Mekanisme Pasar dalam Islam

44

C. Mekanisme Pasar dalam Islam

Objek dari ilmu ekonomi adalah konsumen, produsen dan government. Di mana semua objek tersebut akan dipertemukan dalam mekanisme pasar, baik pasar tenaga kerja, pasar barang ataupun pasar modal. Dengan kata lain, mekanisme pasar adalah terjadinya interaksi antara permintaan dan penawaran yang akan menentukan tingkat harga tertentu. Sehingga dengan adanya transaksi tersebut akan mengakibatkan terjadinya proses transfer barang dan jasa yang dimiliki oleh setiap objek ekonomi tersebut. Dengan kata lain, adanya transaksi pertukaran yang kemudian disebut sebagai perdagangan adalah satu syarat utama dari berjalannya mekanisme pasar. 26 Suatu pola ekonomi yang dialami oleh suatu zaman sangatlah tergantung dari peradaban yang berlaku. Peradaban yang memandang dan tumbuh dari dunia pertanian tidak menjamin sistem perdagangan juga akan tumbuh dan berkembang. Sedangkan peradaban yang tumbuh dan berkembang dari dunia perdagangan sangat memungkinkan mendorong terwujudnya dan terpenuhinya sistem pertanian maupun industri. Dunia islami yang pada awalnya memang berawal dari peradaban Arab, adalah suatu zaman yang telah maju apabila dibandingkan dengan peradaban yang lain, terutama dalam dunia perdagangan. Sehingga dari adanya kemajuan 26 Adiwarman A. Karim, EkonomiMikroIslamiedisiketiga, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2007, hal. 13. 31 45 perdagangan akan memungkinkan berkembangnya pasar. 27 Dijelaskan dalam Surat As-Saff ayat 10-11:                              . ﻒﺼﻟا : ١٠ - ١١ Artinya :10. Hai orang-orang yang beriman, sukakah kamu Aku tunjukkan suatu perniagaan yang dapat menyelamatkanmu dari azab yang pedih? 11. yaitu kamu beriman kepada Allah dan RasulNya dan berjihad di jalan Allah dengan harta dan jiwamu. Itulah yang lebih baik bagimu, jika kamu Mengetahui. Dalam konsep ekonomi Islam penentuan harga dilakukan oleh kekuatan- kekuatan pasar, yaitu kekuatan permintaan dan kekuatan penawaran. Dalam konsep Islam, pertemuan permintaan dan penawaran tersebut haruslah terjadi secara rela sama rela, tidak ada pihak yang merasa terpaksa untuk melakukan transaksi pada tingkat harga tersebut. 28 Seperti dijelaskan dalam Surat An-Nisa ayat 29:                           ءﺎﺴﻨﻟا : ٢٩ Artinya : 29. Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang 27 Adiwarman A. Karim, EkonomiMikroIslamiedisiketiga, Jakarta: PT Raja GrafindoPersada, 2007, hal. 13. 28 Abdul Azim Islahi, Economic Concept of Ibn Taimiyah, The Islamic Foundation, 1988, hal. 97. 32 46 berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. dan janganlah kamu membunuh dirimu; Sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu. Dalam konsep Islam, monopoly, duopoly, oligopoly dalam artian hanya ada satu penjual, dua penjual, atau beberapa penjual tidak dilarang keberadaannya, selama mereka tidak mengambil keuntungan di atas keuntungan normal. Ini merupakan konsekuensi dari konsep the price of the equivalent. Produsen yang beroperasi dengan positif profit akan mengundang produsen lain untuk masuk ke dalam bisnis tersebut, sehingga kurva supply bergeser ke kanan, jumlah output yang ditawarkan bertambah, dan harga akan turun. Produsen baru akan terus memasuki bisnis tersebut sampai dengan harga turun sedemikian sehingga economic profit nihil. Pada keadaan ini produsen yang telah ada di pasar tidak mempunyai insentif untuk keluar dari pasar, dan produsen yang belum masuk ke pasar tidak mempunyai insentif untuk masuk ke pasar. 29 29 Long run competitive equilibrium terjadi bila terpenuhi tiga hal ini: a semua produsen dalam industry tersebut melakukan upaya memaksimalkan profit, b tidak ada produsen yang mempunyai insentif untuk masuk kea tau keluar dari industry tersebut karena economic profitnya nihil, c harga sedemikian rupa sehingga jumlah yang ditawarkan sama dengan jumlah yang diminta. Lihat Robert Pindyck and Daniel Rubinfled. Microeconomics 3 rd ed., New Jersey: Prentice Hall,1995. 33 47 Islam mengatur agar persaingan di pasar dilakukan dengan adil. Setiap bentuk yang dapat menimbulkan ketidakadilan dilarang, yaitu: 1. Mencegah masuknya pedagang desa ke kota dilarang karena pedagang yang menyongsong di pinggir kota mendapat keuntungan dari ketidaktahuan penjual dari kampong akan harga yang berlaku di kota. Mencegah masuknya pedagang desa ke kota ini entry barrier akan menimbulkan pasar yang tidak kompetitif. 2. Mengurangi timbangan dilarang karena barang dijual dengan harga yang sama untuk jumlah yang lebih sedikit 3. Menyembunyikan barang cacat dilarang karena penjual mendapatkan harga yang baik untuk kualitas yang buruk 4. Menukar kurma kering dengan kurma basah dilarang, karena takaran kurma basah ketika kering bias jadi tidak sama dengan kurma kering yang ditukar 5. Menukar satu takar kurma kualitas bagus dengan dua takar kurma kualitas sedang dilarang karena setiap kualitas kurma mempunyai harga pasarnya. Rasulullah menuruh menjual kurma yang satu, kemudian membeli kurma yang lain dengan uang 6. Penjual menyuruh orang lain memuji barangnya atau menawar dengan harga tinggi agar orang lain tertarik 34 48 7. Ikhtikar dilarang, yaitu mengambil keuntungan di atas keuntungan normal dengan menjual lebih sedikit barang utnuk harga yang lebih tinggi 8. Menjual di atas harga pasar. 30 Kondisi ideal dalam pasar adalah apabila penjual dan pembeli mempunyai informasi yang sama tentang barang akan diperjualbelikan. Apabila salah satu pihak tidak mempunyai informasi seperti yang dimiliki oleh pihak lain, maka salah satu pihak akan merasa dirugikan dan terjadi kecurangan penipuan. 30 Ghaban adalah selisih antara harga yang disepakati penjual dan pembeli dengan harga pasar akibat ketidaktahuan pembeli akan harga. Ghaban kecil dibolehkan sedangkan ghaban besar dilarang. 35 49

BAB III GAMBARAN UMUM USAHA RITEL DI TANGERANG SELATAN