51
3.7 Proses pembuatan
Proses pembuatan merupakan tahap awal dalam membuat Etek Mandailing, dimana pada tahap ini semua cara dalam membentuk badan Etek
mandailing dan pengukuran Etek Mandailing terdapat dalam proses ini. Dalam proses pembuatan Etek Mandailing yang pertama sekali dilakukan
adalah dengan mempersiapkan bahan baku yaitu Buluh bambu.
3.7.1 Memilih dan menebang bambu
Dalam proses pemilihan bambu memiliki teknik sendiri untuk menghasilkan Etek Mandailing yang berkualitas yang akan sangat berpengaruh
terhadap daya tahan atau kekuatan bambu tersebut maupun kenyaringan dari suara yang dihasilkan. Jenis bambu yang baik untuk dijadikan alat musik Etek
Mandailing adalah bambu ruasnya lumayan panjang, sudah tua dan matang. Bambu tersebut juga tumbuh berdekatan dengan sungai yang memiliki air terjun
atau hanyut di sungai. Hal tersebut dimaksudkan agar bambu tidak mengalami perubahan fisik dan kisutkusut.
Dalam satu bambu hanya dua ruas saja yang digunakan dalam pembuatan Etek Mandailing, dimana terdiri dari 1 ruas sebagai badan dan satu ruas lainnya
dibentuk seperti huruf “U”. Dalam penebangan, dipilih satu ruas bambu yang paling bagus yang tingkat kebengkokannya lebih rendah dan panjang dari seluruh
ruas bambu.
52 Gambar 13 : proses pemilihan dan penebangan bambu
53 Gambar 14. Bambu yang sudah dipilih
3.7.2 Pengukuran Bambu
Setelah mengambil bambu dari hutan, maka kerja selanjutnya adalah pengukuran bambu. Dalam hal ini penulis dan Bapak Mara sakti Harahap
menggunakan peralatan berupa meteran pakaian. Keterbatasan penggaris yang hanya 30cm membuat meteran pakaian ini digunakan. Pengukuran ini dilakukan
untuk memiliki ukuran bambu yang sudah didapat, hal ini dikarenakan bambu yang dipakai dalam pembuatan etek mandailing ini di setiap daerah berbeda-beda.
Seperti buluh yang digunakan penulis dan informan adalah buluh soma, dan yang sering dipakai di mandailing natal adalah buluh poring. Buluh soma tebal tapi
agak pendek sedangkan buluh poring tipis dan panjang.
54 Gamabar 15 :Pengukuran panjang ruas bambu
Gambar 16: Pengukuran diameter lingkaran bambu
55 Gambar 17: pengukuran diameter bambu
Gambar 18: pengukuran panjang bagian yang berbentuk huruf “U
56 Gambar 19 : pengukuran jarak dari pangkal ke lubang resonator
” Gambar 20: pengukuran lebar resonator
57 Bapak Mara sakti Harahap biasanya melakukan pengukuran pada saat
bambu belum dibuat. Hal ini dikarenakan supaya sistem kerja dari pembuatan etek tidak rumit mengingat sudah adanya pola garis-garis dari ukuran yang diinginkan.
Ukuran bagian Etek Mandailing dapat dilihat pada gambar di bawah ini : a
Panjang ruas bambu Etek Mandailing 45 cm b
Diameter lingkaran 42 cm c
Diameter bambu 12 cm d
Jarak ukuran dari pangkal bambu ke lubang resonator 6 cm e
Panjang resonator 33 cm f
Lebar resonator 4cm g
Panjang bagian yang berbentuk huruf “U” 34 cm
3.7.2.1 Pembuatan Pola Garis pada Bambu buluh
Pada pengukuran bambu ini, sekalian juga dikerjakan suatu pembuatan pola-pola garis untuk membuat lubang resonator dan juga tanduk yang berbentuk
seperti huruf “U” tersebut, yang mana garis-garis tersebut akan menjadi tuntunan Bapak Mara sakti Harahap untuk memahat lubang resonator di satu ruas dan juga
¾ bagian sisa yang akan dibelah untuk menjadi bagian yang berbentuk seperti huruf “U” tersebut.
Peralatan yang digunakan oleh Bapak Mara sakti Harahap ini adalah penggaris dan juga pena. Mengingat ketebalan dari bambu juga sudah sangat
memungkinkan untuk membuat pola ini agar sistem kerja dari pembuatan etek Mandailing ini rapi dan juga menjaga dari keretakan dan juga keseimbangan bagi
58 Etek itu sendiri, seimbang dalam arti lubang resonatornya sejajar didepan bagian
yang berbentuk huruf “U”.
Gambar 21: menggambar pola garis untuk lubang resonator
3.7.3 Memotong bambu
Bambu dipotong melalui ruas bambu dengan memperhatikan sebelumnya posisi ruas dan diameter bambu pada bagian ujung yang akan dijadikan tanduk
yang membentuk huruf “U” pada bagian alat musik Etek Mandailing ini. Bambu tersebut dipotong pada bagian bawah ruas ujung bambu dan begitu juga pada
bagian ruas pangkal bambu sehingga dapat diperhatikan bahwa bambu yang akan digunakan tidak memiliki sisa-sisa dari penebangan bambu dihutan pada bagian
kedua ujungnya Sehingga kondisi dari bambu saat ini adalah dua ruas bersih.
59 Ruas bambu tersebut dipotong dengan menggunakan gergaji, sehingga
menghasilkan bentuk potongan yang lebih teratur dari pada menggunakan parang atau golok yang digunakan untuk menebang bambu sebelumnya, yang sangat
tidak teratur dan ukurannya acak-acakan dari bambunya. Hal ini dikarenakan proses pembuatannya dilakukan di rumah jadi proses pengambilan bambu dari
hutan acak-acakan yang terpenting ukuran bambunya lebih dari ukuran yang diinginkan dalam pembuatan Etek Mandailing ini.
Gambar 22. pemotongan bambu bagian pangkal Setelah pangkal, maka sekarang yang akan dipotong adalah ujung dari
bambu tersebut. Ujung bambu ini yang akan nantinya dibentuk menjadi seperti huruf “U” dan mirip seperti tanduk bila dilihat.
60 Gambar 23 . pemotongan bagian ujung bambu
3.7.4 Proses pembersihan Bambu