dengan maksud kalian hendak memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa, padahal kamu tahu”
3. Surat Al Hasyr : 18 ”Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah
setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok masa depan dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha
Mengetahui apa yang engkau kerjakan ”.
4. Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, yaitu:
“Sesungguhnya orang yang beriman itu adalah barangsiapa yang memberi keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa manusia”.
2.12.5. Landasan Fatwa Asuransi Syariah
Segala hal yang berkaitan dengan perasuransian syariah di Indonesia diatur dalam fatwa-fatwa yang diterbitkan oleh DSN-MUI, serta diawasi oleh
lembaga pengawasan syariah. fatwa-fatwa yang mengatur perasuransian tersebut diantaranya adalah:
1. Fatwa DSN-MUI No. 21DSN-MUIX2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah.
“Asuransi Syariah Ta’min, Takaful atau Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orangpihak melalui
investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola
pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah
”
2. Fatwa DSN-MUI No.52DSN-MUIIII2006 tentang Akad Wakalah Bil Ujrah Pada Asuransi dan Reasuransi Syariah,
“Wakalah bil Ujrah boleh dilakukan antara perusahaan dengan peserta” 3. Fatwa DSN-MUI No.53DSN-MUIIII2006 tentang Akad
Tabarru’ pada Asuransi dan Reasuransi Syariah.
“Akad Tabarru’ merupakan akad yang harus melekat pada semua produk asuransi dan semua bentuk akad yang dilakukan antar peserta pemegang
polis”.
2.12.6. Perbedaan Asuransi Syariah Dengan Konvenional
Dibandingkan dengan asuransi konvensional, asuransi syariah dinilai lebih menguntungkan, dan lebih aman karena adanya prinsip untuk menghindari hal-
hal yang mengandung unsur gharar penipuan, maysir perjudian, riba, zuhlm penganiayaan, risywah suap, barang haram dan maksiat. Berikut ini adalah
beberapa perbedaan antara asuransi syariah dan konvensional:
Tabel 2.6
Perbedaan Asuransi Syariah Dan Konvensional
Konvensional Syariah
Landasan yang diterapkan adalah transfer of risk
yaitu pemindahan risiko dari pesertatertanggung ke
perusahaanpenanggung. Landasan yang diterapkan sharing of
risk yaitu wujud tolong menolong
akad takafuli
Pada akad asuransi konvensional dana
peserta menjadi
milik perusahaan asuransi transfer of
fund .
Pada asuransi syariah, dana yang terkumpul
adalah milik
peserta shahibul
mal dan
perusahaan asuransi syariah mudharib tidak bisa