Stilistik Pilihan kata yang digunakan

Inti cerita ini terletak pada bagian awal, karena cerita ini bersifat naratif, terdapat pada kalimat: “Abah sama Ummi ingin Alia menikah. Kalimat berupa petir di siang hari, ungkapan itu meski klise tapi cukup mewakili perasaan Alia saat itu.” 36 Dan pada kalimat: “Menikah? Kuliahnya baru dimulai tahun ini. Impian menamatkan jenjang S- 1 di jurusan yang sejak awal menjadi pilihan.” 37 Cerita ini ditutup dengan dengan perenungan yang dilakukan Bu Alia tentang lelaki yang disodorkan orang tuanya atau lelaki yang akhir-akhir ini sering mengiriminya surat-surat cinta yang membuat ia terkesan. Kesimpulan bagian ini yaitu tentang sepucuk surat yang ia terima dari seorsng lelaki yang baru ia kenal dan tentang keinginan orang tuanya untuk menjodohkan ia dengan seorang lelaki yang dulu ia kenal dan pilihan terhadap cita-citanya. 3. Segi Semantik Latar cerita bagian ini berawal dari seorang wanita yang dihadapkan dengan beberapa persoalan hidup. Bu Alia seorang wanita berusia dua puluh dua tahun yang bingung karena disuruh menikah oleh kedua orang tuanya. Kebingungan ini didapati karena bu Alia masih ingin menggapai cita-citanya yakni menjadi guru. Cerita bagian ini cukup detil, karena menceritakan secara naratif tentang persoalan demi persoalan yang dihadapi oleh Bu Alia dikarenakan keinginan 36 Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011, h. 20 37 Ibid., h. 20 orang tuanya yang menginginkan anak gadisnya menikah dengan orang pilihan mereka. Maksud dari cerita ini disampaikan dengan jelas dan terdapat pada kalimat: “Padahal Alia benci perokok. Sungguh dia tidak bisa membayangkan anak-anaknya dan dia akan hidup serumah dengan seorang yang menebar racun ke udara.” 38 . Kalimat ini menandakan bahwa Alia tidak mencintai orang yang dijodohkan oleh orang tuanya. 4. Segi Sintaksis Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat berstruktur aktif, ia itu bentuk kalimat yang dalam susunannya meletakan pelaku sesudah sebelum penderita dan biasanya diawali dengan awalan me-. Bentuk kalimat berstruktur aktif ini terdapat pada kalimat: “Tapi Alia terus meyakinkan, tidak ada siapa- siapa dibelakangnya selain Allah”. 39 Dan pada kalimat: “Akhirnya Alia menemukan sesuatu untuk menyalurkan kesukaannya pada anak- anak kecil.” 40 Koherensi atau pertalian antar kata atau kalimat yang digunakan pada seluruh kalimat dalam cerita ini sudah baik dari segi kata ganti maupun kata penghubung. Sedangkan bentuk kata ganti yang digunakan pada bagian ini yaitu bentuk kata ganti orang ketiga dengan menggunakan kata dia. Hal ini terdapat pada kalimat: “Jika diizinkan, dia ingin membuka sekolah singgah, sekaligus taman 38 Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011, h.25 39 Ibid., h.23 40 Ibid., h.23 baca bagi anak-anak disana. ” 41 Dan pada kalimat: “.....benarkah lelaki ini menyukai Alia? Atau dia sama terpaksanya dengan gadis itu?.” 42 5. Segi Stilistik Pilihan kata yang digunakan pada seluruh kalimat dalam cerita bagian ini adalah kata-kata yang bersifat denotatif, artinya kata-kata yang mudah dimengerti dan tidak mengandung perubahan makna. 6. Segi Retoris Pada bagian ini retoris yang digunakan adalah dalam bentuk grafis berupa pemakaian huruf miring dan huruf kapital huruf besar. Penekanan yang digunakan pengarang pada cerita bagian ini adalah pada kegundahan bu Alia ketika ia disuruh oleh kedua orang tuanya dan bertemunya Alia dengan anak anak diperkampungan kumuh. Tabel 4. Seorang Gadis dan Pernikahan STRUKTUR WACANA HAL YANG DIAMATI ELEMEN Struktur Makro Tematik Tematopik pada bab ini mengenai Aqidah Topik Perasaan cinta diberikan oleh Allah kepada makhluknya sebagai bukti tanda-tanda kebesaran-Nya. Superstruktur Skematik Judul cerita pada bagian ini yaitu Seorang Gadis dan Pernikahan. Cerita ini didahului ketika Bu Alia, seorang guru pada Skema Inti cerita ini terletak pada bagian awal, karena cerita ini bersifat naratif, terdapat pada kalimat: “Abah sama Ummi ingin Alya menikah. 41 Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011, h.23 42 Ibid., h. 25 lingkungan kumuh daerah rumah Rara menerima dan membaca sepucuk surat yang dititipkan kepadanya melalui anak-anak. Cerita pada bagian ini berisi tentang seorang wanita yang dihadapkan dengan beberapa persoalan hidup. Bu Alia seorang wanita berusia dua puluh dua tahun yang bingung karena disuruh menikah oleh kedua orang tuanya. Kebingungan ini didapati karena bu Alia masih ingin menggapai cita- citanya yakni menjadi guru. Kalimat berupa petir di siang hari, ungkapan itu meski klise tapi cukup mewakili perasaan Alya saat itu.” 43 Dan pada kalimat: “Menikah? Kuliahnya baru dimulai tahun ini. Impian menamatkan jenjang S-1 di jurusan yang sejak awal menjadi pilihan.” 44 Cerita ini ditutup dengan dengan perenungan yang dilakukan Bu Alia tentang lelaki yang disodorkan orang tuanya atau lelaki yang akhir-akhir ini sering mengiriminya surat-surat cinta yang membuat ia terkesan. Kesimpulan bagian ini yaitu tentang sepucuk surat yang ia terima dari seorsng lelaki yang baru ia kenal dan tentang keinginan orang tuanya untuk menjodohkan ia dengan seorang lelaki yang dulu ia kenal dan pilihan terhadap cita-citanya. Struktur Mikro

