Pasar Tradisional di Kota Tangerang Selatan

50 lebih dari 24 trilyun rupiah. Investasi daerah dapat ditingkatkan jika daerah memiliki potensi, baik itu berupa potensi sumber daya alam maupun potensi sumber daya manusia. Hal lain yang juga sangat penting adalah kemampuan daerah menjual potensi yang dimilikinya dan menciptakan iklim yang kondusif dan mendukung investasi.

A. Pasar Tradisional di Kota Tangerang Selatan

Kebanyakan pasar tradisional merupakan milik pemda. Pemda di Indonesia umumnya memiliki Dinas Pasar yang menangani dan mengelola pasar tradisional, termasuk di Kota Tangerang Selatan. Dinas ini mengelola pasar miliknya sendiri atau bekerjasama dengan swasta. Metode kerjasama umumnya melibatkan pemberian izin kepada pihak swasta untuk membangun dan mengoperasikan pasar tradisional di bawah skema Bangun, Operasi, dan Transfer BOT, dengan pembayaran oleh pihak swasta kepada Dinas Pasar setiap tahun. Terdapat beberapa kelas pasar tradisional, umumnya berdasarkan area luas meter persegi dan jumlah pedagang. Metode klasifikasi berbeda pada setiap pemda, namun biasanya pasar kelas I atau kelas A adalah pasar terbesar. 32 Sudah menjadi kebiasaan bagi Dinas Pasar untuk menentukan target penerimaan tahunan untuk setiap pengelola pasar, yang lazimnya meningkat setiap tahun. Untuk beberapa tahun terakhir, proporsi penerimaan dari Dinas Pasar antara 1,5 hingga 3. 33 32 Lisa Hadiz, Dampak Supermarket terhadap Pasar dan Pedagang Ritel Tradisional di Daerah Perkotaan di Indonesia, Jakarta: Lembaga Penelitian SMERU, 2008, hal. 27. 33 Tubagus Reza Maulana, Koor Divisi Usaha dan Jasa Tangerang, Wawancara Pribadi, Kantor PD. Pasar Niaga Kerta Raharja, 8 Maret 2011. 37 51 Kegagalan untuk memenuhi target umumnya berdampak pada pergantian kepala pengelola pasar. Karena itu, tidaklah mengherankan bila didapati banyak kepala pasar yang lebih mencurahkan perhatian pada tugas utnuk memenuhi target pemungutan retribusi daripada upaya pengelolaan pasar dengan baik. Pasar tradisional yang terdapat di tanah milik pemerintah daerah adalah sebanyak 6 unit, yaitu Pasar Ciputat, Pasar Ciputat Permai, Pasar Jombang, Pasar Bintaro Sektor 2, Pasar Serpong, dan Pasar Gedung Hijau. Seluruhnya berfungsi kecuali Pasar Gedung Hijau. Secara total, luas lahan yang ditempati oleh pasar-pasar tersebut adalah 25.721 m 2 dengan 1.966 kios, 865 los dan 1.795 pedagang kaki lima. 34 Tabel 2: Data Jumlah Pasar Tradisional, Toko Modern dan Pusat Perbelanjaan di Kota Tangerang Selatan NO KECAMATAN PASAR TRADISIONAL TOKO MODERN SKALA KECIL TOKO MODERN SKALA BESAR PUSAT PERBELAN JAAN JUMLAH 1 SERPONG 2 8 2 11 2 SERPONG UTARA 2 24 6 5 37 3 PONDOK AREN 1 16 3 3 23 4 CIPUTAT 2 18 2 22 5 CIPUTAT TIMUR 1 6 1 3 12 6 PAMULANG 18 4 2 24 7 SETU 9 9 JUMLAH 9 99 17 13 138 Tabel 3: Data Nama-nama Pasar Tradisional di Kota Tangerang Selatan 34 Tubagus Reza Maulana, Koor Divisi Usaha dan Jasa Tangerang, Wawancara Pribadi, Kantor PD. Pasar Niaga Kerta Raharja, 8 Maret 2011. 38 52 Nama Pasar okasi ecamatan as Area ngelola sar Ciputat putat .670 D Pasar Niaga Kerta Raharja sar Jombang putat .095 sar Serpong rpong .730 sar Bintaro Sektor 2 ndok Aren 830 sar Ciputat Permai putat Timur .000 . Tritama Nila Griya sar Gedung Hijau rpong Utara .369 . Alam Sutera sar Moderen BSD rpong 30.000 D sar Delapan rpong Utara 34.945 pt. Alam Sutera 35 PD Pasar Niaga Kerta Raharja adalah instansi baru pengelola pasar di Kabupaten Tangerang. Produk Hukum dari instansi ini, sebagai berikut: 1. