Teknik Pengumpulan Data 2.3 Koefisien determinasi

33 Pertumbuhan Perusahaan Z perusahaan pada periode sekarang dengan periode sebelumnya terhadap total aktiva periode sebelumnya ����� ������ ����� ������ � − ����� ������ �−1 ����� ������ �−1

3.4 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini adalah pada Bursa Efek Indonesia BEI. Sedangkan waktu penelitian adalah periode tahun 2010-2014.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah cara peneliti memperoleh atau mengumpulkan data. Data bisa diperoleh melalui teknik wawancara, pengamatan, kuisioner dan dokumentasi. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik dokumentasi, yaitu cara pengumpulan data yang diperoleh dari catatan data yang telah tersedia atau telah dibuat oleh pihak lain. Pada penelitian ini data yang digunakan adalah data sekunder. Pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet dengan mengunduh laporan keuangan yang tersedia pada situs www.idx.co.id .

3.6 Model dan Teknik Analisis Data

Teknik analisis data dilakukan dengan menggunakan uji interaksi atau yang sering disebut dengan moderated regression analysis MRA. MRA merupakan aplikasi khusus regresi liner berganda dimana dalam persamaan regresinya mengandung unsur interaksi atau perkalian antara dua atau lebih variabel independen Ghozali, 2006. 34 Persamaan regresi berganda yang pertama: � = � + � � � � + � � � � + � Persamaan regresi berganda yang kedua MRA: � = � + � � � � + � � � + � � � � ∗ � + � Persamaan regresi berganda yang ketiga MRA: � = � + � � � � + � � � + � � � � ∗ � + � Keterangan: Y : Price book value sebagai proksi nilai perusahaan � : Konstanta b 1 , b 2 , b 3 , b 4 : Koefisien regresi berganda X 1 : Debt to equity ratio sebagai proksi struktur modal X 2 : Return on equity sebagai proksi profitabilitas Z : Perubahan total aktiva sebagai proksi pertumbuhan perusahaan X 1 Z : Interaksi antara debt to equity ratio dan perubahan total aktiva X 2 Z : Interaksi antara return on equity dan perubahan total aktiva e : Standar Error Variabel perkalian antara X 1 dan Z, X 2 dan Z merupakan variabel moderating karena menggambarkan pengaruh moderating variabel Z terhadap 35 hubungan X 1 dan Z, serta pengaruh moderating variabel Z terhadap hubungan X 2 dan Z. Pengujian asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian dengan menggunakan moderated regression analysis MRA. Hal ini dimaksudkan agar model regresi dapat menghasilkan penduga estimator yang tidak bias. Model regresi akan menghasilkan penduga yang tidak bias jika memenuhi asumsi klasik, antara lain normalitas data, bebas multikolinieritas, bebas autokorelasi, dan bebas heteroskedastisitas. 3.6.1 Pengujian Asumsi Klasik 3.6.1.1 Uji Normalitas Data Tujuan uji normalitas adalah ingin mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng bell-shaped. Data yang ‘baik’ adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Santoso, 2010. Uji normalitas bisa dilakukan dengan grafik normal P-P of regression residual dan melihat besaran Kolmogorov-Smirnov. Jika data menyebar disekitar garis diagonal pada grafik normal P-P of regression residual dan mengikuti arah garis diagonal tersebut, maka model regresi memenuhi asumsi normalitas, tetapi jika sebaliknya data menyebar jauh berarti tidak memenuhi asumsi normalitas. Jika angka signifikansi SIG pada Kolmogorov-Smirnov lebih besar dari 36 0,05, maka data berdistribusi normal, dan jika angka signifikansi SIG lebih kecil dari 0,05, maka data tidak berdistribusi normal.

3.6.1.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinieritas bertujuan untuk mengetahui apakah di dalam model regresi terdapat korelasi antar variabel independen. Metoda yang dapat digunakan untuk menguji terjadinya multikolinieritas dapat dilihat dari matrik korelasi variabel-variabel bebas. Pada matrik korelasi, jika antar variabel bebas terdapat korelasi yang cukup tinggi umumnya di atas 0,90, maka hal ini merupakan indikasi adanya multikolinieritas. Selain itu dapat juga dilihat nilai tolerance atau variance inflation factor VIF. Batas dari nilai tolerance adalah 0,10 dan batas VIF adalah 10 Santoso, 2010.

