Manfaat musik untuk keberfungsian sosial

24 b. Musik memiliki khasiat dan potensi mempengaruhi pikiran manusia. c. Kesadaran pikiran dapat meningkatkan atau mengganggu kesehatan dan terapi musik melalui pikiran dengan mudah menembus dan mempengaruhi seseorang untuk mengikuti prinsip- prinsip tertentu. 23 Musik juga dikenal memiliki kekuatan khusus yang mampu melampaui pikiran, emosi dan kesehatan fisik dalam masyakarakat yunani kuno. Pengobatan musik untuk mengobati gangguan mental, merefleksikan kepercayaan bahwa musik dapat secara langsung mempengaruhi emosi dan mengembangkan karakter tertentu. Orang- orang terkenal zaman Yunani seperti, Aristoteles menghargai musik sebagai obat jiwa dan Caelius Aurelianus yang anti diskriminasi menggunakan musik untuk melawan gangguan- gangguan kejiwaan. Ketika seseorang merasa senang, tingkat stres menurun. Endorfin membantu mengurangi stres dan gelisah. Saat menyanyikan sebuah lagu dengan perasaan mendalam, tubuh bernapas lebih dalam dan memperlambat denyut jantung serta mengurangi kecemasan berlebihan. Saat stres, kepenatan hilang dengan menyanyikan lagu-lagu kesukaan dan bergembira. 24 23 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal. 37 24 Diakses http:sorotharapan.blogspot.com. pada jumat, 24 mei 2014 pukul 01.31 25 Manfaat musik sebagai sarana terapi bermacam ragam, manfaat untuk keberfungsian sosial bagi orang yang menjalaninya diantaranya sebagai berikut: a. Edukasi  Aktifitas musik secara berkelompok dapat dimanfaatkan untuk mengajarkan keterampilan sosial.  Memainkan alat musik untuk meningkatkan keterampilan musik.  Bernyanyi atau pentas drama musikal untuk meningkatkan kemampuan komunikasi. 25 b. Perkembangan Sasaran ini terfokus pada peningkatan perkembangan yang normal melalui upaya memperkaya kehidupannya dengan berbagi norma sosial, emosi, dan pengalaman sensorimotorik melalui musik. c. Keterampilan komunikasi Aktivitas dan pengalaman musik dapat menjadi motivator dan fasilitator yang baik secara verbal maupun nonverbal. Bernyanyi mengombinasikan musik dengan permainan atau sekedar melibatkan anak dalam aktivitas musik dalam suatu kelompok dapat mendorong dan memotivasi anak untuk berkomunikasi. Musik dapat menjadi sarana penghargaan yang efisien bagi anak dalam mendorong dan memperkuat prilaku komunikasi. Sebagai contoh, anak dapat diberi kesempatan memainkan alat musik atau mendengarkan 25 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal 151 26 lagu yang disukainya.dengan demikian musik berperan sebagai reinforcement. d. Keterampilan kognitif Materi musik dapat meningkatkan proses belajar kognitif pada anak penyandang cacat fisik. Musik dapat digunakan dengan sangat efisien sebagai motivator stimulus, penguatan dan penghargaan dalam usaha belajar. Lagu- lagu edukatif instruksional atau aktivitas yang mengombinasi bahasa, gerakan dan musik dapat memfasilitasi, menjelaskan dan menginstruksikan tambahan informasi akademis. e. Keterampilan sosial Sesuai usia, aktifitas sosial anak- anak pada umumnya banyak menggunakan aktivitas gerakan. Karena itu, partisipasi penyandang cacat fisik dalam aktifitas sosial yang membutuhkan mobilitas fisikseringkali sangat terbatas. Padahal, tidak terlibatnya anak dalam aktifitas sosial akan menjauhkan anak dari pengalaman belajar sosial yang terpenting untuk perkembangan kepribadian. Untuk itu, bersama ahli kesehatan, guru dan orang tua, terapis musik perlu memikirkan aktifitas yang dapat mengintegrasikan anak penyandang cacat fisik kepada pengalaman sosial. f. Keterampilan emosi Terapi musik dapat memainkan peranan yang penting dalam memenuhi kebutuhan emosional klien, karena pengalaman musical sudah teruji 27 efektif untuk meningkatkan berbagai tingkat kemampuan sensorik, fisik dan intelektual. 