UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5 Pembahasan
2.5.1 Keterbatasan Penelitian
Menjadi keterbatasan dalam penelitian ini antara lain; kemungkinan masih ada variabel lain yang tidak ikut dibahas ,keterbatasan waktu
penelitian, keterbatasan biaya penelitian, keterbatasan pengetahuan peneliti, dan pengambilan data secara retrospektif sehingga tidak semua informasi
dapat diperoleh dengan lengkap.
2.5.2 Pembahasan Hasil Penelitian
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan sampel sebanyak 74 Kanker Mammae, Kanker Ovarium, Kanker Cerviks, Kanker Endometrium dan
Kanker Vulva sehingga ditemukan hasil:
2.5.2.1 Pasien Kanker Organ Reproduksi Wanita Berdasarkan Umur
Kelompok umur penyakit Kanker organ reproduksi wanita ini menurut Higashi et al 2012 dimulai pada umur 20 tahun hingga 70 tahun. Umur
terbanyak yang menderita Kanker ini adalah pada rentang umur 40 tahun sampai 59 tahun. Peningkatan jumlah penderita Kanker ini akan semakin
meningkat hingga pada puncaknya diumur 40 tahun-59 tahun, kemudian akan menurun kembali pada umur 60 tahun sampai 69 tahun dan akan semakin
menurun pada umur 70 tahun. Hasil penelitian ini sama halnya dengan hasil penelitian yang dilakukan oleh Higashi et al 2012, yaitu menggambarkan
bahwa penderita Kanker mengalami peningkatan maksimal di umur 40 tahun - 59 tahun dengan penurunan kembali jumlah penderita Kanker pada umur 60
tahun - 69 tahun dan akan semakin menurun pada usia berikutnya. Usia yang lebih tua memiliki resiko lebih tinggi untuk menderita Kanker Mammae
dimana resiko ini akan terus meningkat dari usia 30 tahun dan semakin meningkat setelah wanita mengalami menopause sekitar umur 50 tahun
NBOCC, 2009. Hal ini dikarenakan oleh, Thymus yang terletak di atas jantung di
belakang tulang dada adalah organ tempat sel T menjadi matang. Sel T sangat penting sebagai limfosit untuk membunuh bakteri dan membantu tipe sel lain
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam sistem imun. Seiring perjalanan usia, maka banyak sel T atau limfosit T kehilangan fungsi dan kemampuannya melawan penyakit. Volume jaringan
timus kurang dari 5 daripada saat lahir. Saat itu tubuh mengandung jumlah sel T yang lebih rendah dibandingkan sebelumnya saat usia muda, dan juga
tubuh kurang mampu mengontrol penyakit dibandingkan dengan masa-masa sebelumnya. Jika hal ini terjadi, maka dapat mengarah pada penyakit
autoimun yaitu sistem imun tidak dapat mengidentifikasi dan melawan kanker atau sel-sel jahat. Inilah alasan mengapa resiko penyakit kanker meningkat
sejalan dengan usia Fatmah, 2006.
2.5.3 Analisis Diagnosis Penyakit Kanker Organ Reproduksi Wanita di