Anak didik suka memotong pembicaraan orang lain
orang lain 45. Anak didik suka bekerja sama atau mencontek saat
ujian
46. Anak didik mengajak teman-temannya untuk
bermain kerumah
47
Anak didik akan menghentikan perbuatan apabila orang lain tidak menyukainya
48. Saat orang tua, guru memarahi anak didik, anak didik percaya bahwa mereka tetap menyayanginya
49. Anak didik menghargai pendapat teman saat melakukan diskusi kelompok
50. Anak didik akan bertanya kepada guru ketika tidak paham
51. Anak didik lalai terhadap tugas
52. Anak didik suka memotong pembicaraan orang lain
53. Walaupun anak didik salah, dia tidak mau menerima kritikan dari orang lain
54. Anak didik mudah merasa kasihan kepada orang lain yang kesulitan
55. Anak didik pura pura tidak tahu ketika adal orang lain yang sedang kesulitan
56.
TRANSKIP WAWANCARA Nama
: Bayu Indra Kusuma Jabatan : Direktur Manager
Waktu
: Rabu, 1 Oktober 2014 Tempat
: Ruang Kerja Direktur Manager
1. Sejak kapan Dilts Foundation didirikan?
“Kegiatan Dilts foundation bermula dari tahun 1996, awalnya hanya fokus di bidang kesehatan. Lalu pada saat krisis moneter tahun 1998 muncul fenomena
anak yang bekerja di jalanan seperti mengamen, menyemir, memulung. Atas dasar itulah fokus kegiatan Dilts bertambah di bidang pendidikan. Sejak tahun
1998 hingga 2001 kegiatan pendidikan Dilts dilakukan di kolong jembatan TB. Simatupang. Melihat antusiasme para anak jalanan yang ikut kegiatan
belajar di kolong jembatan tersebut terus bertambah. Akhirnya seluruh pengajar mengusulkan untuk dijadikannya Dilts Foundation sebagai yayasan
hingga pada tanggal 1 Mei 2001 secara resmi Dilts Foundation menjadi sebuah yayasan.
” 2.
Siapa pencetus didirikannya Dilts Foundation ? “Pencetus Dilts Foundation pada awalnya adalah Ibu Wahyu Setyowati dan
suaminya Bapak DR.Russel Dilts. ”
3. Apa yang menjadi latar belakang didirikannya Dilts Foundation ?
“Selain karena alasan yang sudah saya sebutkan di pertanyaan nomer satu, yang melatar belakangi didirikannya Dilts Foundation adalah keprihatinan
terhadap anak anak yang turun ke jalanan, ibu Wahyu dan para relawan peduli dengan anak anak ini dengan memberi mereka kesempatan agar anak anak
jalanan kembali kesekolah, selain itu juga ingin mengurangi kegiatan anak anak di jalanan.
4. Apa visi dan misi Dilts Foundation ?
“Visi Dilts Foundation adalah memberikan kesempatan kepada anak anak untuk menjalani hidup yang lebih baik, sehat, aman dan produktif. Misi Dilts
Foundation adalah Menjembatani, Mendidik, Merubah, Memberdayakan, Memberi contoh.
” 5.
Apa moto Dilts Foundation ? “Motto Dilts Foundation adalah Give the kid a change.”
6. Seperti apa struktur organisasi yang ada di Dilts Foundation ?
“Struktur organisasi Dilts Foundation tidak jauh berbeda jika dibandingkan dengan struktur organisasi lembaga lainnya, hanya saja kita menambahkan
beberapa bagian atau divisi sesuai dengan kebutuhan Dilts Foundation. ”
7. Program pelayanan apa saja yang ada di Dilts Foundation ?
“Pendidikan mencakup rumah singgah, beasiswa, kesehatan pos sehat dilts, bakti social, dilts peduli sesama, pemberdayaan masyarakat.
” 8.
Fasilitas apa saja yang tersedia di Dilts Foundation ? “Rumah singgah, teather, computer, music, taman bacaan, pos sehat Dilts.”
