Kanker Mammae Kanker Organ Reproduksi Wanita

5 UIN Syarif Hidayatullah Jakarts

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Kanker

2.1.1 Pengertian Kanker

Kanker atau karsinoma adalah pembentukan jaringan baru yang abnormal dan bersifat ganas maligne. Sekelompok sel yang mendadak menjadi liar dan memperbanyak diri secara pesat dan terus menerus proliferasi. Akibatnya adalah pembengkakan atau benjolan yang disebut tumor atau neoplasma Lat. Neo= baru, plasma= bentukan Tjay dan Rahardja, 2010. Kanker atau tumor ganas ini terjadi manakala sel normal tumbuh menjadi ganas dan tak terkendali. Keadaan yang sudah gawat ini diperparah karena tumor dapat bermetastatis, atau menyebar kebagian tubuh lainnya. Penyakit yang menakutkan ini dapat berkembang karena faktor keturunan, faktor karsinogen lingkungan, dan virus Harkness, 1989. Kanker adalah istilah umum untuk sekelompok besar penyakit yang dapat mempengaruhi setiap bagian tubuh. Istilah lain yang digunakan adalah tumor ganas dan neoplasma. Salah satu ciri dari Kanker adalah pembentukan secara cepat sel-sel abnormal yang tumbuh melampaui batas, dan yang kemudian dapat menyerang bagian tubuh lain dan menyebar ke organ lain. Proses ini disebut sebagai metastasis. Metastasis merupakan penyebab utama kematian akibat Kanker WHO, 2013.

2.2 Kanker Organ Reproduksi Wanita

2.2.1 Kanker Mammae

Salah satu jenis kanker yang sangat terkenal adalah kanker Mammae. Kanker Mammae adalah suatu keganasan yang berasal dari jaringan Mammae Sukandar et.al., 2011 dan Dipiro et.al., 2009, merupakan pertumbuhan sel Mammae yang tidak terkontrol karena terjadi perubahan abnormal dari gen yang berperan dalam pembelahan sel Handayani, 2012. Tidak ada satupun penyebab spesifik dari kanker Mammmae; sebaliknya serangkaian faktor genetik, hormonal, dan kejadian lingkungan yang dapat UIN Syarif Hidayatullah Jakarta menunjang terjadinya kanker ini. Bukti yang terus bermunculan menunjukkan bahwa perubahan genetik berkaitan dengan kanker Mammae, namun apa yang menyebabkan perubahan genetik belum diketahui. Perubahan genetik ini termasuk perubahan atau mutasi dalam gen normal Suzanne, 2002. Menurut Suzanne 2002 meskipun belum ada penyebab spesifik kanker Mammae yang diketahui, para peneliti telah mengidentifikasi sekelompok faktor resiko. Hal yang harus diingat adalah, bahwa hampir 60 wanita yang didiagnosa kanker Mammae tidak mempunyai faktor-faktor resiko teridentifikasi kecuali lingkungan hormonal mereka. Faktor-faktor resiko tersebut mencakup :  Riwayat pribadi tentang kanker Mammae.  Anak perempuan atau saudara perempuan hubungan keluarga langsung dari wanita yang menderita kanker Mammae.  Menarke dini menstruasi sebelum 12 tahun.  Tidak mempunyai anak atau mempunyai anak pertama setelah 30 tahun.  Menoupose pada usia lanjut setelah usia 50 tahun.  Riwayat penyakit Mammae jinak.  Pemajanan terhadap radiasi ionoisasi selama masa pubertas dan sebelum usia 30 tahun .  Obesitas.  Kontraseptif oral.  Terapi penggantian hormon.  Konsumsi alkohol. Kanker Mammae dapat terjadi dibagian mana aja dalam Mammae, tetapi mayoritas terjadi pada kuadran atas terluar dimana sebagian besar jaringan Mammae terdapat. Kanker Mammae umum terjadi pada Mammae sebelah kiri. Keluhan nyeri yang menyebar pada Mammae dan nyeri tekan yang terjadi pada saat menstruasi biasanya berhubungan dengan penyakit Mammae jinak Suzanne, 2002. Menurut Suzanne 2002 kanker Mammae adalah masalah kesehatan utama di Amerika Serikat . Insiden keseluruhannya meningkat sampai 54 UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dalam 40 tahun antara tahun 1950 dan 1989. Angka insidens meningkat secara konstan sampai 1 setiap tahun hingga tahun 1980-an. Statistik terakhir menunjukkan bahwa resiko sepanjang hidup untuk mengalami kanker adalah 1 dari 8 wanita. Resiko ini tidak sama dengan kelompok usia. Sebagai contoh, resiko untuk mengalami kanker Mammae sampai usia 35 tahun adalah 1 dalam 622; resiko mengalami kanker Mammae sampai usia 60 adalah 1 dalam 24. 2.1.1 Kanker Ovarium Kanker ovarium merupakan tumor dengan histiogenesis yang beraneka ragam, dapat berasal dari ketiga 3 dermoblast ektodermal, endodermal, mesodermal dengan sifat-sifat histiologis maupun biologis yang beraneka ragam Smeltzer Bare, 2002. Kanker Ovarium merupakan salah satu keganasan ginekologi yang paling sering ditemukan pada perempuan dan menempati urutan kedua setelah kanker serviks. Angka kematian akibat kanker ovarium di Departemen Obstetri dan Ginekologi RS Dr. Cipto Mangunkusumo RSCM pada tahun 1989-1992 sebesar 22,6 dari 327 kematian kanker ginekologi. Pada umumnya penderita datang sudah dalam stadium II-IV 42,5 sehingga keberhasilan pengobatan sangat rendah Sihombing Sirait, 2007. Wanita dengan kanker Ovarium mempunyai resiko mengidap kanker payudara 3 sampai 4 kali lipat dan wanita dengan kanker payudara mempunyai resiko yang meningkat terhadap kanker ovarium Smeltzer Bare, 2002. Faktor-faktor resiko meliputi diet tinggi lemak; merokok; alkohol; riwayat kanker payudara, kolon dan endometrium. Tanda-tanda dan gejalanya termasuk haid tidak teratur, ketegangan menstruasi, darah menstruasi yang terlalu banyak dengan nyeri tekan pada mammae, menoupouse dini, rasa tidak nyaman pada abdomen, tekanan pada pelvis, dan sering berkemih Smeltzer Bare, 2002.

2.1.2 Kanker Leher Rahim Kanker Cervix