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1962 Tentang Perusahaan Daerah Lembaran Negara Tahun 1962 Nomor 10, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2387; Jo Undang-undang Nomor 6 Tahun 1989 ; 2. Peraturan Daerah Kabupaten Tangerang Nomor 25 Tahun 2004 Tentang Pembentukan Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang . Visi dan Misi dari instansi ini adalah: “Terwujudnya profesionalisme manajemen perpasaran yang berorientasi pada efisiensi, efektifitas kegiatan operasional dalam rangka meningkatkan kinerja, sehingga dapat memberikan kontribusi yang optimal terhadap pembangunan ekonomi daerah dan peningkatan pendapatan masyarakat “ 35 Edwin Qodrianto, Data Jumlah Pasar Tradisional Toko Moderen dan Pusat Perbelanjaan Di Kota Tangerang Selatan, Kepala Seksi Pengelola Informasi dan Analisa Pasar, Wawancara Pribadi, Kantor Dinas Perindag, 23 Februari 2011. 39 53 Untuk mewujudkan Visi tersebut diatas maka ditentukan misi sebagai berikut : Meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia, baik selaku Pegawai Perusahaan Daerah maupun masyarakat yang terlibat dengan masalah perpasaran. Legalitas kerangka dasar, yang mengandung filosofis, fundamental dan mengatur serta melegalisasikan setiap langkah–langkah atau aktifitas PerusahaanDaerah. 36 Menggali dan atau memaksimalkan sumber-sumber yang dianggap dapat menjadi sumber pendapatan Perusahaan Daerah . Partisipasi aktif dan kooperatif para pedagang dan masyarakat yang terlibat dalam rangka mewujudkan pasar yang tertib, bersih dan sehat. Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kab. Tangerang dibentuk pada tanggal 14 Juli 2004 dengan Peraturan Daerah Kab. Tangerang Nomor 25 Tahun 2004. Peraturan Daerah tersebut mengacu kepada Undang-Undang Nomor 22 Tahun 1999 yang telah diganti dengan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintah Daerah. Dari Unit Plaksana Teknis Pasar UPT Pasar Kabupaten Tangerang kemudian terbentuk Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja, dalam hal ini dituntut bekerja dengan pola manajemen Perusahaan yang profesional, hal ini berguna untuk meningkatkan pelayanan masyarakat terutama bagi pelaku usaha pasar dan masyarakat pengguna pasar di wilayah Kabupaten Tangerang. Landasan operasional perusahaan tersebut, diantaranya: 1. Peraturan Daerah Kabupaten Daerah Tingkat II Tangerang Nomor 5 Tahun 1995 Tentang Pengurusan Pasar 36 http:pdpasarnkr.wordpress.com diakses pada Jum’at 23 Februari 2011 Pukul 20.30. 40 54 2. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 86 Tahun 2004 Tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang 3. Peraturan Bupati Tangerang Nomor 87 Tahun 2004 Tentang pokok-pokok Kepegawaian PD. Pasar Niaga Kerta Raharja 4. Keputusan Bupati Tangerang Nomor 539 Kep.06-Huk2005 Tanggal 3 Januari 2005 Tentang Pengesahan Anggaran Pendapatan dan Belanja Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja Kabupaten Tangerang 5. Keputusan Bupati Tangerang Nomor 539Kep-12-Huk2005 Tanggal 10 Januari 2005 Tentang Persetujuan Terhadap Susunan Organisasi Tata Kerja Pasar di Lingkunan Perusahaan Daerah Pasar Niaga Kerta Raharja. Institusi yang baru diresmikan pada bulan Juni 2008 sebagai pengganti dari Dinas Pasar. Diakui, pasar tradisional tidak mampu bersaing dengan ritel modern yang menjamur. Selain kondisi pasar tradisional yang becek, bau, dan semrawut, keberadaan ritel modern hingga ke perkampungan dan mudah dijangkau karena lebih dekat dengan masyarakat merupakan faktor yang menurunkan minat untuk ke pasar tradisional. 