9. Apakah Dilts Foundation memiliki persyaratan dalam memilih warga binaan ?
“Ya tentu saja, karena DIlts Foundation di tujukan untuk para anak jalanan, keluarga pra-sejahtera perkotaan, keluarga pemulung dengan batas usia 5
sampai 18 tahun. ”
10. Darimana saja sumber dana Dilts Foundation di peroleh ?
“Dari dinas sosial, kementerian social, CSR perusahaan, maupun para donator perseorangan.
” 11.
Berapa jumlah anak yang menjadi warga binaan di Dilts Foundation ? “Hingga tahun 2014 jumlah anak yang ada di DIlts berjumlah 127 orang.”
12. Berapa jumlah anak yang mengikuti program art therapy musik sampah ?
“7 orang anak.” 13.
Prestasi apa saja yang pernah di raih oleh Dilts Foundation ? “Banyak prestasi dan penghargaan yang sudah di raih oleh Dilts Foundation,
diantara prestasi yang terbaru adalah launching album rap SKUBYB, yaitu album rap untuk anak anak yang lagunya di ciptakan dan dinyanyikan sendiri
oleh anak anak dengan gaya rap.
” 14.
Bagaimana kemitraan antara Dilts Foundation dengan pihak luar ? “Hubungan antara Dilts Foundation dengan pihak luar dapat dikatakan sangat
baik. Tiap tahun kita selalu mengirimkan laporang pertanggung jawaban ke semua mitra dan donator. Beberapa dari mereka bahkan melakukan kunjungan
rutin ke rumah singgah
.”
TRANSKIP WAWANCARA Nama
: Bayu Indra Kusuma Jabatan : Direktur Manager
Waktu
: Rabu, 1 Oktober 2014 Tempat
: Ruang Kerja Direktur Manager
1. Apa yang dimaksud dengan program musik sampah?
“Sebenarnya penamaan musik sampah itu ketidak sengajaan. Alasan kenapa disebut music sampah adalah karena alat alat yang digunakan untuk bermain
merupakan barang barang yang sudah tidak terpakai yang bisa mengeluarkan bunyi
.”
2. Siapa yang awal mulanya membentuk program musik sampah di Dilts Foundation?
“Musik sampah terbentuk pada tahun 2007 atas saran dari seorang relawan Dilts Foundation yang juga merupakan mahasiswa jurusan musik di Institut
Kesenian Jakarta yaitu Raden Agung H. F.”
3. Bagaimana awal mula terbentuknya program musik sampah dan atas dasar apa?
“Awalnya musik sampah adalah penggabungan dari kegiatan teather yang sudah ada terlebih dahulu. Fungsi pada awalnya adalah sebagai pengiring agar
lebih bervariasi dan meaning full. Musik sampah sendiri dibentuk tahun 2007 oleh salah satu relawan mahasiswa jurusan musik di IKJ yang bernama R.
Agung H. F .”
4. Apakah yang mendasari terbentuknya program musik sampah di Dilts Foundation?
Ya itu tadi yang udah saya bilang sebelumnya, selain itu agar ada jenis seni lain di Dilts, anak-anak juga sbanyak yang suka jadinya.
5. Apa tujuan dan manfaat dari program musik sampah yang dijalankan di Dilts
Foundation? “Pada awalnya musik sampah bertujuan untuk penambah variasi di kegiatan
teather, mengajarkan kepada anak-anak bahwa dari sebuah peralatan yang sudah tidak terpakai dapat menghasilkan sebuah karya. Sedangkan bagi para
anak anak tersendiri musik sampah dapat memberikan untuk kesenangan,
menambah kepercayaan diri, keberanian untuk tampil di depan orang banyak, disiplin, memiliki komitmen, lebih rajin.
” 6.
Apakah kegiatan musik sampah di Dilts Foundation sudah tersusun didalam jadwal? “Untuk beberapa bulan belakangan, kegiatan musik sampah belum tersusun di
jadwal. Namun biasanya kami mengadakan latihan satu minggu sekali untuk merefresh agar tidak lupa.
