Jenis Penelitian Jenis Data Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari data rekam Definisi Operasional Pengolahan dan Analisis Data

BAB III METODE PENELITIAN

3.1. Jenis Penelitian

Penelitian ini bersifat deskriptif dengan desain cohort retrospektif dimana merupakan tinjauan ke belakang yaitu memulai dengan pengaruh dan berjalan mundur ke kausa yang didugaBudianto, 2009. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perubahan berat badan anak balita gizi buruk dari awal rawat inap sampai pulang di RSUP H Adam Malik Medan tahun 2009. 3.2. Lokasi dan Waktu Penelitian 3.2.1. Lokasi Penelitian Penelitian dilakukan di RSUP H Adam Malik Medan. Pemilihan lokasi atas pertimbangan bahwa rumah sakit ini merupakan rumah sakit rujukan wilayah Sumatera bagian Utara dan Tengah.

3.2.2. Waktu Penelitian

Pelaksanaan penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai Juli 2010. 3.3. Populasi dan Sampel 3.3.1. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah semua anak balita gizi buruk yang rawat inap di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009 adalah sebanyak 34 orang anak balita gizi buruk. Universitas Sumatera Utara

3.3.2. Sampel

Sampel penelitian adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki populasi tersebut. Teknik penentuan sampel pada penelitian ini menggunakan Purposive sampling . Purposive sampling adalah teknik penentuan sampel dengan pertimbangan tertentu Sugiono, 2002. Adapun pertimbangan karakteristik dari populasi yang dapat dijadikan sebagai sampel penelitian adalah anak balita gizi buruk yang berusia 6-59 bulan dan rawat inap 7 hari di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2009 adalah sebanyak 31 balita.

3.4 Jenis Data Data yang digunakan berupa data sekunder yang diperoleh dari data rekam

medik anak balita gizi buruk yang dirawat di RSUP .H. Adam Malik Medan pada tahun 2009, yang meliputi : umur, jenis kelamin, berat badan, tinggi badan, komplikasi penyakit, jumlah pemberian energi dan protein dan terapi penyakit..

3.5. Definisi Operasional

1. Anak balita adalah anak balita gizi buruk yang berusia 6-59 bulan . 2. Perubahan berat badan anak balita gizi buruk adalah perubahan jumlah gram berat badan yang dirawat 7 hari di RSUP H Adam Malik Medan. 3. Komplikasi penyakit adalah penyakit penyerta yang diderita anak balita gizi buruk yang terdiri dari penyakit infeksi dan non infeksi. 4. Jumlah pemberian energi dan protein adalah jumlah pemberian energi dan protein yang diberikan melalui makanan selama satu hari pada anak balita gizi buruk. Universitas Sumatera Utara 5. Terapi penyakit adalah suatu proses untuk mengobati gejala klinis anak balita gizi buruk 6. Status gizi adalah suatu keadaan yang dapat memberikan petunjuk tentang keadaan gizi anak balita yang diukur secara antropometri dengan indeks BBU, TBU, dan BBTB

3.6. Aspek Pengukuran

Aspek pengukuran diukur menurut antropemetri WHO 2005 dengan kategori sebagai berikut : a. Kategori berdasarkan BBU : 1. BB normal : ≥-2 SD sd ≤ 1 SD 2. BB kurang : ≥-3 SD sd ≤ -2 SD 3. BB sangat kurang : -3 SD b. Kategori berdasarkan TBU : 1. TB lebih dari normal : 3 SD 2. TB normal : ≥-2 SD sd ≤ 3 SD 3. TB pendek : - 2SD sd ≥-3 SD 4. TB sangat pendek : -3 SD c. Kategori berdasarkan BBTB : 1. Sangat gemuk : 3 SD 2. Gemuk : 2 SD sd ≤ 3 SD 3. Resiko Gemuk : -1 SD sd ≤ 2 SD 4. Normal : ≥-2 SD ≤ 1SD 5. Kurus : - 2SD sd ≥-3 SD Universitas Sumatera Utara 6.Sangat kurus : -3SD

3.6.1. Perubahan Berat Badan

Perubahan Berat Badan dikategorikan : Baik : Bila kenaikan BB 50 grkgBBminggu Kurang : Bila kenaikan BB 50 grkgBBminggu Kemungkinan penyebab kenaikan BB50 gramKgBBminggu antara lain: pemberian makanan tidak adekuat, defisiensi nutrient; vitamin, mineral, infeksi yang tidak terdeksi sehingga tidak diobati dan masalah psikologik. Depkes RI, 2000.

