Pengertian Asuransi Syariah Asuransi Syariah

menukar yang selama ini digunakan oleh asuransi konvensional, yaitu pertukaran pembayaran premi dengan uang pertanggungan. Para pakar ekonomi Islam mengemukakan bahwa asuransi syariah atau asuransi takaful ditegakkan atas tiga prinsip utama, yaitu: 1. Saling bertanggung jawab, yang berarti para peserta asuransi takaful memiliki rasa tanggung jawab bersama untuk membantu dan menolong peserta lain yang mengalami musibah atau kerugian dengan niat ikhlas, karena memikul tanggung jawab dengan ikhlas adalah ibadah. 2. Saling bekerja sama atau saling membantu, yang artinya diantara para peserta asuransi takaful yang satu dengan lainnya saling bekerja sama dan saling tolong-menolong dalam mengatasi kesulitan yang dialami karena sebab musibah yang diderita. 3. Saling melindungi penderitaan satu sama lain, yang berarti bahwa para peserta asuransi takaful akan berperan sebagai pelindung bagi peserta lain yang mengalami gangguan keselamatan berupa musibah yang dideritanya.

2.12.4. Landasan Al-

Qur’an dan Hadits Asuransi Syariah 1. Surat Yusuf : 43-49 “Allah menggambarkan contoh usaha manusia membentuk sistem proteksi menghadapi kemungkinan yang buruk di masa depan. 2. Surat Al-Baqarah : 188 “...dan janganlah kalian memakan harta di antara kamu sekalian dengan jalan yang bathil, dan janganlah kalian bawa urusan harta itu kepada hakim yang dengan maksud kalian hendak memakan sebagian harta orang lain dengan jalan dosa, padahal kamu tahu” 3. Surat Al Hasyr : 18 ”Hai orang-orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuat untuk hari esok masa depan dan bertaqwalah kamu kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang engkau kerjakan ”.

4. Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Majah, yaitu:

“Sesungguhnya orang yang beriman itu adalah barangsiapa yang memberi keselamatan dan perlindungan terhadap harta dan jiwa manusia”.

2.12.5. Landasan Fatwa Asuransi Syariah

Segala hal yang berkaitan dengan perasuransian syariah di Indonesia diatur dalam fatwa-fatwa yang diterbitkan oleh DSN-MUI, serta diawasi oleh lembaga pengawasan syariah. fatwa-fatwa yang mengatur perasuransian tersebut diantaranya adalah: 1. Fatwa DSN-MUI No. 21DSN-MUIX2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah. “Asuransi Syariah Ta’min, Takaful atau Tadhamun adalah usaha saling melindungi dan tolong menolong di antara sejumlah orangpihak melalui investasi dalam bentuk aset dan atau tabarru’ yang memberikan pola pengembalian untuk menghadapi resiko tertentu melalui akad perikatan yang sesuai dengan syariah ”