”
7. Siapa saja peserta yang dapat mengikuti program musik sampah di Dilts Foundation?
“Sebenernya semua anak-anak yang ada di rumah singgah dapat mengikuti musik sampah,tapi kita membatasi usia anak yang ikut musik sampah pada
kisaran Sekolah Dasar sampai SMP .”
8. Ada berapa orang peserta yang mengikuti program musik sampah di Dilts
Foundation? “Sampai saat ini anak yang mengikuti musik sampah berjumlah 7 orang.”
9. Adakah kriteria khusus yang ditujukan bagi para peserta program musik sampah? Apa
saja? “Untuk persyaratan khusus tidak ada, hanya yang terpenting memiliki
komitmen sama tanggung jawab yang tinggi dan merupakan keinginan pribadi si anak, bukan hanya ikut-ikutan temannya saja.soalnya musik sampah itu tim,
mereka gaboleh berhenti di tengah jalan. Kalo ada yang begini kita mulai belajar dari awal lagi
” 10.
Peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam melaksanakan program musik sampah? “Di musik sampah peralatan yang digunakan berasal dari barang yng sudah
tidak terpakai yang bisa menghasilkan bunyi, seperti botol kaca bekas, panci dan tutupnya, gallon dsb
.” 11.
Apa saja tahapan dalam melaksanakan kegiatan musik sampah? “Tahapan pertama adalah mengumpulkan para anak-anak yang mengikuti
musik sampah, disitu pengajar memberikan teori. Setelah pemberian teori, anak anak mencari sendiri alat musik di sekitar mereka menggunakan barang
yang sudah tidak terpakai untuk mereka mainkan. Setelah para anak anak mendapat alat musik, para anak anak harus mengenal terlebih dahulu bunyi
dari masing masing alat yang mereka bawa. Setelah itu baru mereka di ajarkan
tentang irama, rytme dan tempo baru setelah itu di gabungkan untuk menghasilkan sebuah musik.”
12. Siapa saja yang berperan dalam pelaksanaan program musik sampah di Dilts
Foundation? “Semua orang memiliki peran dalam musik sampah, seperti gurupengajar,
instruktu r ,musik sampah, orang tua, dan teman.”
13. Berapa orang pendamping yang bertugas dalam melaksanakan program musik
sampah di Dilts Foundation? “4 orang meliputi instruktur dan guru”
14. Apakah para pendamping yang ditugasi sudah pernah mengikuti pelatihan tentang
musik sampah? “Sebenarnya mereka belum pernah mendapat pelatihan musik sampah, hanya
saja mereka semua yang terlibat mengerti tentang musik, apalagi kita sering melakukan study banding maupun pementasan yang di dalamnya kita bertemu
dengan tim dan pelatih musik sampah lain, disitulah kita bertyukar pikiran tentang musik sampah.”
15. Jika para pendamping sudah pernah mengikuti pelatihan tersebut, berapa kali
pelatihan yang telah diikuti?
16. Berapa kali dalam seminggu program musik sampah yang dilaksanakan di Dilts
Foundation? “Kita seminggu sekali mengadakan latihan rutin untuk merefresh kembali
materi yang sudah diberikan, namun jika ada pementasan biasanya kita melakukan latihan bias sampai seminggu full.”
17. Bagaimana proses atau metode penyampaian materi yang diberikan pelatih pada saat
latihan musik sampah? “Hampir sama dengan metode penyampaian lainnya, dimana sebelumnya kita
ada teori di kelas, selain itu disini kita juga tidak membedakan antara guru, instruktur maupun murid, sifatnya di musik sampah lebih seperti sharing.
Seperti teman, tidak pernah memforsir porsi latihan. Kita juga selalu memberi games di sela sela latihan agar anak anak tidak jenuh
”
TRANSKIP WAWANCARA Nama
: Udin Jabatan : Instruktur musik sampah
Waktu
: Rabu, 5 November 2014 Tempat
: Kamar istirahat
1. Apa yang dimaksud dengan musik sampah?
“Kenapa disebut musik sampah adalah karena alat alat yang digunakan untuk bermain merupakan barang barang yang sudah tidak terpakai yang bisa
mengeluarkan bunyi .”
