35 karena para informan semua bisa berbahasa Indonesia, kecuali ketika penulis
bertanya pada para tetua yang ada dikampung seberang seperti didesa sihepeng, penulis ditemani oleh anak dari Bapak Mara Sakti Harahap untuk
menterjermahkan apa yang dibilang oleh para tetua ompung tersebut.
2.9 Sistem Kesenian
Kesenian
8
Kesenian musik dan kehidupan tradisional masyarakat Mandailing dapat dibagi atas 3 kategori:
yang ada pada masyarakat mandailing umumnya tidak jauh berbeda dengan suku-suku lain mereka juga punya suatu sistem kesenian yang
menjadi wajah bagi mereka kepada etnis-etnis tetangga maupun etnis lain yang ada, menjadi suatu gambaran yang dapat menumbuhkan jati diri bagi siapapun
yang akan mendekati dan mengenal mereka. Bagaimana mereka dipandang sebagai masyarakat Mandailing bukanlah
hanya berdasarkan adat istidat mereka saja, tetapi juga melalui sistem kesenian yang mereka lakukan karena pada dasarnya kebudayaan yang ada juga melingkupi
sistem kesenian yang mereka lakukan secara terus menerus dan juga secara turun temurun.
2.9.1 Seni Musik
Masyarakat mandailing mengenal dan menggunakan musik pada saat acara-acara adat didalam daerah kebudayaannya.
8
Menurut Koentjaraningrat Kesenian adalah suatu kompleks dari ide-ide, gagasan, nilai-nilai, norma-norma, dan peraturan dimana kompleks aktivitas dan tindakan berpola dari manusia
dalam masyarakat dan biasanya berwujud benda-benda hasil manusia.
36 1.
Berhubungan dengan ritual keagamaan tradisional maupun adat. Contohnya: ensambel Gordang Sambilan, ensambel Gordang lima dan
ensambel Gondang Dua. Sebenarnya masih ada satu lagi yang penggunaannya lebih berbeda dan spesifik yaitu Gordang Tano.
2. Berhubungan dengan aktivitas hiburan pribadi atau sosial.Contohnya
sordam, gondang bulu, otuk, uyup-uyup batang ni eme dan tulila. 3.
Berhubungan dengan lingkungan kerja, terutama di bidang pertanian. Contohnya dotuk aek, etek, doting-doting, otor dan dorang.
2.9.2 Tari
Tari adalah gerak tubuh secara berirama yang dilakukan di tempat dan waktu tertentu untuk keperluan pergaulan, mengungkapkan perasaan, maksud, dan
pikiran. Bunyi-bunyian yang disebut musik pengiring tari mengatur gerakan penari dan memperkuat maksud yang ingin disampaikan.Seperti halnya pada
etnis-etnis lain yang mempunyai beberapa jenis tari dalam ragam kebudayaan mereka, Mandailing juga memiliki beberapa jenis tari yang pada beberapa
kesempatan masih tetap menjalankan dan merawat seni tari.
2.9.2.1 Tor-tor
Dalam setiap kegiatan manortor
9
9
Tortor adalah tarian seremonial yang disajikan dengan musik gondang. Secara fisik tortor merupakan tarian, namun makna yang lebih dari gerakan-gerakannya menunjukkan tortor adalah
sebuah media komunikasi, di mana melalui gerakan yang disajikan terjadi interaksi antara partisipan upacara.
Pandapotan Nasution 2005:147 terdapat dua kelompok yang masing-masing orang berpasangan.
Kelompok pertama berjejer di barisan terdepan, sedangkan kelompok kedua berjejer pula tepat di belakang kelompok pertama. Kelompok kedua
37 ini disebut “pangayapi” atau “panyembar”, dan kelompok pertama disebut
“na iayapi” atau “na isembar”. Kelompok pertama yang berada di barisan terdepan ini merupakan orang-orang atau kelompok kekerabatan yang
dihormati oleh orang-orang yang berada di barisan belakang kelompok kedua. Sesuai dengan ketentuan adat masyarakat Mandailing, ada
beberapa jenis tortor yang didasarkan kepada status atau kedudukan sosial dari orang-orang yang manortor yaitu:
1 Tortor Raja Panulusan Bulung; 2 Tortor Raja-Raja;
3 Tortor Suhut; 4 Tortor Kahanggi Suhut;
5 Tortor Mora; 6 Tortor Anakboru;
7 Tortor Namorapule; dan 8 Tortor Naposo Nauli Bulung.
2.9.2.2 Tari Endeng-Endeng
Endeng-endeng dapat dikategorikan sebuah perpaduan tarian dan pencak silat. Tradisi ini lazimnya dilakukan masyarakat yang sedang menggelar pesat
khitanan
10
10
Khithanan adalah Sunat rasul dalam sistem yang dianut dan diharuskan didalam keagamaan Islam.
atau malam pesta perkawinan oleh masyarakat.Tari ini menggambarkan semangat dan ekspresi gembira masyarakat sehari- hari. Tari
endeng-endeng merupan tari tradisi yang berasal dari daerah Tapanuli Selatan. Dalam penampilannya, endeng-endeng dimainkan oleh sepuluh pemain yakni dua
38 orang bertugas sebagai vokalis, satu orang pemain keyboard, satu orang pemain
tamborin, lima orang penabuh gendang, dan seorang pemain ketipung
11
11
Ketipung adalah sebuah gendang yang berukuran kecil.