1. Semantik

Makna yang ingin ditekankan dalam bab ini terdapat dalam kalimat: “Padahal Alia benci perokok. Sungguh dia tidak bisa membayangkan anak- anaknya dan dia akan hidup serumah dengan seorang yang menebar racun ke udara.” 45 . Kalimat ini menandakan bahwa Alia tidak mencintai orang yang Latar cerita pada bagian ini berawal dari seorang wanita yang dihadapkan dengan beberapa persoalan hidup. Cerita bagian ini cukup detil, karena menceritakan secara naratif tentang persoalan demi persoalan yang dihadapi oleh Bu Alia dikarenakan keinginan 43 Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011, h.20 44 Ibid., h. 20 45 Ibid., h. 25 dijodohkan oleh orang tuanya.

2. Sintaksis

Bentuk kalimat yang digunakan adalah kalimat berstruktur aktif. Koherensi atau pertlianhubungan antar kata atau kalimat yang digunakan pada seluruh kalimat dalam cerita bagian ini sudah baik dari segi kata ganti maupun kata penghubung. Bentuk kata ganti yang digunakan pengarang pada bagian ini yaitu bentuk kata ganti orang ketiga dengan menggunakan kata dia. .

3. Stilistik

Pilihan kata yang digunakan pada seluruh kalimat dalam cerita bagian ini adalah kata- kata yang bersifat denotatif, artinya kata-kata yang mudah dimengerti dan tidak orang tuanya yang menginginkan anak gadisnya menikah dengan orang pilihan mereka. Maksud yang ingin ditekankan adalah Alia tidak mencintai orang yang dijodohkan oleh orang tuanya. Bentuk kalimat berstruktur aktif ini terdapat pada kalimat : “Tapi Alia terus meyakinkan, tidak ada siapa-siapa dibelakangnya selain Allah”. 46 Dan pada kalimat: “Akhirnya Alia menemukan sesuatu untuk menyalurkan kesukaannya pada anak- anak kecil.” 47 Bentuk kata ganti yang digunakan ada pada kalimat: “Jika diizinkan, dia ingin membuka sekolah singgah, sekaligus taman baca bagi anak-anak disana. ” 48 Dan pada kalimat: “.....benarkah lelaki ini menyukai Alia? Atau dia sama terpaksanya dengan gadis itu?.” 49 - 46 Asma Nadia, Rumah Tanpa Jendela Jakarta: PT. Kompas Gramedia Nusantara, 2011, h.23 47 Ibid., h. 23 48 Ibid., h. 23 49 Ibid., h. 25 mengandung perubahan makna.

4.Retoris

Penekanan yang digunakan pengarang pada cerita bagian ini adalah pada kegundahan bu Alia ketika ia disuruh oleh kedua orang tuanya dan bertemunya Alia dengan anak anak di perkampungan kumuh. Pada bagian ini retoris yang digunakan adalah dalam bentuk grafis berupa pemakaian huruf miring dan huruf kapital huruf besar. Cerita pada bagian ini ditekankan pada perasaan cinta diberikan oleh Allah kepada makhluknya sebagai bukti tanda-tanda kebesaran-Nya. e. Do ’a yang Tak Diminta Rara tidak mengerti mengapa Ia bisa bertemu dan bersahabat dengan Aldo. Rara tidak pernah menyangka dan menduga hal itu. Tetapi semenjak bertemu Aldo, Rara merasa impian-impiannya tentang jendela semakin dekat, karena kebaikan Aldo dan keluarganya. 1. Tema Dakwah Tema dakwah pada bagian ini adalah Allah selalu mengabulkan doa hambanya yang percaya kepadanya. Dalam QS. Al- Baqarah ayat 186 yang Artinya: “Dan apabila hamba- hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah, bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi segala perintah- Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.