Uji Normalitas Uji Multikolinearitas

42 bahwa data tersebar disekitar nilai rata-rata. Rata-rata sebesar 0,18 menunjukkan bahwa pertumbuhan asset 65 perusahaan sampel masih rendah.

4.2.2 Pengujian Asumsi Klasik

Pengujian asumsi klasik dilakukan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengujian dengan menggunakan moderated regression analysis MRA sehingga diperoleh model regresi yang BLUE Best Liniear Unbiased Estimator. Model regresi akan menghasilkan penduga yang tidak bias jika memenuhi asumsi klasik, antara lain normalitas data, bebas multikolinieritas, bebas autokorelasi, dan bebas heteroskedastisitas.

4.2.2.1 Uji Normalitas

Pengujian normalitas data pada penelitian ini menggunakan analisis grafik dan analisis statistik. Analisis grafik untuk melihat normalitas data dilakukan dengan melihat grafik histogram dan kurva normal probability plot. Analisis statistik dilakukan dengan menggunakan uji non-parametrik Kolmogrov-Smirnov K-S. Analisis K-S digunakan untuk melengkapi uji grafik karena uji normalitas dengan grafik dapat menyesatkan kalau tidak hati-hati dimana secara visual kelihatan normal padahal secara statistik bisa sebaliknya. Hasil pengujian normalitas data dapat dilihat pada gambar 4.1, gambar 4.2, dan tabel 4.2 berikut ini. 43 Gambar 4.1 Grafik Histogram Uji Normalitas Gambar 4.1 menunjukkan bahwa grafik histogram memberikan pola distribusi normal yakni distribusi data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan dan berbentuk lonceng bell-shaped, yang berarti data berdistribusi normal. Gambar 4.2 Kurva Normal Probability Plot Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal pada grafik normal probability plot, yang berarti data berdistribusi normal. 44 Tabel 4.2 Hasil Uji Non-Parametik Kolmogrov-Smirnov One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual Asymp. Sig. 2-tailed .265 Sumber: Lampiran 3 Tabel 4.2 menunjukkan bahwa angka signifikansi pada Kolmogrov-Smirnov sebesar 0,265 lebih besar dari sig. 0,05 yang berarti data berdistribusi normal. Oleh karena itu, dapat disimpulkan bahwa model regresi memenuhi asumsi normalitas.

4.2.2.2 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi ditemukan adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi, maka dikatakan terdapat masalah multikoliniearitas. Uji multikolinearitas dilihat dari nilai Tolerance dan variance inflation factor VIF-nya. Model regresi yang baik jika nilai Tolerance ≥ 0,1 dan VIF ≤ 10. Hasil uji multikolinearitas dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut ini. Tabel 4.3 Hasil Uji Multikolinearitas Model Collinearity Statistics Kesimpulan Tolerance VIF 1 Constant DER .537 1.862 Bebas Multikolinearitas ROE .460 2.172 Bebas Multikolinearitas PTA .181 5.524 Bebas Multikolinearitas PTA_DER .310 3.223 Bebas Multikolinearitas PTA_ROE .157 6.378 Bebas Multikolinearitas 45 Tabel 4.3 menunjukkan bahwa semua variabel memiliki nilai tolerance diatas 0,10 dan nilai variance inflation factor VIF lebih kecil dari 10 sehingga dapat disimpulkan bahwa model regresi bebas multikolinearitas.

4.2.2.3 Uji Autokorelasi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 5 96

Pengaruh Profitabilitas dan Likuiditas terhadap Struktur Modal dengan Sales Growth sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur Sektor Barang Konsumsi yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia

2 19 87

Pengaruh Ukuran Perusahaan dan Leverage Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi di Bursa Efek Indonesia Periode 2012-2015

0 5 84

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Nilai Perusahaan Dengan Pertumbuhan Perusahaan Sebagai Variabel Moderating Pada Perusahaan Manufaktur Sektor Industri Barang Konsumsi Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 8 91

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

4 9 12

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 2

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 1 7

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

1 2 20

Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas terhadap Nilai Perusahaan dengan Ukuran Perusahaan sebagai Variabel Moderating pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 2 4

PENGARUH STRUKTUR MODAL, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN DENGAN PROFITABILITAS SEBAGAI VARIABEL INTERVENING PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA

0 1 7