26 g. Keterampilan musik Sebagai bagian dari keseluruhan strategi untuk memformulasi kehidupan penyandang cacat fisik, pengembangan bakat khusus, pengasahan keterampilan rekreasional serta mengisi waktu luang adalah sangat penting. Dengan menggunakan sumber yang tepat melalui pemilihan alat musik serta memanfaatkan sumber adaptif lainnya sebagai referensi dalam keterampilan sosial, terapis dapat membantu kliennya untuk mencapai sukses secara musikal. h. Manajemen stres Stress adalah kecemasan, kebingungan dan ketakutan pada sesuatu yang akan terjadi dengan penyebab yang tidak jelas yang dihubungkan dengan perasaan tidak menentu dan tidak berdaya. Kecemasan merupakan respon emosi, dengan emosi yang tidak emosi, dengan objek yang tidak spesifik yang secara subjektif dialami dan dikomunikasikan secara emosional. 27 Kecemasan merupakan keadaan dimana individu atau kelompok mengalami kegelisahan penilaian atau opini dan aktifitas system saraf otonom dalam berespon terhadap ancaman tidak jelas, non spesifik. 28 26 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal 158- 159 27 Anita Rusmala, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Klien yang Menggunakan Terapi Hiperbarik di RSAL DR Mintoharjo Jakarta,Riset Keperawatan, Fak Ilmu keperawatan Universitas Indonesia, 2010 hal.1 28 Anita Rusmala, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Klien yang Menggunakan Terapi Hiperbarik di RSAL DR Mintoharjo Jakarta. hal.2 28 Stress dapat terjadi perubahan fisiologi tingkah laku dan emosi. Perubahan fisiologi yang terjadi dapat dilihat secara langsung maupun tidak langsung. Menurut Gutza yang dikutip dari Potter dan Perry, bahwa musik telah terbukti dapat menurunkan tekanan darah, mengurangi kecemasan dan depresi, serta mengurangi nyeri serta memperbaiki persepsi waktu. 29 Dengan mendengarkan, memainkan atau menyanyikan sebuah lagu, dapat mengurangi bahkan menghilangkan tingkat stress atau kecemasan yang ada pada dalam diri manusia. Secara fisiologis musik dapat memberi manfaat bagi tubuh. Menurut Agustin dan Hains musik yang menenagkan dapat membantu menurunkan denyut jantung, pernafasan dan tekanan darah. Secara fisiologis musik juga dipercaya dapat memberikan pengaruh yang sangat besar pada pusat serebal otak yang dapat dibuktikan dengan peningkatan atensi, motivasi, memori dan mimpi. 30 Salah satu terapi mengusir stress adalah dengan menggunakan musik. Jenis terapi ini masih terbilang baru dalam dunia keperawatan. Di Indonesia, sudah ada beberapa ahli yang meneliti hal ini dan menemukan fakta bahwa pemberian intervensi terapi musik klasik pada mahasiswa yang sedang menghadapi skripsi memberikan pengaruh berupa penurunan hormon adrenokortikotropik ACTH atau hormon stress. Hal ini kemudian menyebabkan seseorang menjadi lebih rileks 29 Sri Wahyuni, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Peningkatan Relaksasi Riset Keperawatan, Fak Ilmu keperawatan Universitas Indonesia, 2010 hal.1 30 Anita Rusmala, Pengaruh Terapi Musik Terhadap Penurunan Tingkat Kecemasan pada Klien yang Menggunakan Terapi Hiperbarik di RSAL DR Mintoharjo Jakarta. hal.3 29 dan tenang sebab musik klasik merangsang pengeluaran senyawa endorphine dan serotonin, yakni sejenis morfin alami dalam tubuh. Tak hanya itu fakta membuktikan bahwa secara fisik intervensi musik klasik juga mampu mempengaruhi aktivitas sistem saraf otonom di dalam tubuh dengan munculnya beberapa respon yang bersifat spontan dan cenderung tidak terkontrol, misalnya mengetukkan jari. Musik klasik juga dapat mempengaruhi pola pernafasan, tingkat denyut jantung, denyut nadi, tekanan darah, mengurangi ketegangan otot dan memperbaiki sistem gerak juga kordinasi tubuh, memperkuat ingatan, meningkatkan produktivitas suhu tubuh, serta mengatur beberapa hormon yang berkaitan dengan stres. Terkait dengan penggunaan jenis musik, bergantung pada selera klien. Akan