20 penduduk dipengaruhi oleh aktivitas ekonomi di suatu wilayah karena alasan
utama seseorang untuk berpindah adalah alasan ekonomi Uke 2003: 327. Salah satu faktor yang mendorong PRT bekerja di luar negeri, antara lain
karena tingginya upah yang akan diterima dibandingkan dengan upah di dalam negeri. Upah yang ditawarkan cukup tinggi, berkisar antara 1 sampai 2 juta
rupiah. Bahkan ada yang memperoleh pendapatan sampai sekitar 10 juta rupiah, tergantung dari jenis pekerjaan yang dilakukan. Juga tergantung dari negara tujuan
yaitu tergantung dari kesepakatan bersama antara pihak pengerah tenaga kerja dengan pihak penerima tenaga kerja Nurhayati 2003: 335.
Wilayah Timur Tengah menjadi salah satu tujuan yang disasar oleh perempuan pencari kerja dan keluarganya khususnya bagi mereka yang tinggal di
wilayah dimana budaya agama Islam adalah lebih baik dari pada bekerja dengan majikan yang beragama lain. Selain itu, khususnya di Arab Saudi, harapan bahwa
PRT bisa sekaligus menunaikan ibadah haji pun menjadi pertimbangan yang penting. Harapan-harapan yang tinggi dieksploitir oleh pihak-pihak yang
mengambil keuntungan dari mereka Sri 2007: 67. Menjadi Tenaga Kerja di luar negeri harus memenuhi persyaratan-
persyaratan tertentu yang telah ditetapkan dalam Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia di luar
negeri pasal 35, yaitu sebagai berikut: 1.
Berusia sekurang-kurangnya 18 delapan belas tahun kecuali bagi calon yang akan dipekerjakan pada pengguna perseorangan sekurang-kurangnya
berusia 21 dua puluh satu tahun;
21 2.
Sehat jasmani dan rohani; 3.
Tidak dalam keadaan hamil; 4.
Berpendidikan sekurang-kurangnya lulus Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama SLTP atau sederajat.
C. Penempatan TKI Ke Arab Saudi
Secara kultural tradisional, masyarakat Indonesia telah mempunyai jalinan hubungan yang erat dengan masyarakat Arab Saudi sejak zaman penjajahan
Belanda, jauh sebelum sebelum kemerdekaan Indonesia tahun 1945. Jalinan hubungan tersebut dilatarbelakangi oleh persamaan budaya dalam keyakinan
beragama yang sama-sama pemeluk agama Islam Makarim 2006. Sejak lama, jema’ah haji Indonesia dari tahun ke tahun secara teratur selalu hadir dalam
musim haji tersebut yang jumlahnya terus bertambah. Dari proses perjalanan haji ini, banyak jema’ah Indonesia yang tidak mau pulang ke Tanah Air dan memilih
bermukim di Arab Saudi dengan alasan menuntut di bidang ilmu ke-Islaman dan bahasa Arab serta mencari kehidupan yang lebih baik.
Hubungan tradisional ini terus berlanjut hingga saat ini. Bagi masyarakat Indonesia, Arab Saudi merupakan tanah impian baik dari segi faktor religi,
keilmuan bidang ke-Islaman maupun dari segi ekonomi. Hal ini dapat dilihat dari terus meningkatnya jumlah jema’ah umroh dan haji Indonesia setiap tahun, serta
menjadi negara tujuan pasokan PRT keluar negeri terbesar. Secara formal hubungan kedua negara terselenggara dengan dibukanya hubungan diplomatik
22 pada tahun 1951 yang sampai saat ini dapat terjaga serta berjalan dengan baik
bahkan terus meningkat Makarim 2006. Arab Saudi merupakan negara tujuan penempatan yang menyerap tenaga
kerja Indonesia terbanyak dibanding dengan negara-negara tujuan penempatan TKI yang lain. Namun, pada tahun 2012 terdapat penurunan angka penempatan
TKI, penurunan angka tersebut terjadi dikarenakan adanya moratorium penempatan TKI di sektor informal atau domestik.
