Kanker Leher Rahim Kanker Cervix Kanker Vulva
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dalam 40 tahun antara tahun 1950 dan 1989. Angka insidens meningkat
secara konstan sampai 1 setiap tahun hingga tahun 1980-an. Statistik
terakhir menunjukkan bahwa resiko sepanjang hidup untuk mengalami kanker adalah 1 dari 8 wanita. Resiko ini tidak sama dengan kelompok usia.
Sebagai contoh, resiko untuk mengalami kanker Mammae sampai usia 35 tahun adalah 1 dalam 622; resiko mengalami kanker Mammae sampai usia 60
adalah 1 dalam 24. 2.1.1
Kanker Ovarium
Kanker ovarium merupakan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga 3 dermoblast ektodermal, endodermal,
mesodermal dengan sifat-sifat histiologis maupun biologis yang beraneka ragam Smeltzer Bare, 2002.
Kanker Ovarium merupakan salah satu keganasan ginekologi yang paling sering ditemukan pada perempuan dan menempati urutan kedua setelah
kanker serviks. Angka kematian akibat kanker ovarium di Departemen Obstetri dan Ginekologi RS Dr. Cipto Mangunkusumo RSCM pada tahun
1989-1992 sebesar 22,6 dari 327 kematian kanker ginekologi. Pada umumnya penderita datang sudah dalam stadium II-IV 42,5 sehingga
keberhasilan pengobatan sangat rendah Sihombing Sirait, 2007. Wanita dengan kanker Ovarium mempunyai resiko mengidap kanker payudara 3
sampai 4 kali lipat dan wanita dengan kanker payudara mempunyai resiko yang meningkat terhadap kanker ovarium Smeltzer Bare, 2002.
Faktor-faktor resiko meliputi diet tinggi lemak; merokok; alkohol; riwayat kanker payudara, kolon dan endometrium. Tanda-tanda dan gejalanya
termasuk haid tidak teratur, ketegangan menstruasi, darah menstruasi yang terlalu banyak dengan nyeri tekan pada mammae, menoupouse dini, rasa
tidak nyaman pada abdomen, tekanan pada pelvis, dan sering berkemih Smeltzer Bare, 2002.