ke reseptor yang tersentisasi.
Universitas Sumatera Utara