UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.5.6 Profil Penggunaan Analgesik Tunggal dan Kombinasi Pada Pasien
Kanker Mammae di RSUP Fatmawati tahun 2012
Berdasarkan penggunaan analgesik tunggal dan kombinasi pada pasien Kanker Mammae di RSUP Fatmawati dapat diketahui bahwa sebanyak 33
pasien Kanker Mammae Menggunakan analgesik Tunggal, sedangkan 5 pasien lainnya adalah pengguna analgesik kombinasi.
Dari penggunaan analgesik tunggal yang digunakan pada penderita kanker Mammae, kebanyakan pasien menggunakan Deksketoprofen
Trometamol, dalam beberapa penelitian menunjukkan bahwa Deksketoprofen memperlihatkan kemampuan untuk diabsorbsi dengan cepat, mencapai kadar
efektif dalam waktu yang singkat, dan terbukti efektif dari beberapa penelitian terdahulu. Deksketoprofen merupakan NSAID yang memenuhi
semua kriteria NSAID yang ideal dengan potensi meningkat dan lebih murni, selain itu dengan adanya tambahan garam trometamol,
menyebabkan solubilitas meningkat dan mula kerja lebih cepat Meliala et. al., 2007.
Beberapa penelitian lain juga menunjukkan bahwa Dexketoprofen Trometamol 25 mg yang diberikan secara oral adalah merupakan terapi
analgesik yang baik dalam pengobatan nyeri kanker tulang, dibandingkan dengan ketorolak 10 mg yang diberikan empat kali sehari Rodriquez et.al.,
2003 . Kemungkinan penggunaan analgesik tunggal pada pasien Kanker Mammae yang mengalami penggantian Ketorolak Trometamin menjadi
Deksketoprofen Trometamol disebabkan oleh efektifitas dari Deksketoprofen Trometamol yang lebih baik dibandingkan dengan Ketorolak Trometamin.
Seperti hasil penelitian yang menunjukkan bahwa Deksketoprofen cukup efektif atau sangat efektif dibandingkan dengan ketorolak. Rodriquez et.al.,
2003. Sedangkan analgesik kombinasi yang diberikan pada pasien kanker
Mammae sangat bervariasi dan digunakan sama banyaknya dari sejumlah pasien kanker Mammae yang ada. Kombinasi analgesik ini dimaksudkan
untuk memperkuat efek analgesi yang diberikan pada pasien untuk mengatasi nyeri. Penggunaan kombinasi analgesik dengan mekanisme yang berbeda
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
dapat meningkatkan efek pada nyeri, lagipula, kombinasi ini juga dapat menimbulkan efek yang sinergis. Dengan demikian, penggunaan dosis yang
lebi rendah dari tiap analgesik yang digunakan secara kombinasi dapat menghindari kejadian efek samping Raffa.,R.B, 2001.
Kondisi nyeri setelah diberikan analgesik tunggal pada pasien Kanker Mammae rata-rata menunjukkan adanya hilang nyeri pada pasien dengan
persentase yang lebih besar dari pada nyeri yang hanya berkurang ataupun yang tidak hilang. Sedangkan pada penggunaan analgesik kombinasi terhadap
nyeri tidak memberikan gambaran yang lebih baik dalam menghilangkan nyeri pasien kanker Mammae jika dibandingkan dengan penggunaan
analgesik kombinasi.
2.5.7 Profil Penggunaan Analgesik Tunggal dan Kombinasi Pada Pasien