Jumlah Analgesik yang digunakan pada Pasien Kanker Organ Distribusi Jumlah Pasien berdasarkan Tingkat nyeri sebelum

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta yang paling banyak terjadi pada pasien kanker organ reproduksi stadium 3. Kemudian jumlah kedua terbanyak adalah stadium yang tidak diketahui. Banyaknya stadium yang tidak diketahui kemungkinanan disebabkan oleh keterbatasan biaya pasien, karena staging ataupun deteksi tingkat stadium Kanker memerlukan biaya yang cukup mahal Namun jika melihat data-data pengobatan analgesik yang sangat bervariasi diduga stadium ini masuk kedalam stadium lanjut . Stadium lanjut memang lebih sering dirawat di Rumah Sakit, dikarenakan pasien tidak mengatahui adanya pertumbuhan kanker pada stadium dini sehingga ke Rumah Sakit dalam kondisi kanker sudah ke stadium lanjut, seperti yang disebutkan oleh Andrijono et al 2003 Pasien umumnya datang pada stadium lanjut, terapi radiasi pada stadium lanjut tidak memberi prognosis yang baik.

2.5.4 Jumlah Analgesik yang digunakan pada Pasien Kanker Organ

Reproduksi Wanita berdasarkan Stadium Penyakit di RSUP Fatmawati Tahun 2012 Penggunaan analgesik digolongkan menjadi analgesik narkotik, non narkotik ataupun kombinasi. Pasien yang paling banyak menggnakan analgesik adalah pasien dengan diagnosa stadium yang tidak diketahui, seperti dijelaskan sebelumnya kemungkinan pasien pada stadium ini adalah pasien stadium lanjut. Penggunaan analgesiknya pun meliputi analgesik non narkotik, analgesik narkotik dan kombinasi analgesik narkotik+ narkotik. Jika dilihat kembali stadium 3 menggunakan analgesik non narkotik, analgesik narkotik , kombinasi analgesik non narkotik+ non narkotik dan kombinasi analgesik narkotik+narkotik. Semakin lanjut stadium penyakit, dapat diasumsikan bahwa kemungkinan pasien untuk menggunakan analgesik berbagai golongan akan semakin banyak. Hal ini juga kemungkinan disebabkan oleh semakin ganasnya pertumbuhan sel-sel kanker akan semakin memperberat nyeri yang dirasakan oleh pasien. Karena menurut Farastuti 2005 massa tumor yang bertambah besar akan menekan saraf, tulang, dan organ lain yang ada di sekitarnya sehingga menimbulkan nyeri. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Hal ini juga dipengaruhi oleh derajat nyeri yang dialami pasien dimana analgesik non narkotik hanya bisa mengatasi nyeri ringan-nyeri sedang, yang selanjutnya pada nyeri sedang-nyeri berat diatasi dengan analgesik kombinasi non narkotik+non narkotik, atau kombinasi non narkotik+ narkotik atau juga bisa digunakan analgesik narkotik. Penggunaan analgesik ini tentunya disesuaikan dengan kondisi nyeri pasien.

2.5.5 Distribusi Jumlah Pasien berdasarkan Tingkat nyeri sebelum

diberikan Analgesik Dapat dilihat pada hasil penelitian diatas bahwa dari 74 pasien yang ada, terdapat 3 tingkat nyeri yang berbeda, yaitu; Nyeri ringan, Nyeri sedang dan Nyeri berat. Dari ketiga nyeri ini yang merupakan nyeri paling rendah adalah nyeri ringan dan nyeri ringan ini adalah nyeri terbanyak yang diderita oleh pasien kanker organ reproduksi wanita. Nyeri berat adalah jumlah yang paling sedikit dibandingkan dengan nyeri yang lainnya dari sejumlah pasien yang ada. Sedangkan pada penelitian ini nyeri ringan lebih mendominasi dibandingkan dengan nyeri yang lainnya. Hasil ini tidak sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Guswita 2007 terhadap pasien kanker yang ada di RS Kanker Dharmais. Dimana yang menempati urutan tertinggi dalam kasus nyeri yang ada adalah nyeri sedang dengan persentase sebesar 54.17 . Hal ini kemungkinan dikarenakan sampel yang digunakan berbeda kriteria, dimana pada penelitian Guswita hanya menggunakan sampel pada pasien dengan stadium 3 dan stadium lanjut. Persentase yang tidak sama ini seperti disebutkan tadi kemungkinan karena pada penelitian ini menggunakan sampel dengan berbagai stadium. Tanpa memilahnya dalam stadium lanjut yang diduga pada stadium lanjut pasien akan mengalami nyeri yang lebih berat dibandingkan dengan stadium sebelumnya. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

2.5.6 Profil Penggunaan Analgesik Tunggal dan Kombinasi Pada Pasien