82 Melihat  dari  tabel  ceklis  evaluasi,  musik  sampah  membawa
dampak  positif    terhadap    perilaku  anak  yang  berhubungan  dengan penerimaan  sebaya.  Dilihat  dari  tabel  tersebut  bahwa  anak  mengalami
perubahan  dimana  anak  mulai  mengutamakan  kepentingan  bersama daripada  kepentingan  pribadi,  menghargai  perasaan  dan  mempedulikan
orang  lain,  tidak  memilah  milih  dalam  menolong  orang  lain.
89
Hal tersebut sesuai dengan wawancara yang peneliti lakukan, sbb:
“Pasti  bantuin  kak,  siapa  tau  aja  nanti  kita  juiga  bakal  ngalamin  gitu. Saling tolong menolong lah pokoknya.”
90
“Mereka punya rasa tolong menolong yang tinggi, tapi di lihat juga itu orang punya kesulitan dalam hal apa. Kalau mereka gabisa bantu mereka
pasti ngomong ke kita yang ada di Dilts”
91
Dalam  pergaulan  dengan  teman  sebaya,  anak  didik  memiliki banyak teman dan tidak memiliki masalah dengan teman-temannya. Anak
didik  biasa  mengisi  waktu  luang  dengan  mengajak  temannya  untuk bermain  kerumah,  bermain  bola,  atau  bermain  video  game.  Menurut
teman-temannya,  anak  didik  adalah  sosok  yang  mudah  bergaul,  humoris dan sedikit agak jahil.
“Sering kak, kadang main kerumah saya atau saya kerumah teman saya. Kalau nggak biasanya kita maen PS, maen bola, ya gitu deh kak gimana
sih kalo lagi maen sama temen .”
92
“Kalo  kata  temen  yang  laen  saya  orangnya  kocak,  sedikit  jahil  ama temen. Hehehehe”
93
89
Berdasarkan hasil table ceklis point 11, 35, 20
90
Wawancara peneliti dengan AR peserta musik sampah pada 29 Oktober 2014
91
Wawancara peneliti dengan  Kak Udin instruktur musik sampah pada 5 November 2014
92
Wawancara peneliti dengan AMN peserta musik sampah pada tanggal 29 Oktober 2014
93
Wawancara peneliti dengan AR peserta musik sampah pada 29 Oktober 2014
83 Dapat  dikatakan  bahwa  program  musik  sampah  berhasil  dalam
memberikan pengaruh terhadap anak didik dalam hal penerimaan sebaya. Anak  didik  mudah  untuk  bergaul  dan  tidak  memiliki  masalah  dengan
teman sepermainan.
5. Keterampilan komunikasi
Keterampilan komunikasi merupakan salah satu keterampilan yang diperlukan  untuk  menjalin  hubungan  sosial  yang  baik.  Kemampuan  anak
dalam  berkomunikasi  dapat  dilihat  dalam  beberapa  bentuk,  antara  lain menjadi  pendengar  yang  responsif,  mempertahankan  perhatian  dalam
pembicaraan dan memberikan umpan balik terhadap lawan bicara. Dalam  table  ceklis  point  ketujuh  terjadi  perubahan  dalam  hal
komunikasi  anak  yang  mengikuti  musik  sampah,  sebelum  mengikuti kegiatan tersebut  komunikasi anak didik dengan  orang lain tidak berjalan
dengan  baik.  Tetapi  saat  ini  komunikasi  anak  didik  dengan  orang  lain berjalan dengan baik, hal ini juga di pengaruhi oleh adanya evaluasi pada
saat  proses  pembelajaran  musik  sampah  dimana  anak  didik  di  haruskan berpendapat.  Anak  didik  diajarkan  mendengarkan  dan  menghargai
pendapat teman pada saat evaluasi berlangsung. Dengan  adanya  proses  evaluasi  anak  didik  dapat  berkomunikasi
dan menjadi  pendengar yang baik  pada saat  berkomunikasi  dengan orang lain.  Pada  saat  proses  komunikasi  berlangsung  anak  didik  mendengarkan
dengan  seksama  tanpa  memotong  pembicaraan  orang  lain.  Dengan keterampilan  komunikasi  yang  baik  yang  dimiliki  oleh  anak  didik,  orang
84 lain dan teman-teman senang berkomunikasi  dengan  anak didik.
94
Hal  ini berdasarkan  wawancara  peneliti  dengan  instruktur  musik  sampah  Dilts,
Kak Udin sbb:
“Komunikasi  mereka  sama  yang  lain  bagus  sih,  ga  ada  jarak  antara sesama  anak  rumah  singgah.  Tapi  kalau  sama  orang  lain  yang  belum
mereka kenal ya agak tertutup.”
95
Proses komunikasi yang baik juga peneliti rasakan pada saat proses wawancara  dengan  anak  didik  peserta  musik  sampah,  dimana  pada  saat
wawancara  berlangsung,  anak  didik  mendengarkan  dengan  baik  tiap pertanyaan  yang  peneliti  sampaikan,  menjawab  dengan  cepat  dan  mudah
dipahami.  Di  luar  proses  wawancara,  komunikasi  peneliti  dengan  anak didik  juga  tetap  berjalan  dengan  baik  dengan  adanya  proses  komunikasi
dua arah. Seperti  yang  sudah  di  jelaskan  dalam  bab  sebelumnya,  semua
faktor dan dimensi keterampilan sosial saling melengkapi dan tumpang tindih. Kelima  dimensikarakteristik  ini  tidak  secara  tegas  membedakan  antara  satu
sama lainnya. Dengan kata lain, dimensi dimensi tersebut tidak berdiri sendiri tetapi  masih  saling  berhubungan.  Bahkan  diantara  karakteristik  tersebut  ada
yang  saling  tumpang  tindih  overlap.  Misalnya  karakteristik  perilaku interpersonal    dengan  keterampilan  komunikasi.  Di  dalam  kedua  karakteristik
tersebut terdapat keterampilan sosial yang sama, yaitu menjalin interkasi sosial dengan  orang  lain.  Ketumpang  tindihan  ini  memang  menjadi  kritik  bagi
taksonomi  tersebut.  Tetapi  hal  ini  masih  dapat  diterima.  Ketumpang  tindihan
94
Berdasarkan hasil table ceklis poin 7, 18, 52
95
Wawancara peneliti dengan instruktur musik sampah Kak Udin pada 5 November 2014