Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F Uji Signifikansi Parsial Uji t Statistik

49 Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai adjusted R Square persamaan 2 adalah 0,227, hal ini berarti 22,7 variasi PBV dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen DER, PTA dan Moderat PTADER, sedangkan sisanya 100 - 22,7 = 77,3 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Tabel 4.7 menunjukkan bahwa nilai adjusted R Square persamaan 3 adalah 0,330, hal ini berarti 33 variasi PBV dapat dijelaskan oleh variasi variabel independen ROE, PTA dan Moderat PTAROE, sedangkan sisanya 100 - 33 = 67 dijelaskan oleh sebab-sebab lain diluar model. Nilai R Square persamaan 1 pada tabel 4.7 sebesar 0,191, mengalami kenaikan pada persamaan 2 menjadi sebesar 0,264, hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan perusahaan sebagai variabel moderating dapat memperkuat hubungan struktur modal terhadap nilai perusahaan, sedangkan nilai R Square persamaan 3 pada tabel 4.7 juga mengalami kenaikan menjadi sebesar 0,362 yang berarti bahwa pertumbuhan perusahaan sebagai variabel moderating dapat memperkuat hubungan profitabilitas terhadap nilai perusahaan,

4.2.3.2 Uji Signifikansi Simultan Uji Statistik F

Uji signifikan simultan yang sering disebut dengan uji F ini dilakukan untuk menguji pengaruh yang ditimbulkan oleh keseluruhan variabel independen yang ada dalam model terhadap variabel 50 dependennya. Hasil uji signifikansi simultan ditunjukkan pada tabel 4.8 berikut ini. Tabel 4.8 Hasil Uji F Model Nilai F hitung Nilai F tabel Sig. Persamaan 1 7,313 3,15 0,001 Sumber: Lihat Lampiran 3 Tabel 4.8 menunjukkan bahwa nilai F hitung persamaan 1 sebesar 7,313 dengan tingkat signifikansi 0,001, sedangkan F tabel sebesar 3,15 dan tingkat signifikansi 0,05. Nilai F tabel dapat dilihat pada lampiran 4, derajat bebas 1 df1 ditentukan dengan rumus k – 1, dimana k adalah banyaknya variabel penelitian variabel independen dan variabel dependen sedangkan derajat bebas 2 df2 ditentukan dengan rumus n – k, dimana n adalah banyaknya data pengamatan. Pada persamaan 1, data pengamatan ada sebanyak 65 sedangkan variabel penelitian ada sebanyak 3 sehingga diperoleh df1 sebesar 2 df1 = 3 – 1 dan df2 sebesar 62 df = 65 – 3. Hasilnya diperoleh bahwa F hitung F tabel 7,313 3,15 dengan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,001 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel DER dan ROE secara bersama-sama simultan berpengaruh secara signifikan terhadap PBV.

4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial Uji t Statistik

Uji statistik t dilakukan untuk menguji pengaruh dari variabel independen terhadap variabel dependennya secara individu. Untuk 51 menguji apakah hipotesis yang diajukan diterima atau ditolak digunakan statistik t uji t. Jika t hitung t tabel, maka Ho diterima atau Ha ditolak, sedangkan jika t hitung t tabel, maka Ho ditolak dan Ha diterima. Hasil uji signifikansi simultan ditunjukkan pada tabel 4.9 berikut ini. Tabel 4.9 Hasil Uji t Nama Variabel t-hitung t-tabel Sig. Persamaan 1 DER ROE 0,887 3,802 1,998 1,998 0,378 0,000 Persamaan 2 Moderat DERPTA -2,679 1,999 0,009 Persamaan 3 Moderat ROEPTA 2,715 1,999 0,009 Sumber: Lihat Lampiran 3 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk variabel DER pada persamaan 1 sebesar 0,887 dengan tingkat signifikansi 0,378, sedangkan t tabel sebesar 1,998 dan tingkat signifikansi 0,05. Nilai t tabel dapat dilihat pada lampiran 4, derajat bebas df ditentukan dengan rumus n – k, dimana n adalah banyaknya data pengamatan sedangkan k adalah banyaknya variabel penelitian variabel independen dan variabel dependen. Pada persamaan 1, data pengamatan ada sebanyak 65 sedangkan variabel penelitian ada sebanyak 3 sehingga diperoleh df sebesar 62 df = 65 – 3. Hasilnya diperoleh bahwa t hitung t tabel 0,887 1,998 dengan signifikansi penelitian lebih besar dari 0,05 0,378 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel DER tidak berpengaruh terhadap PBV. 52 Tabel 4.9 menunjukkan bahwa nilai t hitung untuk variabel ROE pada persamaan 1 sebesar 3,802 dengan tingkat signifikansi 0,00, sedangkan t tabel sebesar 1,998 dan tingkat signifikansi 0,05. Hasilnya diperoleh bahwa t hitung t tabel 3,802 1,998 dengan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,00 0,05. Hal ini berarti bahwa variabel ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Kesimpulannya H 1 struktur modal dan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan baik secara simultan maupun secara parsial ditolak, dikarenakan struktur modal tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan. Tabel 4.9 interaksi PTA dengan DER pada persamaan 2 menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar -2,679 dengan tingkat signifikansi 0,009, sedangkan t tabel sebesar 1,999 dan tingkat signifikansi 0,05. Nilai t tabel dapat dilihat pada lampiran 4, derajat bebas df ditentukan dengan rumus n – k, dimana n adalah banyaknya data pengamatan sedangkan k adalah banyaknya variabel penelitian variabel independen dan variabel dependen. Pada persamaan 2, data pengamatan ada sebanyak 65 sedangkan variabel penelitian ada sebanyak 4 sehingga diperoleh df sebesar 61 df = 65 – 4. Hasilnya diperoleh bahwa t hitung t tabel 2,679 1,999 namun t hitung bernilai negatif dengan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,009 0,05. Hal ini berarti bahwa interaksi variabel PTA dengan DER berpengaruh negatif dan signifikan terhadap PBV. 53 Kesimpulannya H 2 interaksi pertumbuhan perusahaan dengan struktur modal berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima, walaupun bernilai negatif. Tabel 4.9 interaksi PTA dengan ROE pada persamaan 3 menunjukkan bahwa nilai t hitung sebesar 2,715 dengan tingkat signifikansi 0,009, sedangkan t tabel sebesar 1,999 dan tingkat signifikansi 0,05. Hasilnya diperoleh bahwa t hitung t tabel 2,715 1,999 dengan signifikansi penelitian lebih kecil dari 0,05 0,009 0,05. Hal ini berarti bahwa interaksi variabel PTA dengan ROE berpengaruh positif dan signifikan terhadap PBV. Kesimpulannya H 3 interaksi pertumbuhan perusahaan dengan profitabilitas berpengaruh terhadap nilai perusahaan diterima.

4.2.4 Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Struktur Modal dengan Sales Growth sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 19 87

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015

0 5 84

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 8 91

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 9 12

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 7

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 20

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 4

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7