Klasifikasi Alat Musik Etek Mandailing Sejarah singkat Etek dalam kebudayaan Mandailing

41

BAB III STUDI ORGANOLOGIS ETEK MANDAILING

3.1 Klasifikasi Alat Musik Etek Mandailing

Sesuai dengan tinjauan penelitian mengenai organologis alat musik Etek mandailing, penulis mengklasifikasikan alat musik ini ke dalam kelompok idiophone sebagaimana system klasifikasi alat musik yang dikemukakan oleh Curt Sachs dan Hornbostel. Dalam klasifikasi tersebut, idiophone dibagi atas beberapa jenis berdasarkan karakteristik masing-masing yaitu,struck idiophone,plucked idiophone,friction idiophone,blown idiophone dan lain sebagainya. Dengan mengacu pada teori di atas, Etek jika dilihat dari sumber dan cara memainkannya yaitu alat musik yang memiliki prinsip kerjanya dengan cara memukul badan alat musik tersebut, maka alat musik etek ini di golongkan ke pada klasifikasi idiophone yaitu sumber utama bunyi yang dihasilkan oleh badannya sendiri. Sedangkan dalam pembagian jenis klasifikasi idiophone, Etek Mandailing tergolong kedalam struck idiophone 15 Pada zaman dahulu, daerah kebudayaan Mandailing banyak dijumpai pohon-pohon tarutung orang mandailing menyebut durian tarutung di kebun- kebun masyarakat Mandailing. Dengan masih banyaknya pohon-pohon durian tersebut, maka dengan sangat harus maka kebun tersebut harus dijaga. Informasi .

3.2 Sejarah singkat Etek dalam kebudayaan Mandailing

15 Alat musik idiophone yang prinsip penghasil bunyi berasal dari pukulan yang memakai stik pada bagian badan etek tersebut. 42 ini penulis dapat saat mewancarai Bapak Mara sakti harahap, dimana beliau mengatakan disinilah cikal-bakal terciptanya alat musik etek ini tercipta. Dahulu sewaktu masyarakat belum sebanyak saat ini kebun-kebun masih sangat jauh dari jangkauan rumah kediaman para petani kebun. Dengan keadaan seperti itu maka sang petani mau tidak mau harus menunggu satu harian di dalam soponya, dan bukan tidak mungkin sang petani juga harus bermalam di kebun mereka. Sebagai catatan, didalam kebun para petani ini juga terdapat bambu-bambu besar, para petani dahulu tidak menganggap bambu sebagai gulma karena bambu tersebut banyak kegunaan yang bisa dimanfaatkan oleh petani seperti membuat pagar, membuat sopo atau gubuk- gubuk dan masih banyak lagi. Karena hal tersebut, para nenek moyang petani dahulu bereksperimen menciptakan suatu hal yang baru yang dapat menghibur waktu-waktu senggang para petani. Disinilah tercipta alat musik etek ini. Tapi seiring perjalanannya etek ini juga digunakan di sabahsawah.

3.3 Konstruksi Bagian–Bagian Etek Mandailing