tetapi, pada prinsipnya penggunaan musik klasik memberikan hasil yang lebih optimal sebab intervensi nadanya lebih kaya. 31 Pada terapi musik, ada istilah respon emosi musikal. Dimana masalah yang selalu menyertai proses terapi musik. Memahami emosi yang muncul karena mendengarkan musik, sedikit banyak akan menjelaskan mengapa seseorang atau sekelompok orang menyukai musik tersebut. Latar belakang yang mendorong munculnya emosi karena mendengarkan lagu tertentu, atau musik yag seperti apa yang membuat orang merasa lebih nyaman. Bila dikaitkan dengan terapi musik, maka sala satu inti perlakuan musik terhadap klien adalah pada respon emosinya. Artinya respon yang diberikan akan menunjukan seberapa 31 http:tips-menghilangkan-stress.blogspot.com diakses pada jumat, 24 mei 2013 pukul 12.05 30 jauh pengaruh yang ditimbulkan dan seberapa besarmakna dari perubahan yang terjadi. 32

B. KETERAMPILAN SOSIAL

1. Pengertian Keterampilan Sosial Combs Slaby memberikan pengertian keterampilan sosial Social Skill adalah kemampuan berinteraksi dengan orang lain dalam konteks sosial dengan cara cara yang khusus yang dapat diterima secara sosial maupun nilai-nilai dan di saat yang sama berguna untuk dirinya dan orang lain. 33 Menurut Riggio, social skill as a cluster of skill used in decoding, sending and regulating non-verbl and verbal information in order to facilitate psotive and adaptive social interaction. 34 Definisi lain dikemukakan oleh Libet dan Lewinsohn yang dikutip oleh arledge Milburn bahwa keterampilan sosial merupakan suatu kemampuan yang kompleks untuk melakukan perbuatan yang akan diterima dan menghindari perilaku yang akan di tolak oleh lingkungn. 35 Sementara itu Schohloss Smitt memfokuskan keterampilan sosial dalam 2 hal, yaitu: respon keterampilan sosial yang menghasilkan, meningkatkan dan memelihara hasil yang positif dari individu dan 32 Djohan, Terapi Musik, Teori dan Aplikasi, hal 62. 33 Satria, “Pengertian Keterampilan Sosial Social Skill”, dalam http:.shvoong.comsocial-sciencespsychology , diakses pada 27 Maret 2014, pukul 13:20 WIB. 34 Riggio, Ronald. E. 1986. Assesment of Basic Sosial Skilla. Journal of Personality and Social Psychology. Vol 51, no.3. 35 Cartledge, G Milburn, J. F. 1995. Teaching Social Skill to Children and Youth Third Edition. USA: Allyn Bacon 31 keterampilan sosial yang meningkatkan interaksi positif antara individu dengan orang lain. Sejalan dengan itu, Goleman mendefinisikan keterampilan sosial adalah kemampuan anak untuk mengendalikan emosinya dengan baik pada saat berhubungan dengan orang lain, memiliki kemampuan untuk membaca situasi dan mampu berinteraksi dengan lancar dan menjalin persahabatan yang sehat. 36 Sesuai dengan konsep yang dikemukakan oleh Hersen dan Bellack yang menyatakan bahwa efektifitas suatu perilaku tergantung pada konteks dan parameter situasi, maka individu yang memiliki keterampilan sosial akan lebih efektif karena ia mampu memilih dan melakukan perilaku yang tepat sesuai dengan tuntutan lingkungan. 37 Berdasarkan beberapa definisi yang telah diuraikan di atas dapat disimpulkan bahwa keterampilan sosial adalah kemampuan individu dalam mengatur pikiran, emosi dan perilaku untuk memulai interaksi dengan orag lain dengan melakukan decoding, mengirimkan dan mengatur informasi verbal maupun non-verbal, yang dapat diterima atau dihargai secara sosial dan membawa manfaat, baik bagi diri sendiri, orang lain, maupun keduanya dengan tujuan untuk memfasilitasi interaksi sosial yang positif serta menjalin persahabatan yang sehat. 2. Dimensi-dimensi Keterampilan Sosial 36 Goleman, Daniel. 2002. Kecerdasan Emosi. Alih bahasa, T. Hermayana. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama 37 Cartledge, G Milburn, J. F. 1995. Teaching Social Skill to Children and Youth Third Edition. USA: Allyn Bacon