d. Vitamin A diberikan sebagai pencegahan sebanyak 200.000 SI peroral atau
100.000 SI secara intra muskuler. Bila terdapat xeroftalmia, vitamin A diberikan dengan dosis total 50.000 SIkg berat badan dan dosis maksimal 400.000 SI.
e. Vitamin B dan vitamin C dapat diberikan secara suntikan per-oral. Zat besi Fe
dan asam folat diberikan bila terdapat anemia yang biasanya menyertai KKP berat.
Tabel 2.1. Tata Laksana Rumah Sakit pada Penderita Gizi Buruk
No. Fase
Stabilisasi Transisi
Rehabilitasi Hari ke 1-2
Hari ke 2-7 Minggu ke-2
Minggu ke 3-7
1 Hipoglikemia
2 Hipotermia
3 Dehidrasi
4 Elektrolit
5 Infeksi
6 MulaiPemberian
Makanan 7
Tumbuh kejarpeningkatan
pemberian makanan 8
Mikronutrien Tanpa Fe dengan Fe
9 Stimulasi
10 Tindak lanjut
1. Sumber : Dirjen Bina Kesmas, 2000.
2.3. Komplikasi Penyakit
Pada penderita gangguan gizi sering terjadi gangguan asupan vitamin dan mineral. Karena begitu banyaknya asupan jenis vitamin dan mineral yang terganggu
dan begitu luasnya fungsi dan organ tubuh yang terganggu maka jenis gangguannya sangat banyak. Pengaruh KEP bisa terjadi pada semua organ sistem tubuh. Beberapa
organ tubuh yang sering terganggu adalah saluran cerna, otot dan tulang, hati, pancreas, ginjal, jantung, dan gangguan hormonal.
Anemia gizi adalah kurangnya kadar Hemoglobin pada anak yang disebabkan karena kurangnya asupan zat Besi Fe atau asam Folat. Gejala yang bisa terjadi
Universitas Sumatera Utara
adalah anak tampak pucat, sering sakit kepala, mudah lelah dan sebagainya. Pengaruh sistem hormonal yang terjadi adalah gangguan hormon kortisol, insulin,
Growht
hormon hormon pertumbuhan Thyroid Stimulating Hormon meninggi tetapi fungsi tiroid menurun. Hormon-hormon tersebut berperanan dalam metabolisme
karbohidrat, lemak dan tersering mengakibatkan kematian Sadewa, 2008. Mortalitas atau kejadian kematian dapat terjadi pada penderita KEP,
khususnya pada KEP berat. Beberapa penelitian menunjukkan pada KEP berat resiko kematian cukup besar, adalah sekitar 55. Kematian ini seringkali terjadi karena
penyakit infeksi seperti Tuberculosis, radang paru, infeksi saluran cerna atau karena gangguan jantung mendadak. Infeksi berat sering terjadi karena pada KEP sering
mengalami gangguan mekanisme pertahanan tubuh. Sehingga mudah terjadi infeksi atau bila terkena infeksi beresiko terjadi komplikasi yang lebih berat hingga
mengancam jiwa Nelson, 2007.
2.4. Perubahan Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting, dipakai pada setiap kesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua kelompok umur. Berat
badan merupakan hasil peningkatanpenurunan semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak, cairan tubuh dan lain-lainnya. Berat badan dipakai
sebagai indikator terbaik pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang anak, sensitif terhadap perubahan sedikit saja, pengukuran objektif dan
dapat diulangi, dapat digunakan timbangan apa saja yang relatif murah, mudah dan tidak memerlukan banyak waktu. Indikator berat badan dimanfaatkan dalam klinik
untuk :
Universitas Sumatera Utara
1. Bahan informasi untuk menilai keadaan gizi baik yang akut, maupun kronis,
tumbuh kembang dan kesehatan 2.
Memonitor keadaan kesehatan, misalnya pada pengobatan penyakit 3.
Dasar perhitungan dosis obat dan makanan yang perlu diberikan.
2.5 Penilaian status gizi secara Antropometri