Perilaku interpersonal MANFAT MUSIK SAMPAH DALAM MENGEMBANGKAN

73 keterampilan menjalin persahabatan, misalnya memperkenalkan diri, menawarkan bantuan, dan memberikan atau menerima pujian. Sebagaimana kita ketahui anak jalanan merupakan individu yang kurang peka terhadap lingkungan sosial, memiliki sifat idealisme yang tinggi, tertutup terhadap orang yang berasal dari luar kelompok, tidak komunikatif dan sulit untuk masuk dalam kelompok baru, hal itulah yang terjadi pada saat awal kegiatan musik sampah, dimana sulit menggabungkan anak-anak yang mengikuti kegiatan tersebut. Kegiatan musik sampah merupakan kegiatan yang terdiri dari satu orang lebih kelompokgrup, pada saat ini kegiatan musik sampah Dilts di ikuti oleh 7 orang anak dengan latar belakang, usia, lingkungan dan jenis kelamin yang berbeda. Untuk menghasilkan sebuah kelompok musik yang baik dan benar setiap individu diharuskan padu dengan yang lain, saling memahami karaktek dari masing-masing anggota dan menjalin komunikasi dengan baik. Pada saat awal pelaksanaan musik sampah banyak kendala yang di alami, seperti latar belakang lingkungan, usia, jenis kelamin masing- masing individu yang berbeda sehingga komunikasi antar individu tidak berjalan dengan baik, banyak anak yang masih bersikap idealis, kurangnya rasa memiliki sebagai sebuah tim dan kurang memperhatikan pada saat penyampaian materi dan latihan. Di butuhkan beberapa trik dan treatment khusus untuk menghadapi kendala yang dialami, seperti menggabungkan anak-anak musik sampah dalam kegiatan lain, proses belajar musik sampah dilakukan di outdoor dengan praktik langsung dan ada tahapan 74 evaluasi. Tahapan dimana semua anak-anak yang mengikuti musik sampah diwajibkan untuk berpendapat dan berbicara pada saat evaluasi musik sampah. Dengan adanya tahapan ini proses interaksi tiap anak yang mengikuti musik sampah mulai berjalan dengan baik, anak-anak juga di ajarkan untuk menghargai pendapat orang yang sedang berbicara. 70 Dengan treatment yang sudah dillakukan, proses interaksi yang tadinya tidak begitu baik saat ini menunjukan peningkatan yang baik, anak-anak yang mengikuti musik sampah memiliki rasa saling memiliki sebagai sebuah tim. Dengan komunikasi yang sudah berjalan dengan baik, anak-anak yang mengikuti musik sampah sudah terbiasa bekerja secara kelompok. Hal ini sesuai dengan pernyataan instruktur musik sampah, Kak Udin sbb: “Awalnya mah susah gabungin anak anak yang ikut musik sampah, anak anaknya masih sendiri gitu, Cuma ya akhirnya karena musik sampah itu tim mereka akhirnya ya ngobrol, jadi kenal satu sama lain, pas evaluasi secara ga langsung juga anak anak di ajarin ngomong di depan yang lain. Akhirnya kan mereka pede tuh kalo ngomong di depan orang, ” 71 Karena musik sampah merupakan kegiatan berkelompok, kedekatan emosional yang terjalin antara anak-anak sangat dekat, mereka peduli dengan masing-masing anggota kelompoknya. Jika salah satu dari mereka sedang kesulitan mereka saling membantu. Kepedulian mereka juga meluas kepada orang lain di sekitarnya. 72 Pengalaman tersebut peneliti rasakan saat bertugas mendampingi anak-anak rumah singgah Dilts Foundation ke Kebun Binatang Ragunan 70 Berdasarkan pengamatan peneliti dan table ceklis point 29 dan 49 71 Wawancara peneliti dengan instruktur musik sampah Kak Udin 72 Berdasarkan pengamatan peneliti dan table ceklis point 24 dan 43 75 untuk outing. Saat itu peneliti bertugas sebagai pendamping untuk menemani salah satu tim anak jalanan. Pada saat itu peneliti menyaksikan dan merasakan bahwa anak-anak tersebut mudah masuk ke dalam kelompok baru karena tim tersebut terdiri dari seluruh anak yang ada di rumah singgah Dilts. Teamwork yang terjalin pada saat itu juga sangat baik, masing-masing tim diberikan pertanyaan dan tantangan di setiap pos yang sudah di adakan. Mereka lebih komunikatif, dapat mencerna pertanyaan yang di berikan dengan baik. Anak-anak yang mengikuti musik sampah juga terlihat menonjol dalam tim tersebut dan dapat menghargai pendapat orang lain. Hal tersebut membuktikan bahwa dengan teapi seni musik dapat mengembangkan dan menggubah keteampilan sosial anak yang ikut dalam kegiatan tersebut. Khususnya hal yang menyangkut keterampilan yang dipergunakan anak dalam melakukan interaksi sosial dan menjalin persahabatan, misalnya memperkenalkan diri, menawarkan dan memberi bantuan, dan aktif dalam berkelompok.

2. Perilaku yang berhubungan dengan diri sendiri

Merupakan keterampilan mengatur diri sendiri dalam situasi sosial, misalnya keterampilan menghadapi stress, memahami perasaan orang lain, mengontrol kemarahan dan sejenisnya. Dengan kemampuan ini, anak dapat memperkirakan kejadian-kejadian yang mungkin akan terjadi dan dampak perilakunya pada situasi sosial tertentu. 76 Dengan kehidupan di jalanan yang keras, anak jalanan memiliki sikap yang cenderung keras, sulit mengontrol emosi, suka bertindak sesuai dengan keinginan dan tidak mematuhi batasan yang ada, kurang memahami perasaan yang timbul dalam diri, jika menghadapi masalah sering menggunakan jalan pintas untuk menyelesaikan dan anti-kritik. Musik sampah adalah kegiatan berkelompok, jika ada yang tidak lengkap musik yang dihasilkan tidak akan maksimal. Proses pelatihan musik sampah berjalan cukup lama, sehingga jika suatu saat ada salah satu anak yang berhenti maka proses pembelajaran di mulai dari awal lagi. Masing-masing anak juga hanya diperbolehkan memegang 1 jenis alat musik saja agar mereka dapat lebih fokus. Dalam musik sampah, anak- anak yang mengikuti kegiatan ini di ajarkan tentang komitmen dan tanggung jawab. Hal tersebut di jelaskan oleh Kak Bayu yang berperan sebagai instruktur musik sampah. 73 “….yang terpenting memiliki komitmen sama tanggung jawab yang tinggi dan merupakan keinginan pribadi si anak, bukan hanya ikut-ikutan temannya saja.soalnya musik sampah itu tim, mereka gaboleh berhenti di tengah jalan. Kalo ada yang begini kita mulai belajar dari awal lagi” Komitmen anak didik yang mengikuti musik sampah juga terlihat dari kehadiran mereka saat latihan selama 1 kali dalam seminggu. Hampir setiap ada jadwal latihan musik sampah semua anak yang mengikuti kegiatan selalu hadir. Sebagaimana yang di sampaikan oleh Kak Udin sbb: 74 73 Wawancara dengan Kak Bayu,direktur manager Dilts dan instruktur musik sampah pada hari Rabu 1 Oktober 2014 74 Wawancara dengan instruktur musik sampah Kak Udin pada 5 November 2014