. Biasanya lagu yang dibawakan berbahasa Tapanuli Selatan. Setiap tampil, kesenian ini
memakan waktu empat jam. Daya tarik kesenian ini adalah joget dan tariannya yang ceria, sesuai dengan lagu-lagu yang dibawakan.
2.9.3 Seni Ukir
Di Mandailing, berbagai macam bentuk ornamen hiasan tradisional dapat kita lihat disetiap bangunan. Dalam bahasa Mandailing, ornamen-ornamen
tersebut disebut bolang yang juga berfungsi sebagai simbol atau lambang itu memiliki makna-makna yang sangat mendalam bagi masyarakat Mandailing. Di
dalamnya terkandung nilai-nilai, gagasan-gagasan, konsep-konsep, norma-norma, kaidah-kaidah, hukum dan ketentuan adat-istiadat yang menjadi landasan dan
pegangan dalam mengharungi bahtera kehidupan berkebudayaan seperti yang telah dijelaskan.
Bolang atau ornament tradisional Mandailing terbuat dari tiga jenis material yaitu:
1 Tumbuh-tumbuhan, seperti batang bambu yang melambangkan huta atau bona bulu; burangir atau aropik melambangkan Raja dan Namora Natoras sebagai
tempat meminta pertolongan; pusuk ni robung yang disebut bindu melambangkan adat Dalian Na Tolu atau adat Mar koum-Sisolkot saudara dekat.
39 2 Hewan atau binatang, seperti hala dan lipan melambangkan “bisa” yang
mempunyai kekuatan hukum; ulok melambangkan keberasaran dan kemuliaan; parapoti burung merpati melambangkan kegiatan mencari nafkah untuk
menghidupi keluarga; tanduk ni orbo tanduk kerbau melambangkan bangsawanan;
3 Peralatan hidup sehari-hari, seperti timbangan dan pedang melambangkan keadilan; takar melambangkan pertolongan bagi yang membutuhkan;
lotingseperti mancis melambangkan usaha-usaha dalam mencari nafkah, dan lain sebagainya.
Umumnya Pembuatan bolang dilakukan pada Sopo Godang
12
dan Bagas Godang
13
. Bolang ini dilakukan dengan cara menganyam atau menjalin dan diukir. Bahan yang dipakai sebagai bahan anyaman adalah lembaran-lembaran
bambu yang telah diarit dengan bentuk-bentuk terentu dan kemudian dipasang pada bagian tutup ari. Ornamen-ornamen itu sebagian besar diberi warna na rara
merah, na lomlom hitam dan na bontar putih yang erat kaitannya dengan kosmologi
14
12
Sama seperti Batak toba sopo adalah balai adat di dalam kebudayaan Mandailing. Sopo godang digunakan untuk keperluan adat seperti musyawarah kerajaan,pengambilan keputusan juga
melaksanakan kegiatan lainnya dalam kerajaan, kebanyakan bahkan rata-rata sopo godang terbangun di dekat Bagas godang
13
Pengertian bagas adalah rumah sedangkan godang adalah besar itu kenapa disebut bagas godang itu adalah rumah raja ataupun bisa juga disebut istana.
14
Menurut kamus besar bahasa Indonesia KBBI kosmologi adalah ilmu cabang astronomi yang menyelidiki tentang asal-usul, struktur, dan hubungan ruang waktu dari alam semesta
Mandailing. Dalam hal ini, na rara melambangkan kekuatan, keberanian dan kepahlawanan; na bontar melambangkan kesucian, kejujuran dan
kebaikan; na lomlom melambangkan kegaiban alam gaib dalam sistem kepercayaan animisme yang disebut Sipelebegu. Pembangunan sopo godang
40 Pandapotan Nasution 2005:55-56 pada masyarakat mandailing sengaja dibuat
tanpa dinding ataupun transparan. Ini dilakukan supaya semua masyarakat dapat melihat dan mendengar secara langsung musyawarah antar raja-raja pada sopo
godang tersebut.
41
BAB III STUDI ORGANOLOGIS ETEK MANDAILING
3.1 Klasifikasi Alat Musik Etek Mandailing
Sesuai dengan tinjauan penelitian mengenai organologis alat musik Etek mandailing, penulis mengklasifikasikan alat musik ini ke dalam kelompok
idiophone sebagaimana system klasifikasi alat musik yang dikemukakan oleh Curt Sachs dan Hornbostel.
Dalam klasifikasi tersebut, idiophone dibagi atas beberapa jenis berdasarkan karakteristik masing-masing yaitu,struck idiophone,plucked
idiophone,friction idiophone,blown idiophone dan lain sebagainya. Dengan mengacu pada teori di atas, Etek jika dilihat dari sumber dan cara memainkannya
yaitu alat musik yang memiliki prinsip kerjanya dengan cara memukul badan alat musik tersebut, maka alat musik etek ini di golongkan ke pada klasifikasi
idiophone yaitu sumber utama bunyi yang dihasilkan oleh badannya sendiri. Sedangkan dalam pembagian jenis klasifikasi idiophone, Etek Mandailing
tergolong kedalam struck idiophone
15
Pada zaman dahulu, daerah kebudayaan Mandailing banyak dijumpai pohon-pohon tarutung orang mandailing menyebut durian tarutung di kebun-
kebun masyarakat Mandailing. Dengan masih banyaknya pohon-pohon durian tersebut, maka dengan sangat harus maka kebun tersebut harus dijaga. Informasi
.
3.2 Sejarah singkat Etek dalam kebudayaan Mandailing
15
Alat musik idiophone yang prinsip penghasil bunyi berasal dari pukulan yang memakai stik pada bagian badan etek tersebut.