2. Siapa yang awal mulanya membentuk program musik sampah di Dilts Foundation?
“Musik sampah terbentuk tahun 2007 dari saran kak Agung, awalnya dia yang ngelatih musik sampah soalnya dia jug
a relawan di rumah singgah.” 3.
Bagaimana awal mula terbentuknya program musik sampah dan atas dasar apa? “Awalnya musik sampah itu buat pengisi musik di kegiatan teater, tapi makin
lama lama musik sampah jadi kegiatan yang terpisah dari teater, walaupun kalo ada penampilan teater musik sampah juga masih jadi pengisi musiknya
.” 4.
Apakah yang mendasari terbentuknya program musik sampah di Dilts Foundation? “Awalnya kan itu tadi buat pengisi teater, tapi selain itu musik sampah juga
banyak manfaatnya.”
5. Apa tujuan dan manfaat dari program musik sampah yang dijalankan di Dilts
Foundation? “kaya ngajarin anak buat mendaur ulang sampah, ngasih kegiatan yang
menyenangkan juga buat anak-anak, selain itu manfaat ke diri anak juga ada seperti komitmen, tanggung jawab, anak-anak jadi percaya diri, berani
berpendapat juga.
” 6.
Apakah kegiatan musik sampah di Dilts Foundation sudah tersusun didalam jadwal? “Untuk sekarang jadwal latihan musik sampah tiap 1 kali seminggu, Cuma
harinya ga tentu. Kecuali kalau musik sampah ada jadwal tampil biasanya jadwal latihan diperbanyak
” 7.
Siapa saja peserta yang dapat mengikuti program musik sampah di Dilts Foundation? “Siapa aja bisa ikut musik sampah, tapi kan ga mungkin semua kita ikutin
dalam musik sampah, yang penting itu si anaknya punya kemauan sama komitmen karena musik sampah itukan tim
.” 8.
Ada berapa orang peserta yang mengikuti program musik sampah di Dilts Foundation?
“Sekarang yang ikut musik sampah ada 7 orang.” 9.
Peralatan apa saja yang dibutuhkan dalam melaksanakan program musik sampah? “Di musik sampah peralatan yang digunakan berasal dari barang yng sudah
tidak terpakai yang bisa menghasilkan bunyi, seperti botol kaca bekas, panci dan tutupnya, gallon dsb
.” 10.
Apa saja tahapan dalam melaksanakan kegiatan musik sampah? “Tahapan pertama adalah mengumpulkan para anak-anak yang mengikuti
musik sampah, disitu pengajar memberikan teori. Setelah pemberian teori, anak anak mencari sendiri alat musik di sekitar mereka menggunakan barang
yang sudah tidak terpakai untuk mereka mainkan. Setelah para anak anak mendapat alat musik, para anak anak harus mengenal terlebih dahulu bunyi
dari masing masing alat yang mereka bawa. Setelah itu baru mereka di ajarkan tentang irama, rytme dan tempo baru setelah itu di gabungkan untuk
menghasilkan sebuah
musik.” 11.
Siapa saja yang berperan dalam pelaksanaan program musik sampah di Dilts Foundation?
“Semua orang memiliki peran dalam musik sampah, seperti gurupengajar, instruktur ,musik sampah, orang tua, dan teman.”
12. Berapa orang pendamping yang bertugas dalam melaksanakan program musik
sampah di Dilts Foundation? “4 orang meliputi instruktur dan guru”
13. Apakah para pendamping yang ditugasi sudah pernah mengikuti pelatihan tentang
musik sampah? “Sebenarnya mereka belum pernah mendapat pelatihan musik sampah, hanya
saja mereka semua yang terlibat mengerti tentang musik, apalagi kita sering melakukan study banding maupun pementasan yang di dalamnya kita bertemu
dengan tim dan pelatih musik sampah lain, disitulah kita bertyukar pikiran tentang musik sampah.”