Tabel 2.1 Penempatan Tenaga Kerja Indonesia berdasarkan negara penempatan
tahun 2006 – 2012
No Negara
Penempatan Tahun
Jumlah 2006
2007 2008
2009 2010
2011 2012
1. Arab Saudi
281.08 7
257.21 7
234.64 4
276.233 228.890
137.643 11.814 1.427.928
2. Malaysia
219.65 8
222.19 8
187.12 3
123.886 116.056
134.108 46.296 1.049.325
3. Taiwan
45.706 50.810 59.522 59.335
62.048 73.498 30.669
381.588 4.
Singapore 28.661 37.469 21.807
33.077 39.623
47.781 20.430 228.875
5. United
Emirated Arab
22.685 28.184 38.092 40.391
37.337 39.857 14.274
220.820 6.
Hongkong 20.100 29.973 30.204
32.417 33.262
50.283 18.237 214.476
7. Kuwait
24.600 25.756 29.218 23.041
563 2.723
693 106.594
8. Qatar
7.980 10.449 8.582
10.010 13.559
16.578 8.476
75.634 9.
Yordania 10.978 12.062 11.155
10.932 5.695
134 29
50.985 10. Oman
5.210 7.150
8.309 9.700
9.259 7.292
3.375 50.295
11. Brunei
Darussalam 8.482
5.852 3.861
4.785 7.360
10.805 5.703
46.848 12.
Korea Selatan
4.035 3.830
8.134 1.890
7.596 11.390
6.399 43.274
13. Amerika
Serikat -
1.263 66
47 475
13.746 5.088
20.685 14. Bahrain
639 2.267
2.324 2.837
4.844 4.375
2.832 20.118
15. Syria -
- -
1.155 6.381
4.222 1
11.759 16. Italia
- 953
7 -
13 3.408
1.765 6.146
17. Jepang 36
96 232
362 233
2.508 1.441
4.908 18. Aljazair
- -
499 453
609 1.084
563 3.208
19. Afrika
Selatan -
111 -
- 12
2.009 786
2.918 20. Macao
- 164
468 674
826 582
148 2.862
Sumber: www.bnp2tki.go.id
23 Arab Saudi merupakan negara yang menyerap TKI terbanyak di sektor
informal sebanyak 105.071 orang atau 33,09 dari jumlah keseluruhan penempatan TKI pada sektor informal dan ini didominasi oleh PRT perempuan
sebanyak 102.305 orang atau 97,37 dari jumlah TKI sektor informal di negara tersebut Pusdatinaker Kemnakertrans 2012: 46.
Tabel 2.2 Penempatan Tenaga Kerja Indonesia di Luar Negeri Menurut Negara Tujuan
Penempatan dan Sektor Tahun 2011 orang Negara Tujuan
Penempatan Sektor
Jumlah Formal
Informal Saudi Arabia
31.421 105.071
136.491 Malaysia
126.449 6.363
132.812 Taiwan
18.612 59.484
78.096 Hongkong
1.999 47.811
49.811 Singapore
9.290 38.031
47.320 United Arab Emirates
8.142 31.386
39.528 Qatar
3.942 12.512
16.454 United States
13.565 50
13.615 Korea Selatan
11.221 60
11.281 Brunei Darussalam
9.138 1.561
10.699 Lainnya
29.817 15.157
44.974 Jumlah
263.596 317.485
581.081 Sumber: BNP2TKI. Diolah Pusdatinaker
Adapun kelemahan sistem penempatan dan perlindungan PRT di Arab Saudi, yaitu sebagai berikut BNP2TKI 2013: 23:
1. Tidak adanya kerjasama bidang ketenagakerjaan yang melindungi
tenaga kerja sektor domestik antara Pemerintah Arab Saudi dengan Pemerintah Indonesia.