37 Sementara itu, ritel hadir dengan kondisi lokasi strategis, bersih, berpendingin ruangan, serta menawarkan harga bersaing. Belum lagi menjamurnya pasar kaget dan pedagang dadakan di pinggir jalan dan di depan pabrik-pabrik, semakin membuat 37 http:www.prakarsa-rakyat.orgartikelglobalisasiartikel.php?aid=29190 . Diakses pada Jum’at 23 Februari 2011 Pukul 17.54 WIB. 41 55 sepinya aktivitas di pasar tradisional. 38 Pertarungan sengit antara pedagang tradisional dengan peritel raksasa merupakan fenomena umum era globalisasi. 39 Terpuruknya kondisi pasar tradisional di Kabupaten Tangerang Selatan mulai terasa sejak tiga tahun terakhir. Ditandai dengan banyaknya kios dan los yang kosong ditinggalkan para pedagang. Contohnya, Pasar Ciputat, dari 1.500 kios dan los, sebanyak 800 lebih kios dan los sudah kosong. 40 Profil beberapa pasar tradisional yang dikelola oleh PD Pasar Niaga Kerta Raharja, sebagai berikut: 1. Pasar Ciputat - Klasifikasi pasar : I - Tipologi pasar : Pasar eceran - Tahun berdiri : 1997 - Luas bangunan : ± 3342 m 2 - Luas lahan : 5670 m 2 - Jenis bangunan : permanen 3 lantai APBD - Jumlah kios tersedia : 1132 unit APBD - Jumlah los tersedia : 238 unit APBD - Jumlah kios aktif : 489 unit APBD 38 http:www.prakarsa-rakyat.orgartikelglobalisasiartikel.php?aid=29190 . Diakses pada Jum’at 23 Februari 2011 Pukul 17.54 WIB. 39 http:bisnisukm.commaraknya-akuisisi-peritel-raksasa-mengancam-kelangsungan-pedagang- tradisional.html . diakses pada Jum’at 23 Februari 2011 Pukul 18.30 WIB. 40 http:www.prakarsa-rakyat.orgartikelglobalisasiartikel.php?aid=29190 . Diakses pada Jum’at 23 Februari 2011. Pukul 17.54 WIB. 42 56 - Jumlah los aktif : 51 unit APBD - Jumlah pedagang aktif : 816 pedagang - Jumlah MCK : 5 unit - Sumber air bersih : air tanah - Penerangan : PLN - Kapasitas parkir : - - Aktifitas pasar : pagi - malam - TPS : ± 63 m 3 2. Pasar Ciputat Permai - Klasifikasi pasar : I - Tipologi pasar : pasar eceran - Tahun berdiri : 1997 - Luas bangunan : 1000 m 2 - Luas lahan : ± 3051 m 2 - Jenis bangunan : permanen APBD - Jumlah kios tersedia : 15 unit APBD - Jumlah los tersedia :63 unit APBD - Jumlah kios aktif :10 unit APBD - Jumlah los aktif :45 unit APBD - Jumlah MCK : 1 unit - Sumber air bersih : sumur - Penerangan : PLN 43 57 - Kapasitas parkir : 2 mobil + 15 motor - Aktifitas pasar : malam – pagi hari - TPS : ± 3 m 3 3. Pasar Serpong dikerjasamakan dengan PT. Bangun Bina Primasarana - Klasifikasi pasar : I - Tipologi pasar : pasar eceran - Tahun berdiri : 2008 - Luas lahan : 87300 m 2 - Luas bangunan : ± 5742 m 2 - Jenis bangunan : permanen 2 lantai - Jumlah kios tersedia : 584 unit - Jumlah los tersedia :387 unit - Jumlah konter : 108 unit - Jumlah kios aktif : 450 unit - Jumlah los aktif : 288 unit - Jumlah konter aktif : 99 unit - Jumlah pedagang aktif : 837 pedagang - Jumlah MCK : 3 unit - Sumber air bersih : air tanah - Penerangan : PLN - Kapasitas parkir : ± 55 motor 30 mobil - Aktifitas pasar : pagi - siang 44 58 - TPS : ± 61,75 m 3

B. Supermarket di Kota Tangerang Selatan