3.6.1.3 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam suatu model regresi linear terdapat korelasi antara residual pada periode t dengan residual periode t-1 sebelumnya. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelasi. Cara yang dapat digunakan untuk mendeteksi ada atau tidaknya autokorelasi adalah dengan uji Durbin Watson DW. Pengambilan keputusan ada tidaknya autokorelasi Ghozali, 2006 : 37 a. Bahwa nilai DW terletak diantara batas atas atau upper bound du dan 4-du, maka koefisien autokorelasi sama dengan nol berarti tidak ada autokorelasi positif. b. Bila nilai DW lebih rendah daripada batas bawah atau lower bound dl, maka koefisien autokorelasi lebih besar dari nol berarti ada autukorelasi positif. c. Bila nilai DW lebih besar daripada batas bawah atau lower bound 4-dl, maka koefisien autokorelasi lebih kecil dari nol berarti ada autokorelasi negatif. d. Bila nilai DW terletak antara batas atas du dan batas bawah dl atau DW terlatak antara 4-du dan 4-dl, maka hasilnya tidak dapat disimpulkan. Tabel 3.3 Kriteria Pengambilan Keputusan Hipotesis Nol Keputusan Jika Tidak Ada Autokorelasi Positif Tolak 0 d dL Tidak Ada Autokorelasi Positif No Decision dL ≤ d ≤ dU Tidak Ada Autokorelasi Negatif Tolak 4 - dL d 4 Tidak Ada Autokorelasi Negatif No Decision 4 - dU ≤ d ≤ 4 - dL Tidak Ada Autokorelasi Positif dan Negatif Tidak Tolak dU d 4 - dU Sumber : Ghozali, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS, 2006

3.6.1.4 Uji Heterokedastisitas

38 Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variance dan residual satu pengamatan ke pengamatan lain. Didalam penelitian ini untuk mendeteksi adanya gejala heterokedastisitas digunakan uji Glejser. Apabila nilai sig 0,05, maka data tersebut bebas dari heterokedastisitas Ghozali, 2006.

3.6.2 Pengujian Hipotesis 3.6. 2.1 Uji secara parsial Uji - t

Uji - t digunakan untuk menguji pengaruh masing-masing variabel independen yang digunakan dalam penelitian ini terhadap variabel dependen secara parsial Ghozali, 2006. Uji - t dilakukan untuk mengetahui signifikan tidaknya pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi t hitung dengan ketentuan: a. Jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0.05, maka H 1 ditolak. b. Jika t hitung t tabel dan nilai sig α 0.05, maka H 1 diterima. 3.6.2.2 Uji secara simultan Uji – F Uji - F digunakan untuk menunjukkan apakah variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel dependen Ghozali, 2006. 39 Uji ini dilakukan dengan membandingkan signifikansi F hitung dengan ketentuan: a. Jika F hitung F tabel dan nilai sig α 0.05, maka H 1 ditolak. b. Jika F hitung F tabel dan nilai sig α 0.05, maka H 1 diterima.

3.6. 2.3 Koefisien determinasi

Koefisien determinasi R² pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai R² yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali, 2006. 39

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Data Penelitian

Teknik analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan model uji interaksi yang sering disebut moderated regression analysis MRA . Pengujian asumsi klasik dan pengujian MRA dilakukan dengan menggunakan software SPSS Statistical Package for Social Science. Adapun perangkat lunak SPSS yang digunakan adalah SPSS Statistics 16.0. Penelitian ini menggunakan perusahaan manufaktur sektor barang konsumsi yang sesuai kriteria yang telah ditentukan sebagai sampel penelitian. Berdasarkan kriteria sampel, terdapat 13 perusahaan setiap tahun dengan jumlah pengamatan 5 tahun sehingga jumlah data pengamatan sebanyak 65 data. Data diperoleh dari laporan keuangan yang diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia melalui situs www.idx.co.id. 4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Statistik Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran atau deskripsi suatu data yang dilihat dari nilai rata-rata mean, standar deviasi, varian, maksimum, minimum, sum, range, kurtosis dan skewness kemencengan deskriptif. Variabel penelitian ini terdiri dari struktur modal dan profitabilitas sebagai variabel bebas independent variabel dan nilai perusahaan sebagai

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Struktur Modal dengan Sales Growth sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 19 87

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015

0 5 84

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 8 91

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 9 12

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 7

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 20

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 4

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7