14. Bagaimana proses atau metode penyampaian materi yang diberikan pelatih pada saat
latihan musik sampah? “Hampir sama dengan metode penyampaian lainnya, dimana sebelumnya kita
ada teori di kelas, selain itu disini kita juga tidak membedakan antara guru, instruktur maupun murid, sifatnya di musik sampah lebih seperti sharing.
Seperti teman, tidak pernah memforsir porsi latihan. Kita juga selalu memberi games di sela sela latihan agar anak anak tidak jenuh
”
15. Menurut anda, apa kelebihan anak-anak yang mengikuti musik sampah di banding
kegiatan lainnya? “Yang paling kelihatan sih anak-anak lebih percaya diri karena mereka
terbiasa tampil di depan banyak orang, kekeluargaan mereka juga lebih baik soalnya mereka adalah tim. Ga hanya sesama anak musik sampah aja, tapi ke
semuanya juga sih. Anak-anak musik sampah juga punya kemauan belajar lebih di banding yang lain.
” 16.
Adakah perubahan yang dialami anak, sebelum hingga sesudah mengikuti musik sampah?
“Ada, awalnya mereka kan nakal karena biasa di jalan, susah di ajak belajar, maunya main terus, sekarang alhamdulillah mereka udah bisa di bilangin
mana yang boleh dan ga boleh, tau aturan lah, pas belajar jadi konsentrasi awalnya kan bercanda terus kalo lagi belajar. Lebih pede, mereka ga malu
berpendapat
.” 17.
Adakah kendala saat awal pelaksanaan musik sampah? Bagaimana cara mengatasinya?
“Awalnya mah susah gabungin anak anak yang ikut musik sampah, anak anaknya masih sendiri gitu, Cuma ya akhirnya karena musik sampah itu tim mereka akhirnya
ya ngobrol, jadi kenal satu sama lain, pas evaluasi secara ga langsung juga anak anak di ajarin ngomong di depan yang lain. Akhirnya kan mereka pede tuh kalo ngomong
di depan orang,
”
18. Bagaimana kehadiran anak-anak saat latihan musik sampah?
“Anak anak tiap ada latihan hampir semuanya dateng, paling kalo emang sakit atau ada kegiatan laennya, tapi mereka pasti ngabarin. Masing-masing anak juga saling
ngabarin ke yang lainnya buat dateng latihan. ”
19. Bagaimana komunikasi mereka terhadap orang lain?
“Komunikasi mereka sama yang lain bagus sih, ga ada jarak antara sesama anak rumah singgah. Tapi kalau sama orang lain yang belum mereka kenal ya
agak tertutup. ”
20. Jika ada orang lain yang sedang kesulitan, bagaimana reaksi anak-anak?
“Mereka punya rasa tolong menolong yang tinggi, tapi di lihat juga itu orang punya kesulitan dalam hal apa. Kalau mereka gabisa bantu mereka pasti
ngomong ke kita yang ada di Dilts. ”
21. Sebagai instruktur musik sampah, perubahan seperti apa yang di harapkan bagi anak
yang mengikutinya?? “Kita ngajarin ke anak bahwa sampah atau barang bekas itu bisa di gunain
untuk yang lain, selain itu supaya anak lebih percaya diri nantinya ga minder
dengan status mereka sebagai anak jalanan. Intinya supaya mereka sukses nanti ke depannya.”
TRANSKIP PENGAMATAN
Nama : AR inisial
Jenis kelamin : Laki-laki
Usia : 18 tahun
Agama : Islam
Alamat : Jati Padang
GAMBARAN KONDISI PENERIMA MANFAAT A.
FISIK
AR memiliki tinggi badan sekitar 159 cm dan berat badan 45 kg dengan warna kulit sawo matang. Walaupun memiliki tubuh yang tidak terlalu tinggi, postur AR terlihat
tegap dan kekar. Penampilan AR terlihat rapih dengan potongan rambut pendek serta pakaian yang sopan.