3.6.2. Komplikasi Penyakit

Komplikasi Penyakit dikategorikan : Infeksi Non infeksi

3.6.3. Jumlah Pemberian Energi dan Protein berdasarkan Fase Pemberian Makanan

Jumlah pemberian energi dan protein disesuaikan dengan kebutuhan anak balita gizi buruk menurut fase pemberian makanan. Tabel 3.1. Kebutuhan Gizi Menurut Fase Pemberian Makan Zat gizi Fase Stabilisasi Transisi Rehabilitasi Energi 100 KkalKgBBhr 150 KkalKgBBhr 150-200 KkalKgBBhr Protein 1-1,5 gKgBBhr 2-3 gKgBBhr 4-6 gKgBBhr Sumber : Penuntun Diit Anak RSCM, 1998 Universitas Sumatera Utara Baik : Apabila sesuai dengan kebutuhan gizi menurut fase pemberian makan Tidak Baik : Apabila tidak sesuai dengan kebutuhan gizi menurut fase pemberian makan

3.6.4. Terapi Penyakit Baik

: Apabila sesuai dengan pemberian terapi menurut fase stabilisasi, transisi dan rehabilitasi. Tidak Baik : Apabila tidak sesuai dengan pemberian terapi menurut fase stabilisasi, transisi dan rehabilitasi

3.7. Pengolahan dan Analisis Data

Data dikumpulkan secara manual dan diolah dengan menggunakan komputer Antropometri WHO 2005 kemudian di analisa secara deskriptif dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi. Universitas Sumatera Utara

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum RSUP.H. ADAM MALIK MEDAN

RSUP.H. Adam Malik merupakan Rumah Sakit kelas A dengan SK Menkes No.335MenkesSKVII1990 dan juga sebagai Rumah Sakit Pendidikan sesuai dengan SK Menkes No.502MenkesSKIX1991. RSUP.H. Adam Malik juga sebagai Pusat Rujukan untuk Wilayah Pembangunan A yang meliputi Propinsi Sumatera Utara, Nanggroe Aceh Darussalam, Sumatera Barat dan Riau. RSUP.H Adam Malik mulai berfungsi sejak tanggal 17 Juni 1991 dengan pelayanan Rawat Jalan sedangkan untuk pelayanan Rawat Inap baru dimulai tanggal 2 Mei 1992. Pada tanggal 11 Januari 1993 secara resmi Pusat Pendidikan Kedokteran USU Medan dipindahkan ke RSUP.H.Adam Malik sebagai tanda dimulainya Soft Opening . Kemudian diresmikan oleh Bapak Presiden RI pada tanggal 21 Juli 1993. Berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan No.280KMK.052007 dan Surat Keputusan Menteri Kesehatan dengan No.756MenkesSKVI2007 tepatnya pada Juni 2007 RSUP.H.Adam Malik telah berubah status menjadi Badan Layanan Umum BLU bertahap dengan tetap mengikuti pengarahan-pengarahan yang diberikan oleh DitJen YanMed dan Departemen Keuangan untuk perubahan status menjadi Badan Layanan Umum BLU penuh. Untuk mewujudkannya hal ini memerlukan pemberdayaan dan kemandirian Instalasi dan SMF Satuan Medis Fungsional sehingga produktif dan efisien. RSUP.H. Adam Malik sebagai salah satu unit organik Departemen Kesehatan R.I yang berada di bawah dan Universitas Sumatera Utara